16+17-7📍

352 11 6
                                    

Hm..

Revan merasa Bima sangat berbeda hari ini, entah kenapa hawa bima sangat membunuh.

"Bim" Bima menjauh
"Bimaa" Bima pergi seakan tidak mendengarnya

"Bima" Kata Revan sambil menahan bajunya agar tidak pergi.

"Apa?" Kata Bima singkat.

"Lo ngehindarin gue ya?" Kata Revan

"Ngga" kata Bima cepat

"Yaudah ayo nonton!" Kata Revan sambil tersenyum, biasanya kekasihnya tidak akan tahan jika sudah di senyumi olehnya

"Gue ada janji." Kata Bima, meninggalkan Revan terkejut.

"... jadi bima beneran udah ngga sayang gue?" Kata Revan.

Ah, yasudahlah. Ia akan pergi sendiri menontonnya.

Ia melakukan kebiasaannya tanpa Bima. Rasanya sangat kosong, namun memang Bima yang menghindarinya.

Bahkan, mereka saja tidak bertemu sejak pukul 13.30 saat masuk kuliah.

Padahal, banyak matkul mereka pelajari bersama. Namun, Bima tidak muncul di manapun.

Revan khawatir? Sangat. Ia ingin mencari Bima seluruh gedung. Namun, entah kenapa situasi tidak mendukung.

"Van! Revan! Woi Julian" panggil Adeiffa.

"Apaan sih blok! Ganggu" kata Revan ceplas ceplos.

"Najis geer, noh si Dosen killer manggil lu. Tiati" kata Deif memperingatinya.

Memang, hari ini Revan akui ia sangat kacau. Bagaimana bisa? Dia terus memikirkannya

Ia berjalan, dan berjalan setelahnya ia masuk ke ruangan Dosen itu.

"Revan Julian? Udah se jago apa kamu dalam pelajaran sampai kamu tidak memperhatikan? Udah jadi jagoan kamu?" Kata Dosen memancing amarah Revan.

"Maaf pak. " Kata Revan singkat. Dosennya terkejut karna kadang Revan mau dimarahi sekencang apapun akan tetap melawannya.

"Udah diem? Udah selesai kamu ngelawan saya?" Kata Dosen itu

Revan tak terpancing, ia menjawab dengan pandangan kosong "Udah pak." Kata Revan

Bruk! Revan menengok ke belakang tak peduli, Bima masuk ke ruangan itu sambil membanting pintu.

Revan dengan sopan salim lalu keluar dari situ tanpa membuat eye contact dengan Bima.

"Terlanjur keluar dari kelas, kenapa ga sekalian nonton aja gua" kata pemilik marga Julian generasi ke 9 sambil mengeluarkan hpnya membuka aplikasi untuk memesan tiket.

*Ting. "ngapain sih gua mesen 2, buat siapa emangnya?!" katanya sambil kesal pada dirinya sendiri.

*Ting. "apaansih siapa yang ngechat gua daritadi, berisik." kata Revan karna tau itu tidak mungkin Bima.

                      Lintang Utara
Lintang utara
pan, sibuk kaga?
pan

You
kaga tang, free. ngapa?

Lintang Utara
ayo nonton

You
pas, gua abis beli tiket
lu beli minumnya ya ntar

Lintang Utara
iya dah aman, lu dimana? gua jemput sini

You
📍Location

Lintang Utara
tungguin otw gua

_________________________________________

GACOOORR GUA UP LAGI BOSSZZ

btw bang bima nih bang pacarnya nih bang jalan ama mantan gebetannya nih baaangg marahin banggg

sorry for the late update ya temen temen, stay tuneed !

                      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lo?cuma punya gue. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang