BAGIAN : 1 KADO

199 2 0
                                    

Seperti biasa aku bangun selalu siang karena semalam main game di hp kalau lagi galau. Gita satu2nya orang di dalam rumahku yg selalu setia membangunkan aku jika sinar matahari sudah masuk memenuhi kamarku yg menghadap ke timur sedang pulang kampung karena saudaranya sakit. Tapi pagi itu aku bisa bangun sendiri setelah mendengar adzan subuh dari toa mesjid kampung yg menggema di atas langit.

Aku turun ke lantai bawah karena penasaran kudengar ada guyuran air di kamar mandi, lalu siapa yg mandi jika di rumah ini cuma aku yg menunggu? Seperti biasa setiap bangun, aku bisa langsung ke dapur minum susu hangat yg telah dibuatkan Gita, kali ini aku buat sendiri. Tapi penasaranku belum habis ketika aku sudah menginjak lantai bawah masih mendengar guyuran air sower yg jatuh gemericik ke lantai.

"Gita!" refleks aku panggil nama pembantuku.

"Hhhh" jawabnya dari dalam kamar mandi meyakinkan bahwa gadis itu sudah pulang dari kampung. Akupun lega bikin susu sendiri sambil ngomel.

"Pulang jam berapa Lo"

Tidak ada suara jawaban dari kamar mandi. Air gemericik pun berhenti kudengar selain suara Iqamah dari mesjid di luar rumah masih menggema panjang pertanda sudah jam 05.00.

"Lo balik gak omong2" gumamku agak keras saat suara guyuran air tak lagi kudengar. Akupun berani mendorong pintu kamar mandi yg terbuat dari kaca fibre ke dalam.

"Hah!?" aku terkejut dan hampir melepas gelas yg kupegang untuk membuat susu hangat karena di dalam ruang kamar mandi yg cukup luas itu kosong. Tidak ada Gita atau siapa yg tadi mandi. Suara Iqamah berhenti seiring dengan suasana di dalam rumahku jadi sepi lengang membuat aku ketakutan. Aku masih penasaran masuk ke dalam kamar mandi menyisir setiap sudut kamar mencari sumber suara aneh. Sower masih terpasang rapih, bahkan lantai kamar mandi kering tanpa ceceran air bekas orang mandi. Aku jadi merinding berjalan sendiri dalam kamar yg lengang.

"Pet" lampu mendadak mati. Aku mau menjerit kok kebangetan, cowok cengeng.

"Hihi hihi"

Aku makin merinding ketika kudengar ada tawa dari ruang tamu di depan. Ah ini pasti tawa Gita yg suka bercanda ketawa karena melihat aku ketakutan. Kataku dalam hati sambil melangkah ke ruang tamu.

"Jangan main2 sayang" kataku sambil cari saklar listrik. Ternyata tombol saklar turun, pantesan lampu mati. Setelah kupencet, lampu kembali nyala dan aku melihat Gita sedang berdiri tanpa bra membawa boneka panda kecil kesukaanku. Aku lega menghambur ke arah gadis itu sambil memeluk dadanya yg montok menggairahkan.

"Sialan Loe bikin gua hampir mati jantungan." kataku saat memeluk tubuh mulus itu.

"Hepi betdei ya mas" bisiknya ketika kehangatan tubuhnya mulai kurasakan. Tanganku mulai merayapi punggung mulus Gita hingga pantat yg semok itu. Nafasku mulai sesak ketika ia menyodorkan boneka bantal itu ke dadaku, dan aku memeluknya dengan erat lekat dadaku. Tapi mendadak tubuh gadis manis itu lenyap, tinggal aku memeluk boneka panda bantal dengan selembar kertas yg menempel pada punggung panda bertuliskan
HBD mas Boyke. Suasana kembali lengang dan aku makin penasaran dengan boneka di tanganku. Bagaimana mungkin Gita memberi Boneka sebagai kado, tetapi orangnya tidak ada. Lalu boneka ini dikirim pakai kurir hantukah?

*****

Aku sudah menghubungi Gita dikampung dengan video call tetapi tidak pernah diangkat, hingga akhirnya aku kedatangan tamu Siska siangnya. Siska, teman kuliahku yg cantik mirip penyanyi favoritku Laura Branigan yg menyanyi "Gloria". Penyanyi berdarah Jerman itu sangat cantik dan suaranya merdu. Seperti suara Siska yg saat aku galau di dalam rumah sendirian langsung melompat girang ke pelukanku.

"Hepibetdei bang, i love you so much" kata Siska sambil mengecup bibirku berkali- kali sampai pipiku basah oleh liurnya.

"Udah.. udah.. basah nih pipi gua." kataku melepas tangan gadis cantik itu dari cengkraman kepalaku.

"Itu lagu yg Abang setel besame mucho coba terjemahkan apa artinya." kata Siska yg terus mengecup leherku malah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PELAKOR HANTU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang