Marionatte
Deru Mobil memecahkan keheningan jalanan di malam ini. Queen menggigit bibirnya, matanya terus menatap kaca jendela mobil yang menyuguhkan bangunan bangunan tua yang sudah tidak ditempati. Jika saja ia pergi ke Pameran lebih awal mungkin ia akan pulang lebih cepat. Tangan Queen bergetar, dada nya seakan di timpa batu besar, sangat sulit sekali bernafas. Di tengah kepanikan nya yang melanda, alis nya bertaut, sepertinya didepan sana ada seseorang di bawah redup nya sinar lampu jalan. Semakin dekat semakin terlihat jelas bahwa Orang tersebut sedang terluka.
"Tolong berhenti" perintah Queen kepada Supir pribadi nya.
"Maaf Nona, Tapi Tu-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Queen kembali berucap, " Tolong berhenti saja, setidaknya biarkan aku memberikan pertolongan pertama"
Walaupun dengan hati bimbang, Mobil tersebut segera menepi tak jauh dari hadapan pria yang sedang berjalan tertatih dengan tangan yang penuh darah yang merembes dari bahunya. Queen segera mengambil Kotak obat kecil yang selalu ia simpan di dalam tas nya. Pintu mobil terbuka, "Jangan beritahu ini kepada Kenanrd." Sang supir mengangguk lalu menutup pintu mobil.
"Permisi Tuan, aku melihatmu terluka, bolehkah aku mengobatinya supaya darahnya tidak terlalu merembes?" tanya Queen sopan laki laki itu terdiam beberapa detik, kemudian ia menganggukkan kepalanya membuka sebagian bagian bahu baju kaosnya. "Maaf, mungkin sedikit sakit," Dengan telaten Queen mengobati luka pada bahu laki laki tersebut. Ia sudah biasa dengan hal seperti ini, Kenanrd hanya ingin diobati jika Queen yang mengobati luka nya kecuali luka nya sangat serius. "Aku akan mengantarmu ke Rumah sakit, luka mu sangat serius" Ucap Queen sambil membalut perban di bahu laki laki itu.
"Tidak perlu, Teman ku akan datang sebentar lagi, Terimakasih" Tolak laki laki itu, ia memandangi Perempuan didepannya yang bersurai ash grey dengan bando mutiara, Seperti Seorang Nona Keluarga besar.
"Nona sepertinya kita harus segera pulang, Tuan Muda sudah menunggu"
"Ah iya, Aku harus pulang. Semoga Luka mu lekas pulih" Ucap Queen dengan senyuman lalu beranjak pergi.
Habislah ia kali ini, sisi monster Kenanrd benar benar akan muncul kali ini."Untuk mu juga" lirih laki laki itu saat Queen sudah memasuki Mobil.
***
23.24
Suasana Mansion sangat Suram, Udara sekitarnya mendadak menjadi dingin, Queen memasuki ruangan utama, sunyi. Tidak ada satu orang pun maid ataupun bodyguard yang berjaga.
"Nona Muda." Queen menoleh ke sumber suara, "Uncle Sam" Sahut Queen ketika melihat pria paruh baya yang berdiri di sebelah Dinding yang terpajang figura besar Keluarga Dimitri.
"Nona, Tuan Muda Meminta anda menemuinya di Ruang Pribadinya" setelah menyampaikan amanat Ia segera menunduk hormat lalu pergi. Queen Menghirup dalam udara di sekitarnya, lalu menghembuskan nya.
Jujur di kejar anjing galak lebih baik daripada berhadapan dengan Kenanrd yang sedang marah. Segera ia pergi menuju pintu lift menuju ke ruang pribadi Kenanrd yang berada di lantai 3. Semoga saja kulitnya tidak menjadi biru lagi.Baru pintu ruang pribadi Kenanrd tertutup, sebuah benda tajam terlempar tepat di sebelah kepala Queen. Perempuan itu speechless mendadak tubuhnya kaku karena syok. Dengan perlahan Mata sayu itu melirik ke samping. Sebuah Shuriken yang tertancap di pintu dengan sempurna, jika saya ia bergeser sedikit saja, maka sudah dipastikan kepala nya akan koyak. Queen meluruhkan badannya ke bawah, bahunya merosot dengan kepala yang tertunduk. Siapapun tolong bantu dirinya!!
"Aa, tahu pulang juga?" Suara deep penuh penekanan milik seorang laki-laki itu mengisi seluruh ruangan, Kenanrd bangun dari sofa dengan Pistol di tangan kanan nya menuju Queen. Ia berjongkok dengan satu kaki yang menumpu tangan kanan. Pistol berisi peluru itu menyapu pipi mulus Queen dengan pelan. Kenanrd mengangkat sebelah alisnya meminta penjelasan.
Nafas Queen terengah-engah, Anxiety nya kambuh. Dengan bibir bergetar ia berusaha menjelaskan kepada Kenanrd mengapa ia tidak ada di rumah di saat lelaki itu pulang dari Pekerjaan nya. "A-aku pergi me-lihat Pame-ran" lirihnya. Jari lentik Queen menggenggam tangan Kenanrd, "Ma-af Ken, pergi tanpa seizin mu." Menyadari ada yang aneh, Queen menatap baju Kenanrd yang di penuhi oleh carian kental berwarna merah pekat, "Ken ka-kamu terluka." Buru buru Queen membuka sling bag baby pink miliknya untuk mengambil obat merah.
Melihat itu Kenanrd menyeringai, ia meluruskan tangan kanannya ke samping lalu menarik pelatuk.
DORR..
Suara Tembakan disertai pecahan Memadu di ruangan itu, Kenanrd baru saja menembak patung Zeus hingga serpihan nya menyebar kemana kemana. "Aku tidak suka milikku disentuh apalagi di pakai oleh orang lain" desis Kenanrd. Tidak main main ia mencengkram kuat pipi Queen dan menjambak Surai cantik gadis nya. "Ken, tolong lepaskan ini sakit" air mata Queen keluar, ini benar benar perih, lebam di pipinya juga belum sembuh di tambah lagi kulit kepalanya seakan ingin lepas.
"Sakit hm? Aku juga Queen! Aku jugaa!!! Hatiku sakit" Kenanrd berteriak lalu melirih diakhir. Kenanrd tahu apa saja yang terjadi, mulai dari Queen pergi ke Pameran sampai Gadis itu pulang ke Mansion. Awalnya ia akan menghukum Queen dengan mengurung gadis itu di kamar, tapi semuanya sirna ketika gadisnya menolong seorang laki-laki, melihat Queen menggunakan obat-obatan miliknya itu membuat Kenanrd meledak, ia juga terluka ketika pulang, perutnya tersayat belati. disaat ia ingin kekasihnya membersihkan luka nya, gadis itu malah tidak ada di rumah. Kenanrd takut gadisnya tidak memperhatikan nya lagi, lalu meninggalkan nya, ia tidak mau perhatian Queen untuk orang lain, gadis itu miliknya, cintanya.
Kenanrd meng-klik earpiece, mengubungi seseorang di seberang sana, "Siapkan Ruangan yang di penuhi laba-laba."
"Baik Tuan Muda."
"Ken jangan!! A-aku mohon!! Ken aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi!!" Queen menangis tersedu-sedu, ia sangat takut laba-laba, hewan berbulu itu menjijikkan.
Tidak peduli dengan permohonan gadisnya, Kenanrd tetap mengangkat Tubuh Queen keluar dari ruangan pribadinya menuju Ruang bawah tanah. "Ken aku mohon! aku akan menjadi gadis penurut" masih dengan derai air mata, Queen memberontak di gendongan Kenanrd, "Untuk kali ini permintaan mu tidak berlaku Honey"
***
Queen menyudutkan dirinya ke dinding, bulu kuduknya merinding, banyak sekali laba-laba di ruangan ini. "Mommy Daddy to-tolong, Queen sangat takut laba-laba" ia menenggelamkan kepala di kedua lututnya, Ia tertekan berada si sisi Kenanrd, laki laki itu selalu ingin kehendaknya dituruti, bahkan Semua aktifitas Queen diatur. Queen berusaha menurut, ia tidak ingin Kenanrd murka, tapi sesekali dirinya juga ingin bersenang-senang seperti Gadis seusianya.
Kepalanya mendadak pusing, disertai mual, pandangan didepannya mulai buram, setelah itu Tubuh Queen ambruk membuat laba-laba yang ingin mendekatinya menjauh.
Detik detik terakhir sebelum matanya tertutup sempurna, pintu ruangan terbuka. Kenanrd datang bersama Ricard asisten pribadinya, laki laki itu melipat kedua lengan kemeja nya sampai ke siku, ia menggendong Queen pergi dari ruangan itu. Kenanrd sangat tahu, gadisnya sangat membenci laba-laba, maka dari itu Kenanrd sengaja melakukan ini supaya Queen tidak menjadi gadis pembangkang. "Panggil dokter!"
"Baik Tuan Muda!"
TBC
Siapa disini yang geli dengan laba laba? 🕷️
KAMU SEDANG MEMBACA
Marionatte
ActionDisaat Kenanrd Membuat Queen terus berada di sisinya, Queen tidak masalah walaupun ia terus tertekan dan sesekali berpikir untuk pergi karena sifat egois laki-laki itu. Tetapi ketika kebebasan di depannya, dirinya tidak bisa meninggalkan Kenanrd seo...