Jangan lupa vote dan comment! enjoy ur reading
..
Lira kembali tersadar saat Arlin menyenggol lengannya
"ah iya halo kak Shean, kenapa?" Lira atau sekarang bisa kita sebut Yela tampak bingung kenapa gadis ini mendatanginya?
Yela sibuk memandangi Sheanne, Author benar benar berlebihan menciptakan Sheanne! dia cantik tapi juga terlihat tampan, badannya tinggi menjulang seperti super model, rambut hitamnya sangat serasi dengan dirinya
"kamu udah ngga masuk les seminggu, kak Fiona udah nanyain, kenapa ga les? kamu sakit?" Sheanne tersenyum lembut lalu mengelus pelan rambut Yela
ah kah Fiona, resepsionis ditempat bimbelnya
"aku gapapa kok! cuma ga les karena minggu ini lagi capek aja kak, maaf ya udah ngerepotin"
"ga repot kok, kalau gitu aku duluan ya?"
Yela masih termenung melihat kepergian Sheanne, apa itu? mengapa pula seorang Sheanne berbicara dengannya
"Yela! kamu gapapakan? apa yang perempuan aneh itu omongin sama kamu?" Ashbelle tergesa gesa mendatangi adiknya
"aku gapapa kak ashy, kak Sheanne cuma nanya kenapa aku ga les" Yela hanya tersenyum kikuk mendapati perlakuan Ashbelle yang sedikit grasak grusuk menurutnya
Ashbelle berdecak kesal "kalau dia berani aneh aneh sama kamu lapor kakak, oke? si bajingan itu udah dibilangin jangan berani berani deketin adek gue" Ashbelle berucap dengan gumaman di akhir kalimatnya, kenapa kakaknya takut sekali Sheanne mendekatinya? aneh
"kamu sana masuk kelas ini udah bel, pulangnya nanti bareng kakak! jangan berani kemana mana" Ashbelle menatap tajam Yela, yang ditatapun hanya menganggukan kepalanya
hari ini cukup menyenangkan menurut Yela, tadi dikelasnya dia melihat lelaki tampan yang wajahnya mirip jeno nct! astaga siapa tadi namanya, Seano? wow boleh juga, visual novel emang kadang ga main main
Yela sendiri menurutnya sangat cantik, rambut putih panjang dengan kulit putih pucat, hidung kecil, bibir berwarna pink pudar, benar benar menggambarkan gadis albino yang manis
cuma itu lah setiap kelebihan pasti ada kekurangan, seperti sekarang ini, matanya berair karena silau akibat sinar matahari, lagian kemana Ashbelle! kenapa lama sekali, dia sudah seperti orang bodoh berdiri sendirian di teras lobby sekolah ini
puk
Yela menoleh kebelakang saat pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang, Abraham? kenapa orang aneh ini disini?
"kakak lo dihukum jadi dia gabisa pulang bareng lo, lo bisa pulang sendiri atau ma-" perkataan Abraham terputus
"ah iya makasih ya kak! aku duluan, SEANOOOO AKU MAU BARENG" Yela lari melambaikan tangannya dan lari terbirit-birit menyusul Seano
Abraham yang ditinggalpun mengernyit aneh, kenapa bocah pendek itu?
Yela mengatur nafasnya saat berhasil menyusul Seano
"kenapa lari-lari, La?" Seano menatap Yela dengan tatapan meminta penjelasan
"gaada! aku cuma mau pulang bareng, iya pulang bareng"
Seano hanya menatap bingung Yela namun sedetik kemudian dia menganggukan kepalanya "oke ayo pulang" Sean mengajak Yela menuju mobilnya
Yela menatap lurus kejalanan, kenapa ia menghindari Abraham? ntahlah Yela tidak tau, dia hanya merasa tidak nyaman dengan aura laki-laki itu, auranya sangat kuat seolah-olah ingin menenggelamkan dirinya
"rumah aku belok ke sebelah kanan itu, nah iya disana" Yela tersenyum senang memberi tau Seano dimana letak rumahnya, membayangkan akan rebahan dikasur empuk, surga dunia!
bagaimana Lira tau dimana rumah Yela? tentu saja dari ingatan Yela! pada hari kedua dia didunia ini tiba tiba saja ingatan kusut dan berantakan memasuki pikirannya, menyakitkan sungguh
"udah sampai Yela, benarkan yang ini?"
"iya Sean! makasih ya, kamu mau mampir dulu?"
Seano tampak berpikir namun pada akhirnya dia menggeleng "gausah La kapan kapan aja, udah sore gini aku masih harus pergi dulu ada urusan"
Yela pun hanya menganggukan kepalanya dan keluar dari mobil Seano "makasih ya Sean!" Yela melambaikan tangannya saat mobil Sean menjauhi pekarangan rumahnya
sepi, rumah ini sepi
Yela menghela nafas, pasti orang tuanya masih berada di kantor dan akan pulang malam nanti, Ashbelle sendiri sedang dihukum
baiklah dia harus beristirahat sebentar lalu dia akan berangkat les, melelahkan sekali
Yela terduduk dilobby menunggu jemputan, ini sudah pukul 7.15 tapi mengapa supir keluarganya belum menjemputnya? sudah 15 menit dia menunggu, biasanya sebelum keluar ruangan supirnya bahkan sudah ada didepan
"Yela kamu belum pulang?" Sheanne dengan senyum manisnya datang menyapa Yela
"belum, aku lagi nunggu jemputan" Yela menjawab seadanya tanpa menoleh kearah Sheanne, matanya fokus menatap jalanan yang tampak sangat ramai
"atau mau aku antar? rumah kita searah?" mendengar tawaran Sheanne, Yela pun terdiam memikirkan jawaban itu
"gausah kak, hp aku batrenya habis aku gabisa hubungi orang rumah, takut nanti mereka cari aku" akhirnya Yela menolak tawaran Sheanne, lagi pula dia tidak bisa menerima tawaran orang asing mentah mentah, apa niat perempuan ini?
"kalau gitu kita duluan ya?" ah Yela bahkan tidak menyadari adanya keberadaan Abraham di belakang Sheanne
Abraham menatapnya sekilas lalu pergi bersama Sheanne meninggalkannya sendirian
"monyet sialan! bisa mati gabut nunggu disini, kemana sih supir Rayella? mereka lupa punya majikan? Ashbelle juga kemana sih!" Yela menggerutu kesal, hp nya mati dan dia harus seperti orang bodoh menunggu disini
"Yela? maafin papa ya telat jemput, ayo kita pulang" Yela termenung melihat pria didepannya
"kenapa papa yang jemput?"
"kamu tidak suka papa jemput?"
"bukan begitu! papa kan seharusnya baru pulang dari kantor"
"sengaja lewat sini buat jemput anak papa, supir kita gabisa jemput mobil masuk bengkel soalnya, ayo pulang kamu pasti takut ya nunggu sendirian?" Lucius tersenyum menatap Yela
deg
kangen papa...apa kabar papa disana? tunggu Lira pulang pa
"ayo kita pulang!" dengan bersemangat Yela berjalan melewati Lucius
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist's Beloved Sister
FantasíaLira tidak percaya dengan namanya transmigrasi walau dirinya sering membaca novel bertema transmigrasi, namun itu cuma khayalan kan? lalu bagaimana bisa sekarang dirinya malah berada ditubuh adik antagonis novel "After Rain" dia berada ditubuh Rayel...