Erotisem

63.7K 262 3
                                    

Mature Content⚠️

.
.
.
.
.
.
.
.

Menghirup dalam wangi vagina Elea, dan meniupnya "eumhh"

Lidah nya terulur dari bawah vagina nya hingga atas untuk menjilat nya. Membuat Elea bergerak tak nyaman karena ia belum pernah merasakan ini sama sekali.

Mulut nya mulai menghisap vagina Elea, seakan haus vagina yang menyesap nya dengan brutal. Memainkan klit dan lubang nya dengan lidah panjang nya.

"Ouhh papi" ia malah membuka kaki nya semakin lebar dan menekan kepala papi dibawah sana.

Lidah nya berusaha menyusup kedalam lubang yang masih mengetat. "Siap ya papi akan masukin" ujar nya bergerak naik

Sebelah tangannya siap memegang kejantanannya untuk memasuki lubang. Memposis kan penis nya didepan lubang dan mulai memasuki nya.

"Akhh sakitt, papi lepas sakitt" Elea teriak

Papi langsung menciumi nya dengan lembut sebagai penyalur rasa sakit. "Tahan sayang nanti enak ko" ujar nya mendorong lagi pinggul nya.

Sempit dan mengetat itu yang papi rasakan, walaupun ia sudah merakan vagina perawan termasuk Cassia. Tapi baru kali ini yang paling nikmat padahal penis nya belum semua masuk.

"Hikss sakit papi" Elea menangis, badannya terasa terbelah dua seperti ada pedang yang menusuk nya.

"Ahh jangan diketatin, punya papi ga bisa masuk" karena ini awal bagi Elea vagina nya seperti menolak akan benda asing yang ingin masuk.

Dan ya penis papi sudah masuk sempurna didalam sana, hangat itu yang papi rasakan. Darah segar terus keluar melewati celah celah nya tanda ia sudah tidak perawan lagi.

"Akhhh hikss sakitt, papi" papi mengecup mata nya yang berair mendiami penis nya didalam sana untuk membiasakan vagina Elea.

"Masih sakit?" Tanya papi, mengelap peluh yabg membasahi dahi Elea. Elea menggeleng samar.

Perlahan papi mulai menggerakan pinggulnya maju dan mundur. Penis nya terasa diurut dengan otot vagina nya yang ketat.

"Ahhh papihh" Elea sudah mulai desah tubuhnya juga ikut melengkung saat papi memajukan pinggul nya.

"Yashh sayang, bagaimana enak hmm?" Papi mulai bergerak cepat hingga badan Elea terhantuk hantuk. Payudara itu juga bergoyang bebas.

Rambut berantakan mata sembab bibir bengkak, itu lah keadaannya sekarang yang sedang mendesah keenakan dibawah papi.

"Ahh enak pih, rasanya mentok uhh" racau nya mencengkram sprei nya hingga lecek.

Sebelah tangan papi yang nganggur ia gunakan untuk meremas gundukan itu. "Shit memek perawan emang gak diraguin lagi" memilin nipple itu dan meremasnya kembali.

"Ahh iyah pih ouhh" ia sudah tidak berkata kata karena sedang mengambang diatas awan.

Papi mepercepat gerakannya saat mengetahui milik Elea berkedut, "shh keluarin sayang bikin licin punya papi" ujar nya

Elea mengalami s-quirting, membasahi milik papi dan menanbah licin gerakannya. "Ahhh Elea keluarr"

"Tahan sayang giliran papi" dirinya semakin semangat karen milik nya membesar Elea pun merasakan hal yang sama.

"Ahh papih keluarin didalem yaa" ujar nya lalu menembakan sperma nya didalm Elea rasanya begitu geli dan hangat sampai ke rahim nya.

Papi merapatkan kedua paha Elea agar cairannya tidak keluar. "Tubuh mu memang luar biasa, papi yakin besok sudah ada yang membooking mu" melepas penyatuan mereka dan menuju meja.

"Ahhh, terimakasi papi" ujar nya malu malu

"Mulai sekarang kamu harus rutin minum ini" memberikan obat yang bertuliskan penegang nipple, alat kontrasepsi dan satu lagi supaya bagian bawah nya cepat terangsang dan becek

"Ini apa pi?" Tanya ya

"Itu supaya vagina kamu akan cepat terangsang dan basah sayang" ujar nya disebutkan juga pemakaian obat nya agar aman.

"Sudah besok kamu sudah bisa memulai kerja, ini gaji awal kamu. Satu lagi jangan pernah malu tubuh mu idaman pria percaya" ujar nya

Elea melihat segepok uang yang papi taruh dimeja. "Aku beneran udah nerima gaji pi?" Herannya

"Iya kenapa kurang, oh iya sudah dijelaskan kalo 60% kamu dan 40% nya buat papi dan mami?" Pria itu memakai kembali celana nya.

"Udah pi" balas nya

"Yasudah sana pulang jangan lupa beli baju baru yang seksi, oke" mengambil satu kecupan dari bibir Elea dan langsung meninggalkan kamar itu.

Elea ingin bangkit untuk mengambil amplop itu tetapi ketika ingin bangun bagian bawah nya terasa sakit.

Dengan sekuat tenaga ia berdiri dan berjalan untuk mengambil amplop tersebut. "Hahh sepuluh juta" kaget nya bahkan ia sampai menutup mulut nya sendiri.

"Fiks gue akan senang kerja disini" ia beralih untuk pulang karena bagian bawah nya terasa sangat sakit mungkin ia akan memberikan salep kan kompresan.

Ia kembali duduk untuk meminun obat yang diberikan papi sebutir setiap obatnya

Sekarang ia sudah memesan taksi online untuk sampai dikontrakannya. Sesaat sudah sampai dikontrakannya ia langsung membersihkan badannya.

Menghandukan badannya, dan duduk didepan kaca ia akan mengompres vagina nya yang masih tampak memerah.

Ia bahkan belum memakai baju sehelai pun. "Shhh" saat handuk hangat itu menyentuh vagina nya.

Ia lakukan itu berulang kali hingga yang terakhir kali nya. Ia meletakan handuk tersebut vagina nya dan ditutup rapat kedua kaki nya.

Kehangatan langsung melingkupi tubuh nya, "ahh"

Ia mulai memperhatikan lekuk tubuh nya benar apa yang papi ucapan tubuh nya sangat indah.

Hingga mata nya berhenti pada nipple payudara nya yang mulai menegang. Menjulang seperti minta dihisap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.....














ErotisemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang