• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...···
Jalanan kota begitu ramai akan kendaraan berlalu lalang.
Tak luput dari salah satu cafe terletak strategis yang tak jauh dari sebuah taman.
Bisa di bayangkan jika cafe tersebut di datangi setiap pemuda hingga karyawan dari beberapa cabang perusahaan yang melewati tempat itu.
Kring...
Tepat pintu cafe itu tebuka, sosok balita masuk ke dalam sana dengan di awasi dari belakang oleh sosok lain setelah beberapa menit lalu menjemput sang balita bergender laki laki tersebut.
"Bunda!"
Balita itu berteriak sambil berlari dengan kedua kaki kecilnya, hingga mengundang atensi pengunjung yang memekik menahan gemas akan hal yang di lakukan olehnya.
"Sayang, jangan berteriak seperti itu. Nanti tenggorokanmu bisa sakit..."
"Eung? Hajun minta maaf, Bunda..."
Sosok laki laki yang disebut dengan Bunda hanya tersenyun sembari mendekati balita tersebut lalu memeluknya dengan kasih sayang.
"Lain kali tidak boleh mengulangi hal tadi, mengerti?" Ucapannya hanya terbalas oleh anggukan
"Ekhm... Hyunsuk, waktu di sekolah Hajun mendapati informasi untuk mengundang wali muridnya karena akan diadakan pesta memperingati hari jadi sekolah."
Lagi? Hyunsuk hanya bisa terdiam sembari menatap nanar pada sang balita di dekapannya. Ralat, balita tersebut ialah putra kandung yang selama ini bersama dirinya.
Sang balita melepas dekapannya, lalu menatap Hyunsuk yang membalas balik tatapan balita itu.
Hingga beberapa saat, balita itu mengerang sakit dan menyentuh bagian dadanya. Nafasnya memburu, Hyunsuk merasa panik kala melihat sang putra yang seperti tengah meraup oksigen dengan terburu buru.
"Hajun, sayang... Jangan bercanda, nak. Hey?"
Namun tak kunjung mendapat jawaban dari sang balita.
Tanpa berucap apapun, segera saja Hyunsuk membawa sang putra secepatnya pergi dari sana guna menuju rumah sakit terdekat.
"A-Ayah... Tolong H-Hayun..."
Pandangannya mengabur, air terus masuk melewati mulut kecilnya. Ingin memberontak tapi tak bisa kala kepala miliknya tertahan oleh tangan dari sosok yang sangat amat membenci dirinya sejak ia berada di lingkungan ini.
"Kau hanya akan menjadi bajingan kecil jika terus menerus di sisinya, sialan!"
Setelah tak mendapati adanya kawahan Zovandra di area taman belakang yang terdapat kolam renang, sosoknya membawa balita berusia 5 tahun bernama Hayoon guna ia tenggelamkan di sana.
Sudah beberapa tahun hubungannya masih belum jelas bersama pria bernama Junathan yang tak lain ialah sosok Ayah dari balita bernama Hayoon.
Perasaannya belum saja terbalaskan oleh sang pujaan hati. Walaupun mereka telah menikah, namun sial bagi dirinya kala mengetahui jika Junathan belum bisa membalas cintanya tersebut.
Lagi, perjodohan itu di lakukan secara paksa oleh belah pihak dari salah satunya. Membuat sosok lain merasa marah dan kecewa yang teramat dalam kepada kedua orang tua termasuk keluarga yang dengan berani menjodohkan dirinya dengan putra tunggal yang naasnya sangat mencintai sosok bermarga Jovandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choristá Dídyma | Hoonsuk
Aktuelle LiteraturA promise that was broken by one side, until it ended up feeling hopeless with what it chose. Warn!: Sexual violence, dirty talk, BxB booth, m-preg, 21+ nsfw © trvarthxcyno