Kamu berjalan cepat menuju suatu tempat, berjalan sambil menarik nafas menenangkan diri.
Kamu tiba di sebuah basecamp anak motor yaitu basecamp bangchan and gang
Kamu kembali menarik nafas lalu perlahan membuka pintu basecamp tersebut. Orang-orang yang ada di sana serentak melihat kearah mu kecuali changbin yang asik dengan ponselnya.
Aku berjalan cepat menuju changbin.
"Bin, kita harus bicara sekarang."
"Mau ngomong apa? Bentar, gue lagi ngegame." Ucap changbin yang masih fokus dengan ponselnya
"Bin, ayolah aku serius mau ngomong."
"Ngomong aja kenapa sih."
"Kita harus ngomong berdua."
"Yaelah ngomong aja disini kenapa? Temen-temen gue gak ember kok."
"Gue hamil." Ucapmu datar tanpa ekspresi
Semua orang kaget dan menatap mu.
"Apa?" Changbin langsung bediri
"Gue hamil."
"Kamu gak bercanda kan?"
"Buat apa aku bercanda. Liat ini." Kamu menunjukkan sebuah testpack ke changbin
Changbin bingung bercampur kaget sambil melihat kearah semua temannya yang masih terpaku melihat mu dan changbin.
"Lo harus tanggung jawab, bin." Kamu mulai menangis
"Kita selesaiin ini di tempat lain aja ya."
"Enggak, gue mau lo tanggung jawab sekarang bin. Gimana kalo appa gue tau bin."
"Iya-iya gue tau, tenang ya tenang."
"Gue gak bisa tenang bin gue takut. Gue cuma mau lo tanggung jawab, bin."
"Iya-iya gue bakalan tanggung jawab. Sekarang kita pulang dulu." Changbin membawamu keluar basecamp melajukan motornya meninggalkan basecamp.
Jantung changbin tidak bisa tenang sejak ia tau jika y/n kekasihnya hamil. Changbin takut appa nya tau dan semua aset changbin akan di ambil.
Changbin juga belum siap harus menikah karna kalian masih SMA kelas 2.
Motor changbin berhenti tepat di depan rumahmu.
"Kamu pulang aja dulu ya. Aku akan coba bilang sama orang tua ku, nanti aku kabarin ya."
Kamu mengangguk lalu masuk kedalam rumah dan mencoba tenang.
Sampai larut malam tak ada satupun kabar dari changbin.
Pagi-pagi menuju kelas kamu bertemu changbin yang sedang berjalan di koridor, kamu memanggil nya namun dia pura-pura tidak mendengar.
Kamu mengejar changbin namun dia mempercepat langkah kaki nya.
Keesokan harinya kamu mencoba menemui changbin di kelasnya tapi tidak ketemu. Kamu ke basecamp pun keadaan nya sepi.
Keesokan nya lagi kamu kembali mencari changbin ke kelasnya tapi teman-teman nya bilang kalo dua hari ini changbin gak masuk sekolah.
Changbin tidak sekolah juga tidak bisa di hubungi kamu sangat khawatir.
Kamu naik ke rooftop sekolah mencoba menenangkan diri dengan menangis.
"Bin, Kenapa lo lari dari tanggung jawab, bin." Kamu berbicara dengan diri sendiri.
"Bin, gue butuh lo saat ini."
Kamu menangis terisak-isak takut jika changbin benar-benar tidak bertanggung jawab.
Saat kamu sedang menangis tiba-tiba ada yang menyodorkan sapu tangan.
Kamu melihat kearah orang itu, ternyata dia bangchan, ketua genk motor changbin juga teman sekelas nya.
"Ambil ini." Ucapnya
Kamu mengambil sapu tangan itu lalu bangchan duduk disampingmu.
"Pengecut." Ucap bangchan yang membuat mu menoleh kearahnya.
"Dia gamau tanggung jawab, kan?"
Kamu mengangguk.
"Terus gimana kalo dia gamau tanggung jawab."
"Aku ga tau chan, aku bingung gimna caranya bilang ke appa sama eomma ku."
"Ikut gue." Chan berdiri dan menarik lenganmu agar berdiri.
"Mau kemana?"
"Nemuin nyokap sama bokap lo."
"Buat apa?"
"Bilang kalo lo hamil anak gue dan gue bakalan tanggung jawab."
"Chan? Lo gila? Ini anaknya changbin harusnya dia yang tanggung jawab."
"Lo mau anak lo gak punya ayah? Trus sampe kapan lo mau sembunyiin ini dari ortu lo?"
"Gue bakalan nunggu changbin kok dia pasti tanggung jawab."
"Gak mungkin. Dia itu pengecut."
Chan menarik paksa tanganmu lalu kalian pergi kerumahmu dengan motor chan.
"Chan buat apa sih lo ngelakuin ini buat gue? Gue gak perlu dikasihani."
"Gue ngelakuin ini bukan demi lo tapi demi anak lo."
Chan melajukan motornya lebih cepat agar cepat sampai.
Setelah sampai chan turun dari motor kebetulan ada mobil appamu lalu chan menuju pintu rumahmu namun kamu tahan.
Kamu memberi isyarat pada chan dengan menggelengkan kepala.
Chan memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.
Kamu dan chan masuk, kebetulan appa dan eomma mu sedang mengobrol di ruang tamu.
"Y/n?" Ucap appamu sambil heran melihat chan. Karna chan baru pertama kalinya bertemu orang tuamu walau sering kerumahmu untuk nemenin changbin ketemu kamu atau sekedar mampir.
Chan membungkukkan badan memberi salam pada orang tua mu. Orang tua mu tersenyum pada chan.
"Ini siapa?"
"Saya chan, om."
"Oh chan, temennya y/n?"
Chan melirik kearah mu sejenak.
"Saya pacarannya y/n, om."
"Bukannya pacar y/n changbin, ya?" Ucap eomma mu
"Itu dulu, tan. Sekarang saya pacarnya."
"Oh ya ada apa ini? Mau minta izin pergi?"
"Enggak om ada sesuatu yang harus saya sampaikan sama om."
"Apa itu?"
Chan menarik nafasnya dan kembali melirik mu. Kamu berdiri disamping chan.
![](https://img.wattpad.com/cover/342213521-288-k556094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
responsibility || Bangchan,Changbin ft. you
Fanfictionbaca aja... bingung nulis deskripsi