Remaja laki laki terlihat sedang berkaca dengan kantung mata yang menggelap karena terlalu sering bergadang. Panggil saja dia vier
Setelah berkaca vier langsung turun kebawah untuk sarapan dan berangkat sekolah
"Selamat pagi"
Vier berucap sambil duduk disamping kakak ke duanya panggil saja dia sammuelTidak ada yang menyahuti ucapannya, vier tidak peduli sebab vier mengucapkan selamat pagi juga hanya untuk formalitas
"Bisakah kau belajar dengan baik, lihatlah kedua kakak mu mereka selalu melakukannya dengan baik,tapi lihatlah dirimu selalu mendapat nilai rata rata di setiap pelajaran" sang kepala keluarga berucap panggil dia Hendrik
" benar apa yang ucapkan ayah mu tidak bisa kah kau seperti kedua kakak mu"
Ucap sang ibu rumah tangga panggil dia heraVier menatap kedua orang tuanya dan menatap kedua Kakak nya
Sammuel dan immanuel Kaka pertamanyaKedua Kaka nya hanya acuh ta acuh
"Hah baik vier mengerti"
Vier berucap sambil menatap lelah ke orang tuanyaSetelah selesai sarapan vier pamit terlebih dahulu untuk berangkat sekolah
Disekolah pun tidak ada yang istimewa hanya belajar ke kantin bersama temah dan pulang ke rumah
Vier memilih pulang berjalan kaki saat berjalan pulang vier tidak sengaja menabrak orang
"Maaf saya tidak sengaja"
Kata vier"Tidak papa"
Orang yang ditabrak vier berkata dan berlalu pergiVier lihat orang itu per penampilan kacau dengan darah yang di tubuhnya
"Sepertinya dia habis dipukuli, ya sudahlah aku juga tidak peduli"
Vier pikirSaat vier sampai rumah vier melihat kedua orang tuanya sedang bercanda ria dengan kedua Kaka nya
"Vier pulang"
Kata vier"Ouh kau sudah pulang, dari mana saja kau pulang sampai larut malam seperti ini"
Hera berkata"Ck lihatlah kedua Kaka mu mereka pulang saat masih sore, tidak kah kau mengikuti apa yang kedua Kaka mu lakukan, kau selalu saja menyusahkan" kata Hendrik dengan mata yang menatap tajam sang anak
"Maaf" hanya itu yang bisa diucapkan vier
" ck sudahlah kau kembali saja ke kamar mu"
Ucap HendrikSaat melihat Kaka laki laki nya kedua Kaka laki laki nya hanya acuh
Vier langsung naik keatas menuju kamarnya tanpa mengucapkan apapun
BRUKK
Saat naik tangga vier tidak sengaja terpeleset
Vier jatuh
Orang orang rumah langsung melihat apa yang terjadiKedua orang tua dan dua Kaka vier terlihat kaget
"VIERR"
Mereka langsung membawa vier ke rumah sakitSaat sampai rumah sakit vier langsung dibawa ke ruang operasi karena pendarahan
Mereka menunggu di depan ruang operasi dengan seksama
"Tolong Tuhan selamatkan lah vier"
Ucap Hendrik"Mas bagaimana ini apa yang akan terjadi pada vier"
"Tak apa semuanya kana baik baik saja, percayalah"
Ibu vier menangis sesejuk an dengan ditenangkan oleh suaminya
Bahkan kedua Kaka nya terlihat shok karena melihat betapa banyaknya darah yang keluar
Dokter keluar dari ruang operasi
"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sepertinya beliau lebih memilih pergi" dokter berucap
"Tidak tidak ini tidak mungkin kau bohong kan, ini tidak mungkin" ucap sammuel dengan air mata berderai
"Jaga ucapan mu tidak mungkin vier pergi" ucap immanuel dengan emosi dan air mata yang turun
"Maaf itu kenyataannya kami sudah berusaha"kata dokter
"Mas ini bohong kan tidak mungkin vier pergi"
"Maaf vier papa ayah tidak menjagamu dengan baik"Sekeluarga itu menangis karena kehilangan anak dan adik nya
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO I'M
Ficção AdolescenteDia vier Seorang remaja laki laki berumur 16 tahun, vier tidak tampan tidak juga jelek, tidak tinggi tidak juga pendek Dia vier yang selalu dibanding bandingkan oleh orang tuanya Memiliki 2 saudara laki laki yang tidak dibenci juga tidak menyukainya...