Min Yoongi adalah seorang psikolog magang yang kebetulan mengikuti jejak kakaknya yang seorang psikiater.
Keputusannya menjadi mahasiswa psikologi sebelumnya hanya untuk menyembuhkan diri sendiri. Namun kenapa masa depannya jadi ribet begini?
Jadi...
⚠️maaf di revisi, jadi tadi aku unpublish dulu. Semoga setelah ini lebih jelas dan bikin kamu nyaman ya⚠️ --------------------- Cast: Min Yoongi. Park Jimin. ft. Kim Seokjin. ---------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I wonder, How much love in this world hides behind silence? . . .
Tentang Yoongi, seseorang yang mungkin kau cari-cari bagaimana jati dirinya. Atau perihal Jimin, yang masih kau tanya-tanyakan kenapa dia.
___
Dua tahun yang lalu...
Gorden di kamar Yoongi meliuk-liuk terkena kipas angin yang lupa Yoongi matikan sedari tadi malam. Di atas ranjang hitam bermotif garis dengan selimut menutupi seluruh tubuh, tampak paras pria yang masih tertidur lelap akhirnya dikejutkan dengan ketukan pintu yang sangat kesetanan.
Astaga, Yoongi lupa kalau hari ini hari pertamanya bekerja. Setelah lulus kuliah, dia memang berniat bekerja di rumah sakit kakak sepupunya, Kim Seokjin.
Yoongi sudah banyak berlatih, seperti bertanya atau mendengarkan lawan bicaranya tatkala bercerita. Tapi hanya satu yang belum Yoongi pelajari; dia tidak bisa bangun pagi.
"Yoongi! Cepat buka pintu sialan ini dan temui pasien pertamamu!" Seseorang berteriak dari balik pintu kamarnya seperti orang kesurupan, setiap hari Yoongi harus merasakan hal-hal begini di pagi hari. Kim Seokjin itu mengerikan bagi rungu seorang Min Yoongi.
Sudah berapa lama kira-kira Yoongi tidak keluar rumah selain kuliah? Sudah lama jika Seokjin menghitungnya, adik sepupunya itu seperti phobia akan dunia luar, ketergantungan pada rumah, atau bahkan sebut saja pemalu. Yoongi hanya menerima ajakan yang penting-penting saja, bahkan jika dia merasa waktunya sia-sia, maka dia tidak akan melakukannya lagi.
Yoongi sedikit memiliki kehidupan yang membosankan bagi dirinya sendiri, kegiatan yang biasa dia lakukan sehari-hari hanya menjauh dari manusia lainnya; berdiam diri di kamar sampai punggungnya terasa sakit. Pria itu gemar berbaring di tempat tidur, malas-malasan ada kemungkinan sampai dua hari, bahkan Seokjin bisa tidak melihat tampangnya selama satu minggu.
Dan karena Seokjin ingin adiknya berhenti menjadi seorang anti sosial, memanfaatkan Yoongi yang kini mendapatkan gelar seorang psikolog, Seokjin ingin memperkenalkan Yoongi pada pasiennya, Park Jimin.
"Besok saja lah hyung, aku mau libur dulu satu sampai tiga hari. Lelah loh!" kata Yoongi, melahap habis selembar roti yang baru saja Seokjin oleskan susu. Perkataannya itu untuk menolak Seokjin yang terus saja uring-uringan soal dia yang harus menemui pasiennya yang bernama Jimin.
Yoongi sendiri sudah menelusuri biodata tentang Park Jimin dari jauh-jauh hari, seperti bagaimana kepribadiannya dan kenapa Yoongi harus membantu Jimin memulihkan traumanya.
"Tidak bisa libur Yoong, libur sekali saja, nanti kamu tidak punya uang tau!" Seokjin memakan rotinya sembari berdiri, menyodorkan segelas susu pada Yoongi. Bertahun-tahun dia begini, mengurus Min Yoongi yang berkepribadian berat serta membosankan. Sengsara terus rautnya, seakan-akan Seokjin tidak memberinya makan.
