bag 1

235 30 7
                                    

Falling Behind
꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪

Park Jisung, pria manis itu masih mengelung didalam selimutnya.
Tidak menghiraukan sinar terik matahari yang melewati celah jendelanya. Tidak...sampai ia terbangun karna alarm dengan suara kencang menyala, rasanya...gendang telinga jisung akan segera pecah.

"ASTAGA BAJINGAN" Ujar jisung dan dengan sengaja melemparkan benda pipih itu ke ranjang.

"eungh? jam berapa ini??"

"YA TUHAN AKU AKAN SEGERA TERLAMBAT" ujar jisung. dengan cekatan, ia melompat kecil dari ranjangnya lalu berlari menuju kamar mandi.

dengan terburu buru, jisung menggunakan sepatunya dan langsung keluar dari rumah kecil nya yang ia sewa tanpa sedikitpun asupan masuk kedalam perutnya. Yang ada dipikirannya kali ini adalah "masuk kerja tepat waktu"

Jisung mendesah kecil saat melihat jam di tangannya. Dirinya akan benar benar dihukum bossnya kali ini! Bagaimana tidak? Ia baru sampai didepan kantornya 2 jam setelah mulainya bekerja.

"ya tuhan, hidupku begitu sial. Sepertinya dewa tidak membiarkanku bahagia."

Dengan menguatkan mentalnya, jisung masuk kedalam kantornya. Banyak pasang mata yang mulai meliriknya saat ini. Oh tidak! Jisung benar benar merasa tersudut kali ini.

"jisung, kau dipanggil boss. Cepatlah, dia terlihat sangat marah." Ujar salah seorang karyawan.

"A-ah baiklah" ujar jisung dengan suara terbata bata, dia benar benar bingung harus melakukan apa lagi. Tampaknya, bossnya kali ini akan marah besar.

Jisung kali ini sudah berdiri didepan ruangan bossnya, dia benar-benar bimbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung kali ini sudah berdiri didepan ruangan bossnya, dia benar-benar bimbang. Ia ingin masuk tetapi tidak siap dimarahi, namun jika ia tidak masuk...yang ada dia bisa dipecat karna tidak menghormati permintaan atasan.

"Arghhh, aku akan segera gila!" gumam jisung.

Baiklah, jisung sudah benar benar siap dimarahi. Ia tak ingin kehilangan pekerjaannya. Dimarahi hanya sekali, tidak terlalu menyiksa. Yang lebih menyiksa adalah memikirkan bagaimana cara membayar rumah sewaannya jika ia dipecat.

"tok,tok,tok" bunyi ketukan pintu terdengar.

"masuk." ujar lelaki diseberang sana.

Ya tuhan, padahal aku hanya mendengar suaranya, tetapi aku sudah mulai bergetar kali ini. Batin jisung.

Jisung mulai memasuki ruangan yang didominasi warna abu abu itu dengan tubuh yang bergetar.

Bossnya yang melihat itu menautkan alisnya heran.

"kau seperti bayi rusa yang baru lahir, kenapa bergetar?" ujar lelaki itu.

"Pak jaemm, jangan marahi jisung>﹏<"

Oh tidak! Jisung sepertinya akan segera meledakkan tangisnya. Mata berkaca kacanya itu bergetar saat menatap bossnya itu.

Jaemin sendiri mulai kelabakan untuk menenangkannya.

"H-hey? Siapa yang akan memarahi mu? Sudahlah jangan menangis! aku hanya akan memberimu kartu peringatan." ujar jaemin.

"eung?? benarkah???●︿●" ucap jisung dengan tanpa sadar berperilaku imut.

Jaemin tiba tiba terdiam, seakan panah hati tertusuk tepat pada perasaannya. Jaemin terpukau pada submissive satu ini, ia tidak akan melepaskannya untuk siapapun itu!

"H-halo?? Pak jaem??? PAK JAEMIN!"
Teriak jisung berusaha menyadarkan jaemin dari lamunannya.

"A-ah iya, Mulai besok kau jangan terlambat lagi! Jika tidak kau akan mendapatkan hukumannya." Ucap jaemin dengan tersenyum kecil

"oke pak jaem, permisi."

Jisung melangkah keluar dari ruangan itu. Meninggalkan jaemin yang tampak terdiam.

"Hah! Gila, tampaknya perasaan itu muncul lagi. Kali ini aku harus mendapatkannya bagaimanapun juga." ujar jaemin sembari mengacak acak rambutnya.

꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖ ˖ָ࣪꒷ ⋆ ࣪ ˖꒷
TBC
sowryyy kalo kurang nyambung sama prolog, ikutin aja ceritanya yaa!
DISCLAIMER, DNC!

Falling Behind ; A Jaemsung auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang