Binaran cahaya Matahari sangat lama ku nanti
Sebab keadaan yang tak pernah terpati
Gelap kehidupan menjadi rumah sendiri
Namun tak selamanya singgah dalam gelap iniSeketika Aku merenungkan Diri
Menatap kaca yang tak berseri lagi
Aku bertanya kepada diri ini
Sudah berapa lama hidup di kesendirian iniSuatu ketika setiap pertanyaan menjadi nyata
Aku yang Terbiasa Di tinggal Mama
Dari kecil hingga kini sudah dewasa
Ku jalani hidup sendiri yang penuh suka citaTepat usia dimana ada yang menikahiku juga
Iya perkenalkan dengan sosok ibu yang bijaksana
Sontak hati penuh rasa gembira
Perlahan ada yang ku sapa MamaTuhan yang begitu sangat baik
Dikirimkan cahaya pada waktu yang tak terduga
Kini kubulatkan tekat untuk meraih syurganya
Ku coba gengngam tangan yang kian ku sebut MamaNamun kelang waktu yang tak berapa lama
Kedekatan kadang tak selamanya membawa bahagia
Perlahan bingung dengan keadaan dan suasana
Yang tiba tiba berubah menjadi hampaSeketika ku dapat kabar pesan suara
Ku buka ternyata pesan singkat dari sang Mama
Iya berkata kemungkinan tidak akan lagi tinggal bersama
Memilih jauh dari kami yang perlahan meraihnyaSungguh bahagia itu benar singkat rasanya
Sehari senang sehari sedih terasa
Setelah ku baca pesan singkat yang membawa lara
Ku telan pahit kenyataan yang tak berbuah samaTernyata surga yang ku damba memilih menjaga jarak
Yang tak dapat ku gapai untuk sejenak
Entah waktu kapan bisa bersama
Mungkin kenyataan ini yang harus di terima
YOU ARE READING
Puisi Sekilas Tentang Kamu
PoetryKumpulan puisi semoga senangtiasa menikmati dalam setiap untaian kata yang sudah di rangkum berbentuk kalimat yang indah nan elok di baca