02 - Family

117 57 83
                                    

Haii💚
Dont forget to vote ⭐️ and comment!
Maaf typo bertebaran (T_T)
Tolong koreksinya!..
Gomawoo <3

Gomawoo <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Sinar sang mentari melewati jendela, masuk ke sebuah ruangan bertemakan warna putih dan cream. Di dalamnya ada seorang gadis yang tengah sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke tempat les. Meskipun hari ini weekend, tak membuat gadis itu untuk santai sejenak. Kemudian ia pergi menuju ruang makan, di sana sudah ada seorang pembantu rumah tangganya yang tengah menyiapkan sepiring nasi goreng dan segelas susu sapi murni kesukaannya.

"Mbak Anna, ayah udah pergi kerja ya?"

"Iya non, sekitar 15 menit yang lalu. Ini non dimakan dulu."

Ayahnya adalah orang yang gila kerja. Entah mengapa gadis itu merasa sang ayah tak menyayanginya dan peduli denganya karena bundanya yang meninggal setelah melahirkannya. Meskipun ayahnya mengabaikannya, ayahnya tak lupa untuk memberikan fasilitas untuknya.

"Makasih mbak.  Mbak lupa ya, panggil Azura aja jangan pakai non, umur kita kan gak beda jauh."

"Hehe iya deh Azura."

Mbak Anna memang masih muda. Ia hanya selisih 7 tahun dengan Azura. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia pun terpaksa harus bekerja keras di usia mudanya. Mbak Anna sudah ia anggap layaknya saudara. Sebab Mbak Anna selalu memberikan kasih sayang untuknya.

"Oh iya, mbak tolong siapin kotak nasi isinya sama seperti ini ya mbak."

"Siap, tunggu 10 menit lagi."

Azura telah selesai menghabiskan sarapannya dan menerima bekal yang telah disiapkan oleh Mbak Ana, kemudian berpamitan kepada Mbak Anna. Azura bergegas pergi ke tempat les dengan menggunakan mobil pribadinya bersama supirnya, Pak Bambang.

🍒🍒🍒

"Non, sudah sampai. Nanti dijemput seperti biasakan?"

"Iya pak. Terima kasih ya pak! Hati-hati di jalan." Ucap Azura lalu keluar dari mobil.

"AZURAA!" Teriak seseorang sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.

Itu adalah Rivi, teman les Azura sejak SMP sekaligus teman sekelasnya saat ini. Ia adalah orang yang cerewet tetapi sangatlah perhatian kepadanya.

"Haii Rivi." Jawab Azura memberikan senyuman.

"Ayo kita masuk!" Ajak Rivi menggandeng tangan Azura.

"Eh kamu tau nggak?.." Tanya Rivi membuka obrolan sambil pergi ke kelas bersama Azura.

🍒🍒🍒

Sesampainya di kelas les, mereka memulai pelajaran. Azura termasuk orang yang cerdas namun ia adalah orang introvet. Ia tak suka menjadi perhatian banyak orang. Itu menyebabkan saat ia melakukan presentasi di depan orang lain akan mendadak tremor.

Waktu telah berlalu cepat. Hari sudah berganti sore. Azura pun menunggu Pak Bambang, supirnya datang untuk menjemputnya.
"Maaf non, bapak terlambat." Ucap Pak Bambang meminta maaf sambil menunduk.

"Eh.. enggak apa pak. Aku baru keluar 5 menit yang lalu kok." Jawab Azura tersenyum.

"Iya non, ayo kita pulang." Ajak Pak Bambang lalu membuka pintu mobil.

🍒🍒🍒

"Ayah kok lama ya?" Monolog Azura melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Brum..
Suara mobil memasuki area rumah.
"Itu pasti ayah!" Ucap Azura tersenyum lalu berlari ke ruang tamu dengan beberapa lembar kertas.

Ceklek
Pintu terbuka. Seorang laki-laki masuk dari sana.
"Ayah! Lihat deh aku dapet nilai 100 di ulangan matematika kemarin yah!" Ucap Azura bahagia sambil menunjukkan beberapa lembar lertas di tangannya.

"Bagus."

"Tapi gimana dengan nilaimu yang lain?"

"B-bagus kok yah."

"Kemarin ayah dapat telepon dari guru wali kelasmu. Nilai kimiamu dapat 60?" Tanya ayahnya dengan nada sedikit marah.

"Maaf ayah, aku akan berusaha lebih keras." Jawab Azura menunduk sedih.

"Hah.. sudah sana masuk ke kamar besok kamu sekolah tidak boleh sampai bangun kesiangan!"

"Ayah.. boleh kah jika aku minta hadiah atas pencapaianku? Aku hanya ingin pergi ke wahana hiburan bers.." Minta Azura takut-takut tiba-tiba terpotong.

"Apalagi Azura! Kamu harus memperbaiki dulu nilai kimia kamu!"

"Ayah kenapa sih kok menekan aku terus! Aku sedang berusaha keras! Memangnya kalau aku gagal sekali dua kali aku tidak akan naik kelas? Aku hanya ingin ayah peduli padaku." Ucap Azura dengan mata berkaca-kaca.

"Cukup Azura, pergi ke kamar SEKARANG!" Ucap ayah menekan kata 'sekarang' lalu memalingkan wajahnya.

Azura langsung berlari menuju kamarnya. Ia mengunci pintu kamar dan tidur telentang di atas kasurnya menatap langit-langit kamarnya. Air matanya tak bisa ia bendung dan mengalir begitu saja. Ia meraih sebuah foto.

"Hiks.. kalau aja hikss.. bunda ada di sini, hikss.. pasti aku selalu bahagia. hiks.. Kenapa bunda enggak bawa aku sekalian kalau aku tidak bisa bahagia di sini?" Ucap Azura sambil melihat foto itu.

"Hikss bundaa, andai aja bunda disini. Pasti ayah enggak akan seperti itu. Aku berharap bunda ada di sini dan menemaniku tidur. " Ucap Azura lalu menghapus air yang ada di pipinya. Ia memeluk foto itu lalu mulai memejamkan matanya.

"Maaf ya bunda, karena aku bunda jadi harus berpisah dengan ayah selamanya." Ucap Azura lirih lalu terlelap.

🍒🍒🍒

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be A Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang