Chapter 21

411 10 55
                                    

Jangan bosen ya sama ceritaku hehe😅
Memikirkan nya alurnya itu sulit banget
Maka dari itu kalian harus vote kalo
Kagak we sembelih lu pada jadi
Adonan tai kambing🔪
Vote
Vote
Vote

Hadrian menghentikan mobilnya ditepi jalan dan menatap kearah gracella

"Apa kekuranganku?"

Gracella langsung menoleh kearah hadrian yang sedang menatapnya dengan wajah datar tanpa ekspresi sedikitpun

"Ma-maksudmu? "

"Tidak perlu bertanya apa maksudku, kau jawab saja apa yang aku tanya barusan"

"A-aku" jawabnya terputus

"Jika kau belum selesai dengannya kenapa kau menerima ku? Jika dari awal aku tau kau masih mempunyai perasaan dengannya aku pasti tidak akan pernah mengungkapkan perasaan ku kepadamu"

"M-maaf rian aku tidak bermaksud untuk membohongi mu ta-tapi aku"

"Sudahlah jangan membahasnya"

Hadrian kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi,gracella yang tau suasana hati hadrian ia hanya bisa berpegangan erat dipegangan mobil, didalam mobil hanya ada keheningan antara mereka berdua dan tak berbicara sepatah katapun.

//sampai dirumah.

"Ri-rian"

"Kenapa? "

"Aku berjanji tidak akan menemui nya lagi"

Tanpa menoleh dan menggubris ucapan gracella, hadrian malah berlalu pergi meninggalkan gracella yang tengah berdiam diri mematung didekat mobil,lalu gracella menarik nafas panjang dan ia pun berjalan menyusul hadrian masuk kedalam rumah

Dipagi hari hadrian bersiap siap pergi kekantor iapun keluar dari kamar dan bergegas masuk kedalam mobil tanpa mengajak gracella berangkat bersamanya seperti biasa.
Gracella juga keluar dari kamar dengan pakaian rapinya lalu dia menoleh kearah kamar hadrian

"Apakah dia belum bangun? " ucap gracella sambil menatap pintu kamar hadrian dan tak lama ibu Hadrian menghampiri gracella

"Nak... Kamu kenapa?"

"Ibu, itu hadrian udah berangkat? "

"Ibu juga ga tau nak, ibu baru aja keluar kamar tapi ga mungkin hadrian berangkat sepagi itu, coba kamu cek kekamarnya"

"Hm ngak usah deh bu, aku langsung berangkat aja"

"Yaudah hati hati ya, kamu ga mau sarapan dulu?"

"Aku sarapan dikantor aja bu udah telat soalnya, aku pamit dulu ya bu" senyum gracella dan bersalaman dengan ibu hadrian lalu iapun berangkat kekantor menggunakan ojek yang sudah ia pesan sebelum nya.

Sesampainya dikantor gracella bergegas masuk kedalam dan benar saja saat ia melewati ruangan hadrian, hadrian sudah duduk menatap laptop nya dan berkas berkas diatas meja

"Seperti dia benar-benar marah padaku" lesunya lalu iapun meninggal kan ruangan hadrian dan masuk kedalam ruangannya.

Seakan sadar diintip oleh gracella hadrian kembali menutup laptop, ya hadrian hanya pura-pura sibuk saat mendengar suara sepatu gracella yang berlari karna ruangan hadrian dan gracella tidak jauh hanya saja gracella sebelum pergi masuk keruangannya ia melewati ruangan hadrian baru setelah itu ruangan nya, entah bagaimana konsep ruangan kantor itu tapi seperti nya ruangan itu sengaja hadrian khusus kan untuk gracella agar dia bisa memantau kekasihnya tersebut.

Hadrian memijat pelan pelipisnya dan mengingat kembali kejadian hari itu

Sedangkan berbeda dengan gracella ia mengutak ngatik laptop mencari bagaimana caranya ia membujuk kekasih nya agar tidak terus marah kepadanya

Nevertheless 🔞(𝑒𝑛ℎ𝑦𝑝𝑒𝑛) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang