Chap 1.

182 4 4
                                    

Eyyo, izu bikin cerita ini karena izu disuruh (sebenernya inisiatif sendiri sih, hehe) buat bikin cerita ini.

Sebenarnya ini tuh cuma candaan dari sekolah dan akhirnya aku ubah sedikit biar ada kata "waras" nya sedikit.

Cerita ini mengandung unsur bl dan romance. Jadi ada 18+ dikit.

Cerita ini juga mengandung kata - kata kasar yha! Jadi kalo yg dibawah umur (sebenarnya izu juga dibawah umur sieh) jangan dibaca ya!¡

Yuk, langsung mulai

Chapter 1 begin...

Normal pov

Di suatu pagi yang cerah, tampak seorang remaja laki - laki yang masih tertidur di jam 07.54

"Oi!!! Bangun!!! Anak durjana!! " teriak seorang perempuan yang mengenakan seragam sekolah yang sedang membangunkan kakak-nya itu

"Aish... Diam... "

"CEPAT BANGUN ATO GAK GW SIRAM PAKE AIR KERAS!! " Teriak sang adik kepada kakak

"Iya - iya!! " akhirnya sang kakak mau gak mau bangun

Mereka adalah Aqila dan eza. Mereka 4 bersaudara bersama 2 abang yang lain bernama Uki dan Rafa.

"Dari tadi kek!! " seru Aqila kesal dengan kakaknya

"Aish! Berisik!! " Eza menjawab tak kalah kesal

Mendengar suara ribut dari atas, Rafa lalu pergi naik tangga dan menuju ke kamar Eza yang merupakan sumber suara tersebut

"Udah udah, cepat pergi ke lantai 1. Dan Eza! Cepat mandi ato gak kamu kami tinggalin! " ujar Rafa yang membuat Eza langsung berlari menuju kamar mandi

"Huh, kalo dia masih mengulangi itu, kita tinggalin aja, bang" kesal Aqila yang berhasil membuat Rafa tersenyum sedikit

Setelah selesai bersiap

"Yok! " ajak Rafa yang hanya dibalas anggukan kecil dari adik - adiknya

oO0Oo

Disekolah

Eza pov

Hari ini adalah hari terakhir ujian. Aku sebentar lagi akan tamat kuliah, dan aku sudah memutuskan untuk bekerja menjadi seorang pekerja kantoran biasa.

Sisa sekolah hanya tersisa 1 bulan dari sekarang. Mau tak mau, aku harus menghabiskan waktu tersebut untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama teman - teman ku

Aku berjalan menuju kelas dan tak sengaja menabrak satu siswa. Setelah merapikan accessories yang tergeser, aku mendongkak dan menatap ke matanya.

Seram. Satu kata di otakku saat secara langsung melihat matanya. Aku langsung meminta maaf dan memutuskan untuk langsung pergi dan menuju ke kelas.

Tapi dia menarik tanganku dan berkata: "kau pikir setelah menabrak ku kau bisa pergi begitu saja? " katanya dengan sombong tapi tetap dengan nada yang datar

Seketika aku berbalik dan menatapnya heran "maksudmu apa? " tanyaku balik

"Kau pikir kau bisa minta maaf dan pergi begitu saja setelah menabrak ku? Tidak bisa. Ganti rugi. " Lanjutnya yang membuat aku refleks menjauhkan tanganku dan berkata: "enak aja!! Gw lagi bokek! Gada uang" jawabku dan segera berlari menuju pintu kelasku

A & E / cerita asli (?) BL (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang