Beradaptasi.
Dengan raut wajah bingung, melirik kekanan dan kekiri. mengerutkan dahinya Naruto kemudian memberanikan dirinya untuk bertanya. "Ini- (satu kata dari mulutnya terdengar yang otomatis membuat Naruto heran karena tidak mengenali suaranya sama sekali yang berubah dan terdengar lebih halus dari biasanya) ini dimana?" namun pada akhirnya dia tetap mengakhiri pertanyaan yang dia ajukan pada tiga orang disekelilingnya.
"huuuuuu anakku sayang, kamu ada dirumah sakit nak...." satu-satunya wanita dari ketiga orang didepan Naruto menjadi yang pertama menjawab, dengan uraian air mata wanita itu mendekati Naruto, menyentuh halus kedua pipinya.
"anak? kalian siapa sebenarnya?" pada akhirnya Naruto makin penasaran dengan dua orang didepannya, yang kemudian membuatnya bertanya sambil melirik bergantian sosok laki-laki dan wanita dikedua sisi tubuhnya.
"paaaa gimana ini pa, Sakura sepertinya hilang ingatan... kapan dokter itu akan sampai huuuuu anakku yang malang." Kembali wanita berumur itu menangis sambil memeluk Naruto yang malah makin membuat Naruto sendiri bingung karena sepertinya dua orang didepannya ini malah memanggilnya dengan nama sakura dari tadi. dia tidak amnesia, tentu Naruto sadar dirinya adalah naruto dan tidak mungkin tiga orang didepannya ini salah mengira dia adalah sakura bukan? karena sejak kapan warna pink dan kuning tidak bisa dibedakan?
"nak, aku papamu sayang... ini mama mu, dan ini Sasuke kekasihmu..."
Bisakah orang-orang didepannya ini diam saja? penjelasan mereka malah membuatnya menjadi tambah bingung dan kepalanya makin pusing.
"a-aku ingin ke toilet...." cicit Naruto pada akhirnya, karena sungguh dia ingin menjauh sebentar dari orang-orang didepannya dan menenangkan diri sendirian.
"tentu sayang, ayo papa bantu, bergeraklah perlahan, kalau kamu merasa sakit dan belum bisa bergerak akan papa gendong ke toilet..."
mengangguk, Naruto kemudian dibantu tiga orang didepan untuk turun dari ranjang, Sasuke sendiri terlihat membawakan kantong infus Naruto, berjalan disamping mengikuti Naruto yang sedang dipapah menuju toilet.
Setelah masuk kedalah toilet Naruto kemudian meminta ketiga orang itu untuk keluar sebentar dan bahkan Naruto mengambil kantong infusnya dari Sasuke yang terlihat sedikit heran karena tidak diajak bicara oleh Naruto sejak tadi.
Menutup pintu toilet dan menguncinya dari dalam, Naruto kemudian menyimpan kantong infusnya didekat kaca toilet, memcuci wajah adalah apa yang harusnya Naruto lakukan saat ini namun sosok pantulan dari kaca didepannya kemudian malah membuat Naruto kaget hingga tidak sadar berteriak. "AAAAAAA!"
Yang otomatis membuat tiga orang diluar toilet panik dan menggedor-gedor pintu dari luar. "Sakura, sakura ada apa?" "sayangggg buka pintunya, ada apa?"
Sadar dengan situasi Naruto kemudian menjelaskan dirinya baik-baik saja pada tiga orang diluar sana yang masih menggedor-gedor pintu toilet. "aku, aku gak apa-apa, tadi ada kecoak!"
Yang tentu saja membuat tiga orang diluar terutama si wanita tenang kembali dan diam.
Sekali lagi Naruto melihat ke arah kaca didepannya dan memastikan kalau bayangan didepan adalah pantulan dari wajahnya sendiri, menyentuh pipinya, memainkan rambutnya hingga acak-acakan bahkan mencubit pipinya sendiri untuk memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi saat ini.
"Tunggu dulu, kalau aku memang pindah ketubuh Sakura berarti badanku sekarang? (Naruto bergegas membuka satu persatu kancing baju yang dia gunakan, yang berbentuk terusan lurus yang longgar dan mendapati isian didalamnya adalah organ tubuh yang biasanya dimiliki perempuan, dua dada yang menggembung juga bagian bawah yang tidak memiliki antena yang hanya dilapisi celana dalam tipis) oh astaga, astaga hah! hah! hah!" Naruto rasanya menjadi sesak nafas seketika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bertukar Jiwa || SasuNaru
RomanceSaat kamu diberikan kesempatan untuk menjadi kekasih dari orang yang kamu cintai dengan cara yang aneh, bertukar jiwa dengan kekasih dari orang yang selama ini kamu kagumi? Sasunaru, Sasusaku, Yaoi/bl.