Note :: Berisi narasi berunsur 18+/21+. Sebelum membaca pastikan memilih bacaan sesuai usia dan kenyamanan masing-masing. Segala konsekuensi setelah membaca chapter ini diluar dari tanggung jawab penulis. Dilarang menyebarkan cerita ini kemanapun (kecuali udah izin ya beb). Terima kasih atas perhatiannya. Selamat membaca 💙
🌷
Hawa panas menyelimuti kamar milik pemuda manis bernama Kim Junkyu, ia terlihat sedang sibuk mengatur kecepatan dari dildo yang bersarang diholenya. Tak ada yang mengira dibalik wajah lucu nan polosnya tersimpan suatu rahasia. Pemuda itu diketahui bekerja sebagai 'lelaki panggilan' sejak berusia remaja. Alasan yang sama seperti banyaknya orang diluar sana yang kesulitan dalam perekonomian. Junkyu yang putus asa memilih jalan singkat untuk menghasilkan uang dan terjebaklah dalam jurang kehidupan.
Awal mula ia terjun ke dunia kelam saat Junkyu pertama kali menginjakkan kaki di sebuah bar. Saat itu seorang wanita usia kepala dua menghampiri dengan niat terselubung. Ia menawarkan Junkyu ikut bekerja bersama dengan bayaran yang cukup menggiurkan. Dalam keadaan membutuhkan uang tentu saja tawaran itu cukup menarik.
Junkyu akhirnya menyetujui setelah melakukan negosiasi. Gaji pertama yang ia dapat setara dengan satu buah mobil keluaran terbaru, itu belum dengan bonus yang biasa tamu berikan. Junkyu memang mempunyai service terbaik. Tak jarang para tamu kembali memesan jasanya walau setiap tahun harganya akan bertambah naik.
Dua tahun bekerja sudah banyak pelanggan yang ia layani. Sejauh ini Junkyu sudah mempunyai tamu dari mulai pelajar sampai ke pengusaha. Ada yang berstatus single maupun sudah berumah tangga. Tapi apakah Junkyu peduli? Tentu tidak. Ia akan tetap mengambil job jika dirasa para tamu sanggup dengan harga yang sudah ia tentukan.
Junkyu tak munafik, selama bekerja ia tentu sempat beberapa kali memakai hati dengan para tamu. Seperti saat ini ia bahkan sampai menjalin hubungan diluar pekerjaan dengan salah satu tamunya. Watanabe Haruto.
Pria berusia 25 tahun itu berhasil memikat hati Junkyu. Hanya ia yang sampai membuat Junkyu terus berfikir ingin keluar dari pekerjaan ini lalu menikah dengan Haruto. Walaupun Junkyu tau Haruto sudah beristri namun tetap saja ia tak mau menyerah. Jika belum dicoba mana tau akan kalah atau menang.
Junkyu sering kali menggoda Haruto dengan mengirim pesan atau foto nakal agar Haruto lebih sering mengunjunginya. Ia bahkan mengurangi tarif khusus untuk Haruto saja. Pria itu juga diam-diam menaruh hati pada Junkyu, karena sejatinya pernikahan yang Haruto lakukan hanyalah sebuah kebohongan untuk menutupi ketertarikan seksualnya. Kebenaran yang selama ini ia tutupi yaitu ia hanya tertarik pada laki-laki. Itu juga yang menyebabkan selama 6 bulan pernikahan Haruto belum menyentuh istrinya sama sekali. Ia terus beralasan bahwa belum waktunya mereka melakukan hubungan intim karena ia belum siap.
Haruto juga sering berfikir ingin menceraikan sang istri agar bisa menikahi Junkyu. Fikiran liar saat bulan madu dengan pemuda manis itu semakin membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Ia hanya menginginkan Junkyu. Sejujurnya Haruto kadang merasa cemburu bila Junkyu menerima tawaran untuk memuaskan para pria dengan hormon berlebihan sepertinya. Haruto tau itu memang pekerjaannya namun ingin sekali Haruto membebaskan Junkyu dan mengklaim Junkyu hanya untuk dirinya. Sayang itu hanya sebuah pemikiran dan belum bisa direalisasikan.
Saat ini Haruto maupun Junkyu masih sama-sama menikmati hubungan gelap mereka. Hubungan saling menguntungkan karena utamanya mereka melakukan seks dengan rasa cinta bukan karena Junkyu yang mau uang saja.
Junkyu mendesah saat vibrator besar itu semakin bergetar. Membayangkan betapa nikmatnya jika kejantanan Haruto yang saat ini memasukinya. Sesekali mengumpat karena Haruto yang terlalu lama datang.
Beberapa menit kemudian terdengar dobrakan pintu. Terlihat Haruto yang datang dengan bercucuran keringat. Matanya menelisik tubuh Junkyu yang juga sudah berkeringat. Ia langsung menghampiri dan menerkam bak seekor singa yang kelaparan.
Dicumbu bibir ranum Junkyu dengan nafsu yang membara. Junkyu berusaha mengimbangi ciuman walau nyatanya kalah. Haruto terlalu pandai dalam membuatnya mabuk dalam cumbuan.
"Mmhh..."
Haruto menggigit gemas bibir bawah Junkyu agar lidahnya bisa menjelajah ke dalam. Mengabsen deretan gigi sampai mengajak lidah Junkyu berperang. Sebelah tangannya tak mau kalah, ikut mengocok kencang kejantanan milik Junkyu yang sudah setengah menegang.
"Akhh mas haruhh pelanhh..."
"Ini yang kamu mau kan?"
Haruto dengan kasar membalikan tubuh Junkyu. Ia tarik bokong mulus itu agar lebih leluasa melakukan kegiatan selanjutnya. Lalu ia jilati setiap inci hingga pada hole Junkyu yang sudah terlepas dari vibrator akibat Haruto yang mencabut.
"Slrppp..." Haruto menghisap hole Junkyu dengan sangat bernafsu. Menjadikan Junkyu melengkungkan tubuh akibat rasa geli bercampur nikmat yang ia rasakan.
"Nghh shhh" karena terlalu nikmat Junkyu yang saat ini menungging sampai menggigit bantal. Haruto memang brengsek. Junkyu jadi merasa ingin terus dihancurkan.
Terdengar bunyi resleting celana yang dibuka. Kini Haruto tak terbalut apapun. Junkyu terkejut saat rambutnya ditarik dan diarahkan pada kejantanan Haruto. Miliknya yang besar dan berurat membuat Junkyu menelan ludah. Ia langsung memasukan dan mengisap dengan penuh semangat.
"Shhh.." Haruto mulai mendesis nikmat akibat hisapan Junkyu. Ia membantu si manis agar lebih mempercepat kuluman dengan menggerakan pinggulnya maju mundur. Junkyu hampir tersedak, namun saat merasa Haruto mulai sampai ia langsung menelan seluruh cairan tanpa sisa.
"Good boy"
Junkyu tersenyum senang saat mendapat pujian itu. Ia dengan nakal langsung duduk dipangkuan Haruto sambil menggesekan bokongnya dengan kejantanan besar itu.
"Nakal banget ya kamu"
"Eum Kyu mau dimasukin sama mas..." rengeknya seperti anak kecil yang meminta dibelikan permen.
"Coba masukin sendiri"
Karena Haruto yang seakan menantang, Junkyu dengan berani langsung memasukkan kejantanan itu sekaligus. Menjadikan keduanya mendesah bersamaan. Terlalu dalam dan nikmat.
"Shhh.. Coba gerakin nanti mas bantu"
Junkyu mulai menggerakan seperti layaknya menaiki kuda. Ia menunggangi Haruto dengan penuh semangat.
"Akhh.. Mas enakhhh"
"Kyu suka punya mas besarhh"
"Nghh mas.."
Haruto yang sudah tak kuat menahan diri seketika langsung menggerakan pinggulnya secara cepat. Ia lebih brutal dari Junkyu. Tubuh Junkyu sampai terhentak-hentak akibat tumbukan itu.
"Mas fasterhhh"
"Sure babe"
Tempo dipercepat, keduanya semakin melayang akibat kenikmatan dunia yang tak bisa dibandingkan dengan apapun. Saling menatap wajah penuh nafsu satu sama lain semakin membuat mereka seakan berada di surga.
"Babe im coming"
"Ahh mashh"
Semburan dari cairan milik Haruto memenuhi hole Junkyu, begitupula Junkyu yang menyemburkan cairan pada perut Haruto. Keduanya tersenyum merasakan sisa-sisa kenikmatan sambil kembali berciuman. Melanjutkan kembali kegiatan mereka sampai mereka benar-benar puas. Tak peduli pada siapapun, hari ini adalah waktu milik Haruto dan Junkyu untuk saling memuaskan.