Disinilah gracia. Diruangan gelap, sunyi, dan menyeramkan. Hanya terdapat satu lampu yang bercahaya remang remang yang memberinya sedikit cahaya.
Gracia tidak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang. Kedua tangan dan kakinya di ikat di pinggiran bangku yang di dudukinya.
Berkali kali ia berteriak minta tolong, namun tidak ada satu pun orang yang yang datang ke ruangan itu.
"Tolong siapapun tolong" Teriak gracia yang masih berusaha meminta pertolongan.
"Tolong hiks tolong" Teriak gracia kembali yang kini di iringi dengan tangisan.
Dirinya sudah tidak bisa menahan rasa takut, dia benar benar ketakutan sekarang.
Ceklek
Di tengah tengah tangisannya, gracia mendengar ada suara seperti pintu terbuka, sontak gracia yang tadi menangis tertunduk langsung mendongkakan kepalanya dan melihat ke arah pintu.
Dan benar saja. Ada seseorang yang masuk ke ruangan itu, tetapi gracia tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang tersebut, karena tertutupi oleh masker dan topi.
Drap drap drap
Suara langkah kaki itu mendekati gracia yang masih terdiam ditempat.
semakin dekat dan semakin dekat sehingga kini orang itu sudah ada di hadapan gracia.
Setelah itu orang itu pun mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh gracia yang terduduk di bangku.
Mata mereka bertemu. Pandangan mata mereka bertemu. Gracia bisa melihat mata tajam orang itu yang memandang dirinya.
"Hai"ucap orang itu.
"siapa lo"balas gracia.
Bukannya menjawab orang itu malah menjauhkan tubuhnya dari gracia lalu berdiri tegap kembali, dan dengan tiba tiba orang itu tertawa, tertawa dengan sangat kencang.
Gracia yang melihat tingkah aneh orang itu pun semakin ketakutan.
"Lo gatau gue siapa?"tanya orang itu dan dijawab gelengan ragu dari gracia.
Melihat gelengan dari gracia, orang itu pun membuka masker dan topinya.
"K-kak Shani"kaget gracia ketika mengetahui siapa orang itu.
"Yes that me babe, your husband"balas Shani sambil tersenyum miring.
"maksud lo apa, lepasin gue anjing" Teriak gracia tak Terima ketika Shani mengaku ngaku sebagai pasangannya.
Shani yang mendengar teriakan gracia mengkerutkan alisnya setelah itu menatap gracia dengan tajam.
"Anjing?, lo mau gue perlakuin kayak anjing?"tanya shani.
"Oke kalo itu mau lo"lanjut Shani.
"Maksud lo ap-"
Belum sempat gracia menjawab ucapan Shani, Shani langsung mencium gracia dengan kasar.
Gracia?, dirinya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya berharap ciuman itu terputus, namun sayang Shani malah menahan tengkuk gracia dan memperdalam ciumannya.
Gracia hanya bisa pasrah sembari menangis sekarang.
Satu menit berlalu, gracia kini sudah tidak tahan, ia sudah kesulitan bernafas tapi Shani masih belum melepaskan ciuman itu.
Gracia kembali memberontak dan akhirnya Shani melepaskan tautan mereka.
Dengan tergesa-gesa gracia meraup raup agar bisa menormalkan kembali pernafasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
psychopath
Mystery / Thriller"Gaakan ada satu orang pun yang bisa milikin lo selain gue"-Shani indira natio.