16. Hot News

9K 981 37
                                    

       Saya tuh sabar, cuma kalau terus diuji yang emosi. :)

       Dellion membuka matanya, cahaya terang membuat matanya berkunang-kunang. Setelah semua dirasa jelas, Dellion baru menyadari dimana dia berada. Sebuah tempat yang indah, sangat sejuk dengan kupu-kupu cantik yang beterbangan.

        “ Aku dimana? Tempatnya cantik banget.” Gumam Dellion yang duduk dibawah rindangnya pepohonan.

        “ Aku gak mungkin meninggalkan? Tempat ini pernah jadi tempatku singgah sebelum masuk ke raga Dellion.” Dellion nampak bingung. Misinya belum selesai, itu berarti kematian belum menjemputnya.

        Ketika asik melihat ke sekelilingnya, seseorang yang sangat familiar untuknya hadir didepan matanya. Wajahnya terlihat berseri, tanpa ada beban yang dipikul. Dellion bangkit dan menghampirinya, menyapanya hingga si pemilik nama menoleh.

         “ Kak Ayden, kenapa kakak disini??” Ayden memandang wajah manis Dellion.

        “ Kakak gatau. Tapi, disini rasanya kakak bebas. Hanya disini kakak bisa menghirup udara yang sejuk tanpa harus merasakan denyutan jantung dan sesak yang menyakitkan. Lalu, apa yang kamu lakukan disini?” Dellion tersenyum, bukan pertama kali dia ada disini.

         “ Aku juga tidak mengerti tapi aku berharap aku bisa kembali ke dunia. Ada misi yang belum selesai aku kerjakan. Aku tak bisa benar-benar pulang jika misi itu belum terpenuhi.”  Jelas Dellion, Ayden jadi penasaran, bagaimana caranya agar bisa kembali.

         “ Bagaimana caranya kembali? Kakak juga ingin kembali.” Ucap Ayden.

         “ Kakak juga ingin kembali? Kenapa? Bukankah disini menyenangkan? Banyak dari mereka terbuai dengan tempat ini lalu memilih tinggal tanpa ada niatan kembali.” Dellion bertanya kembali.

         “ Kakak tidak bisa. Banyak orang yang sangat berharap dengan kakak. Lalu, ada Amelia yang selalu menunggu kakak disana. Kakak tidak ingin membuatnya menangis atau sedih. Kakak sudah berjanji akan selalu menemaninya. Jadi kakak belum bisa pergi, kakak harus kembali.” Ungkap Ayden, Dellion tersenyum sangat manis.

       “ Hanya ada satu cara yaitu. Keinginan kakak sendiri.”

         Amelia bergantian menjaga Ayden dan Dellion. Gurat lelah dari gadis itu nampak begitu jelas. Namun, gadis itu tetap bersikap layaknya Amelia pada hari-hari biasa. Amelia akan menemani Dellion ketika Ayden ditemani oleh Alcea, dan akan menemani Ayden ketika Adam atau keluarganya yang lain menemani Dellion.

       Ayden sudah tak sadar selama lima hari yang lalu setelah alami aritmia karena penolakan organ jantung hiperakut. Hemoglobinnya semakin rendah ketika tidak mendapatkan transfusi darah golongan AB. Sama halnya dengan Dellion yang didiagnosa alami gagal jantung dan jalan satu-satunya agar Dellion sembuh adalah transplantasi organ jantung.

         Annette dan Altharic memutuskan itu Dellion berhenti sekolah umum dan fokus jalani pengobatan. Mereka juga mencari donor jantung untuk putra bungsu mereka, mencari donor itu sangatlah sulit, apalagi jika itu jantung. Jadi mereka harus extra sabar saat mencarinya. Ada beberapa orang yang menawarkan diri sebagai donor, namun belum ada yang cocok untuk Dellion.

[END] Bad ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang