Dijodohin Sama Bapak-bapak

4.4K 243 24
                                    

Haechan menangis di pojokan kamar. Air matanya berderai memenuhi pipi, hidungnya memerah dan ingusnya meler. Terisak-isak bagaikan seorang korban penganiayaan.

"Udah ngapa, si."

Haechan mendelik kesal, dia menatap kakak ketiganya dengan sinis.

"Gue gak mau, huaaa."

Lucas menutup telinganya, dia meringis mendengar suara cempreng adiknya itu. Udah hampir setengah jam dia begitu. Menangis, meraung di pojokan kamar.

"Duuh, udah-udah. Lo lebay amat sumpah."

Haechan tiba-tiba berdiri dan menunjuk Lucas dengan mata merahnya yang melotot.

"Lo bilang gue lebay? LEBAY? Dasar kakak sinting, lo gak tau gimana perasaan gue di paksa begitu, HAH?"

Lucas makin meringis, teriakan Haechan benar-benar menyakitkan telinga.

"Iya, gue ngarti. Duh, jangan teriak!"

Haechan kembali menangis tergugu lagi. Dia melangkah ke kursi meja belajarnya dan duduk disitu. Menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan.

"Elah, dek. Gue ngarti kalo emang ini paksaan tapi ya gimana lagi. Emang lo mau bokap ampe bangkrut?"

"Tapi hikss, tapi kenapa mesti guee, kan elo juga bisaaa."

Lucas bersidekap dada dan menggeleng, dia menatap Haechan dengan serius.

"Gue dominan, lah masa gue di jodohin sama dominan juga. Elo sebagai pihak bawah mesti maju."

"Tapi gue Lakik, gue LAKIK."

Lucas berdecak lagi, "lakik tapi lo bisa brojolin keturunan. Itu namanya pihak bawah."

Haechan menangis lagi lebih kencang, sial sekali. Kenapa juga dia bukan pihak dominan seperti ketiga kakaknya. Kenapa dia di vonis mempunyai rahim.

"Udah lah, dek. Serius. Lo berlebihan."

"Bang, gue adek lo. Rayu kek, jajanin eskrim kek biar kagak nangis lagi. Lo beneran gak ngarti banget." Isakannya tersendat-sendat.

Lucas berdiri dari duduknya, dia berjongkok didepan Haechan sambil memegang tangannya.

"Dengerin gue, gue sebagai abang minta maaf gak bisa nolongin elo. Tapi serius, Chan. Elo beneran yang harus maju. Ini sebagai bukti kalau kita sebagai anak bisa bantuin ayah. Kan kasian, daripada ayah kelilit hutang sama rentenir, atau lebih parah lagi malah minjem sama mafia. Yang ada keluarga kita bisa di bantai."

Haechan berhenti dari isakannya, dia berpikir lagi. Betul juga, akhir-akhir ini sang ayah menampilkan raut stres yang berlebihan. Apalagi kantung matanya yang menghitam.

"Tapi, bang. Masa gue di jodohin sama bapak-bapak."

Lucas langsung tertawa kencang, dia berdiri dan kembali duduk dipinggir ranjang.

"Ya kagak bapak-bapak juga, Chan. 41 tahun masih om-om."

"Idih, tetangga kita. Umur 40 udah 4 anaknya. Ya udah bapak-bapak lah bang."

"Mas Yesung kan anaknya emang kembar 4, oon."

Haechan mencebikkan bibirnya. Dia bersidekap dada.

"Lagian siapa sih yang bakal dikenalin sama gue?"

Lucas menjentikkan jarinya. "Nah, itu. Gue juga kagak tau. Tapi ayah bilang lo mesti ikut ke pesta orang itu supaya dikenalin juga. Katanya nanti lo bakalan tau siapa yang jadi calon suami lo."

"Maksudnya, orang ini bakalan bantu perusahaan ayah, kan? Timbal baliknya gue jadi istri dia ?"

"Yoi."

HaechanxallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang