dul√

288 24 24
                                    

Happy Reading... Jangan lupa spam komen + vote nya😊❤️

Sekali lagi jangan lupa SPAM KOMEN YA 😭🤣❤️

***

"Jungkook-a." Panggil samchon berkumis tipis baru saja datang ke pekarangan rumah Jungkook dengan tergesa. Sedangkan Jungkook dia hanya sibuk mengemasi alat-alat lukisnya.

"Ada apa paman?" Tanya Jungkook

Sang paman pun mulai mengatur nafasnya yang terengah-engah,

"Tunggu. Aku akan mengambilkan air untuk paman." Ujar Jungkook iba,

Jungkook lantas masuk kedalam rumahnya Dan kembali dengan segelas air ditangannya. kembali menghampiri paman tadi, rupanya beliau sudah duduk diantara kursi-kursi yang ada di teras rumah.

Sebut saja dia paman Im-Ah, Choi I'm Ah. Tapi jungkook lebih sering memanggilnya paman saja tanpa menyebutkan nama. Paman Im-Ah adalah salah satu tetangga jungkook yang berada di pulau Sseom. Meski sekedar berstatus tetangga tapi paman Im-Ah sangat berarti bagi jungkook.

Pertama kali datang ke pulau ini paman I'm Ah adalah salah satu orang yang menyambut kedatangan jungkook dengan baik. Meski tidak lahir di pulau indah ini, Namun nyatanya Jungkook sangat mengagumi kediaman minimalis mendiang kakeknya. Jungkook juga sering datang sekalipun untuk menenangkan diri kala mendapat masalah dengan kedua orang tuanya di seoul.

Sebuah bungalau minimalis milik keluarga jeon. Adalah sebuah bangunan rumah satu lantai yang dihiasi beberapa hiasa pepohonan kecil di pinggiran dinding tembok pembatasnya. Tak hanya itu, bungalau ini juga memiliki Ruangan istirahat yang menyorot langsung pada keindahan kolam yang ada di luar, tentunya menambah rasa sejuk tersendiri bagi siapa yang ada disana. Di area belakang nya di tanami beberapa jenis buah-buahan, salah satunya buah strawberry. Selain melukis Jungkook juga senang sekali berkebun.

bersyukur ia selalu dikelilingi orang orang baik seperti paman im Ah.

"Aaah terimakasih kookie-a" ucap paman im-ah dengan segera menyeruput air dalam gelas yang baru di bawa jungkook. Tangannya masih sibuk menarik-narik kecil kerah bajunya yang basah akan keringat,

"kau tau kook?"timpalnya kembali dengan antusias. Sedangkan jungkook hanya menggelengkan kepalanya tak mengerti.

"Sudah hampir seharian tapi, pencarian itu masih terus dilakukan. Dan tidak membuahkan hasil." Mendengar yang di ucapkan im ah Jungkook sudah tau kemana arah pembicaraan pria setengah paruh baya itu.

Jungkook tau mengenai kecelakaan pesawat yang terjadi siang hari ini. Tapi dia memilih enggan mengurus. Bukan tak simpati, tapi Jungkook rasa jika ia ingin membantu ia akan pergi dengan sendirinya ke tempat itu. Namun nyatanya hari ini ada jadwal padat pada pesanan lukisan senimannya.

"Kau tak pergi kesana?"

"Hari ini aku sangat sibuk. Banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan segera. Dan lagi itu tak ada hubungannya denganku" jelas Jungkook hendak mengangkat alat lukis yang sudah dirapihkannya

"Aiish. Apa kau tak tertarik untuk sekedar melihatnya? Atau setidaknya kau memiliki rasa penasaran." Jelas paman Im-Ah mengikuti langkah jungkook membuat si empu terhenti dan menghela nafas beratnya.

"Lebih baik aku berdiam dengan kuas ku daripada pergi hanya untuk sekedar penasaran " ujar jungkook

Paman I'm -Ah hanya menepuk dahinya sendiri. Dia lupa jika jungkook sama sekali tak peduli akan hidup orang Lain jika sudah dalam hobbynya. Bahkan Dari kuas Dan canva yang berantakan sudah membuktikan pria ini hanya tertarik kepada seni lukisnya bukan bualan atau gossip tak berujung.

Come Back, I'll Be HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang