➻Baru hari ketiga Azalea bersekolah disana, sudah ada julukan baru untuk dirinya. Pick Me Girl, sebab ia selalu bertingkah polos dan lucu selain itu juga karena mendekati Ayden secara terang-terangan. Azalea semakin ketakutan karena Ayden sama sekali tidak terpengaruh olehnya, sedangkan namanya sudah perlahan hancur dan banyak dibenci orang.
“ Gue harus gimana? Semua orang udah benci sama gue. Tapi Ayden sama sekali gak tersentuh.” Ketakutan itu telah menelan dirinya secara utuh, bahkan bibirnya bergetarnya tak henti-hentinya menggigit kuku-kuku jarinya. Apartement yang berwarna cerah itu bahkan berubah suram.
“ Gue harus cari cara supaya Ayden pisah sama Amel.” Ucapannya.
“ AZALEA?!” Ucapan penuh penekanan itu terdengar ketika pintu apartement Azalea terbuka.
“ Mama.” Gumam gadis itu.
“ Apa maksud kamu Azalea?!” Ucap Avalea yang merupakan Mama dari Azalea.
“ Kenapa diam?! Mama tanya apa maksud kamu pergi tanpa sepengetahuan Mama dari Singapura?! Mama tidak mau tahu, kembali ke Singapura sekarang. Mama tidak mau jika beasiswa kamu dicabut karena tidak hadir ke sekolah selama beberapa hari.” Ujar Avalea tanpa memberi ruang pada Azalea untuk membantah.
“ Beasiswanya sudah Lea putus. Lea sudah resmi menjadi siswa Avancee.” Jawab Azalea dengan suara pelan.
“ Kamu putus beasiswanya? Kamu bodoh Azalea? Dimana otak kamu hah?!” Avalea semakin marah ketika mendengar jawaban Azalea.
“ Mama kenapa sih? Aku mau di sini! Lagipula, Avancee juga sekolah berstandar internasional, sekolah itu mampu menyaingi sekolah yang ada di Singapura itu!” Azalea mulai melawan ucapan Avalea.
“ Bukan masalah standar internasional, Azalea. Beasiswa Avancee hanya berlaku untuk 10 orang pertahunnya, sedangkan untuk disekolah Singapura itu kesempatannya besar.” Suara Avalea mulai memelan.
“ Lantas kenapa?” Tanya Azalea.
“ Kau masuk jalur mandiri, kan? Untuk semester pertama mungkin kamu bisa bayar, tapi untuk semester selanjutnya belum tentu. Kita bukan keluarga seperti Alexander ataupun Dewantara. Mama hanya orang tua tunggal, Mama mencari peluang beasiswa disekolah yang bagus agar biaya pendidikan mu terpenuhi namun juga berkualitas. Dengan begitu Mama bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Kakek sudah meninggal Lea, kita tidak bisa seperti dulu.” Avalea akhirnya menjelaskan dengan tenang.
“ Tapi Lea mau tetap disini. Ada sesuatu yang mau Lea cari.” Balas Azalea tidak kunjung terbujuk oleh ucapan Avalea.
“ Apa yang kamu cari disini Lea? Laki-laki? Mama tahu jika sesuatu yang kamu cari adalah laki-laki yang merupakan anak tunggal Dewantara, dia bukan?” Azalea terkejut saat Mamanya tahu tujuan sebenarnya dari kedatangannya kemari.
“ Mama sudah tahu kan? Jadi Mama ngertikan kalau ini tentang kehidupan anak muda? Azalea ingin mengambil kembali cinta pertama Azalea disini.” Avalea menghela nafas, sifat Azalea sangat menurun darinya.
“ Azalea, bisakah kamu mengutamakan pendidikanmu dulu ketimbang cinta anak muda? Jangan biarkan masa mudamu menghancurkan masa depanmu. Laki-laki itu bisa dicari, bukan hanya dia laki-laki yang hidup didunia ini.” Tegas Avalea namun Azalea malah memalingkan wajahnya.
“ Azalea hanya ingin dia, Ma! Coba aja Lea lebih cepat, dia nggak akan menjalin hubungan dengan putri Alexander itu!” Bentak Azalea pada Sang Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Bad Protagonist
Teen FictionTransmigrasi book 1 Tentang tokoh yang tak pernah hadir dalam Novel "Our Little Sister". Walaupun tidak pernah hadir namun tokoh tersebut ada. Bagaimana jika tokoh itu muncul akibat kehadiran sosok 'Farrel Devino'? Seorang anak berusia 12 tahun yang...