3

593 45 0
                                    

OK AKU BALIK LAGI, JANGAN LUPA VOTE SEBELUM BACA OK..

~~~~~~~~~

Na Jaemin atau yang sering di panggil Nana tersebut menatap pada Pasport yang ada di tangannya, hari ini dia akan pulang ke negara asalnya korea.

namun kepulangan Nana tidak ada yang mengetahuinya, bahkan Nana meminta sang Nenek untuk tidak menceritakan kepulangannya pada siapapun dia ingin memberikan kejutan pada keluarganya.

dan di sinilah dia sekarang duduk manis di kursi pesawat dan jangan lupakan senyum manis yang tidak pernah luntur dari bibir charry tersebut.

setelah hampir tiga jam mengudara akhirnya pesawat Jepang-Korea mendarat di bandara Inceon banyak turis yang lalu lalang.

Nana mendorong kopenya untuk segera pulang ke rumah Nakamoto. sudah dua tahun Nana tidak pulang dan jika rindu maka keluarganya lah yang akan datang ke Jepang.

"aku rinda suasana korea"

mobil yang Nana naiki berjalan menyusuri kota sibuk seoul.


Nana menatap mension nakamoto dengan senyuman yang sangat lebar, dengan tidakk sabar Nana menggeret koper dan Tasnya bahkan beberapa penjaga terkejut dengan kedatangannya tuan muda mereka.

"tuan muda kapan anda datang" tanya paman kim, dia adalah kepala pelayan yang sudah lama bekerja di Mansion Na, bahkan sebelum Nana lahir.

"hai paman Kim, bagaiman kabar paman" jaemin tersenyum dengan sangat manis bahkan beberapa penjaga tidak bisa memalingkan pandangannya dari sang tuan muda.

"saya baik Tuan Muda, dan mengapa anda tidak mengabari jika anda akan pulang"

"aku ingin memberi kejutan pada Ayah Bunda dan Injun hyung paman"

"anda tidak berubah Tuan, lebih baik segera masuk dan istirahat di dalam sedang tidak ada orang"

Nana menatap paman kim bingung, tumen sekali keluarganya tidak ada di rumah di hari libur seperti ini.

"memangnya Ayah dan Bunda sedang pergi ke mana?" tanya Nana.

"Tuan dan Nyonya juga Tuan muda Renjun sedang berkunjung ke mansion Jung, jika tidak salah tiga hari yang lalu keluarga Jung kembali pindah ke Korea" jawab paman Kim.

Nana hanya mengangguk, langkahnya menyusuri mansion yang sudah lama di tinggalkan.

"paman, Nana akan istirahat dulu jangan katakan apapun pada Ayah dan Bunda juga Renjun hyung jika Nana sudah pulang"

"tentu tuan muda, saya tidak akan mengatakan apapun pada mereka"

"terima kasih paman kim"

Nana masuk ke dalam kamarnya yang tidak pernah berubah sama sekali, bahkan tata letak barang masih sama.

Nana mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi nomor yang sudah sangat di hapalnya di luar kepala.

"anyeong hyung kau di mana?"

"aku sedang berada di rumah mommy Taeyong, kau sedang apa Nana?"

"aku sedang istirahat, aku habis dari perjalanan jauh dan sepertinya tubuhku terasa lelah" ujar Nana.

"kau habis dari manaaa Nana, segeralah istirahat jika lelah dan hyng harap kau pulang secepatnya hyung rindu pada kelinci kecil hyung "

"nana juga rindu injun hyung, kapan hyung pulang"

"nanti malam, mommy tae mengajak kami semua makan malam bahkan paman Johnny dan mommy Ten pun ada"

"nana juga ingin ikut"

"makanya segeralah pulang kami di sini menunggumu" itu bukan suara Renjun melainkan suara Haechan yang sepertinya mengambil ponsel Renjun ketika tahu jika Renjun sedang menelfon Nana.

"tentu saja, Nana akan segera pulang bahkan secepatnya"

panggilan suara itu berubah menjadi panggilna video namun Nana tidak mengangkatnya, karena jika Nana mengankatnya maka semua rencananya tidak akan berjalan sesuai rencana dan Nana yakin jika Renjun dan Haechan tahu Nana sudah ada di rumah mereka akan langsung mendatangi Nana hari itu juga.

sedangkn Renjun dan Haechan yang melihat panggilannya bersama Nana berakhir menatap satu sama lain.

"tumben sekali Nana menolak panggilan video dari kita" seru Haechan yang sedikit heran, pasalnya Nana tidak pernah menolak panggilan video baik dari Haechan maupun dari Renjun.

"aku tidak tahu, bahkan aku merasa cemas. aku akan menghubunginya kembali"

Renjun mencoba menghubungi Nana kembali namun panggilan tersebut di tolak oleh Nana, Renjun semakin gusar bahkan mencoba beberapa kali menghubungi nomor sang adik.

Mark yang baru kembali dari dapur menatap kedua pria manis tersebut dengan pandangan bertanya

"ada apa, mekapa wajah kalian terlihat murung" Mark duduk di sebelah Haechan dan di iuti Jeno yang tidak berselang lama ikut masuk dan duduk di sofa single.

Haechan menceritakan apa yang terjadi, mendengar hal tersebut Mark langsung mengambil ponselnya, melihat kekasihnya yang khawatir membuat Mark ikut khawatir.

"biar aku yang menghubungi Nana" seru Mark

Haechan dan Renjun lengangguk menyetujuinya. Mark menghubungi Nana dan kali ini panggilannya di terima oleh sang adik

"Nana, kau di mana, dan mengapa kau tidak mengangkat panggilan dari Renjun"

"maaf hyung, Nana tadi ke kamar mandi jadi tidak mendengar panggialn dari Injun hyung" jawab Nana dengan nada  sedikit bersalah karena harus berbohong.

"baiklah, aku akan samapikan pada yang lain, istirahata lah " Mark langsung mematikan sambungan telpon tersebut.

"Nana pergi ke kamar mandi jadi tidak mendengar pangilan mu, jangan khawatir Nana baik-baik saja" Renjun mengangguk begitu pula dengan Haechan.


CUKUOP SEGINI DULU YA ,,

KALO GAK SUKA SAMA ALURNYA ATAU CERUTANYA DI SKIP AJA OK

SEE U

UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang