Trauma atau Candu?

145 6 1
                                    


Taehyung pov

"Ayah aku mohon, ma-agghh agh agh hiks" aku sangat menyedihkan, disetubuhi oleh ayahku sendiri. Dalam hati aku hanya memanggil mama, meminta tolong.

"Aghh hahh anak pintar, sayang anak ayah hmm??" Ini menjijikkan, dia bukan Ayah! Tidak pantas menjadi Ayah siapapun

Dia ingin mencium bibirku tapi aku membuang wajahku, tanpa basa-basi tangan besarnya mendarat di pipiku. Suara tamparan itu terdengar nyaring di kamarku

"Berani menolak hah?!" Dia mengeluarkan penisnya dari lubangku dan bersiap siap mengambil sabuknya

"Ayah aku mohon, maaf. Ayah tolong, aku tidak bermaksud. Ayah! Ayah! AAAGGHH!"

AAAGGHH!!

Nafasku tersengal dan tak teratur, aku bangun. Ini mimpi nyata yang sangat buruk, aku benci.

Aku rindu mama

"Tak apa tae-ah, tak apa.. apa sangat buruk? Hm? Tenanglah, mau minum? Ini.. Astaga" aku bingung sejak kapan sepupuku ini memelukku, aku menerima air mineralnya dan meminumnya. Setidaknya sejak saat itu aku memilikinya, hyungku. Kakak sepupuku, aku senang saat mereka memintaku tinggal bersama mereka. Tapi mama.. aku merindukannya. Sudah 3 bulan berlalu, 3 bulan lalu dimana Ayah dipenjara, mama pergi kesurga karena menyelamatkan ku, dan jati diriku yang mati bersama mama.

"Mama.." bibirku bergetar, Hoseok hyung langsung memelukku. Sepupuku yang ceria dan baik hati, aku selalu suka padanya tapi aku tidak bisa mengekspresikannya

"Ingin bertemu tante Sunha? Aku akan menghantar mu, oke?" Aku hanya mengangguk, dulu beberapa minggu setelah kepergian mama aku pernah pergi sendiri ke makam mama. Tanpa sepengetahuan keluarga Jung aku pergi, ternyata semua orang panik mencari ku. Sampai Hoseok hyung menemukanku dimakam mama pada pukul 17.23, hari sudah gelap.

Saat itu aku hanya duduk dan menatap makam mama, Hoseok hyung datang sambil berlari dan memeluk, meminta maaf padaku dan bersujud "tolong, tolong jangan seperti ini. Aku mohon" dia terus menangis. Aku bingung tanpa ekspresi, "tolong? Tae-ah, jangan pergi tanpa pamit. Kami khawatir, tolong?" Tatapan matanya begitu tulus, aku menangis, aku menangis karena mereka begitu baik

Sejak itu aku sangat dekat dengan Hoseok hyung, pulang dari makam mama dia terus menggenggam tanganku atau bahkan memeluk ku saat berjalan

Bahkan sesampainya dirumah satu keluarga memelukku hangat, aku kembali menangis, mereka sangat baik

Saat ini usia ku 17 tahun sedangkan Hoseok hyung 18, sebentar lagi dia akan tamat. Aku selalu sedih mengingat itu, kami tidak akan makan siang bersama lagi di kantin

.

"Hoseok benar ingin lanjut sekolah tinggi di Luar Negri nak?" Aku langsung meletakkan sendok dan garpu ku di meja, seperti susah menelan, aku langsung minum

"Iya Ayah, Hoseok akan ambil jurusan perfilman di New York. Ayah tahukan aku tidak tertarik dengan bisnis.." awalnya Hoseok hyung terdengar senang tapi akhirnya dia mengecilkan suaranya

Dia sungguh mau meninggalkan aku disini? tapi aku harus tahu diri. Aku tidak bisa terlalu banyak menuntut.. agggh!

"Baiklah anak Ayah, tapi ingat Ayah tidak suka-/tidak boleh ada yang sia-sia bukan? Hoseok akan menggunakan baik-baik kelonggaran dari Ayah, Hoseok berjanji Ayah" mereka sangat romantis, keluarga yang romantis.

"Taenie mau tambah sayang?" Tanya tante Taeyon padaku, aku hanya tersenyum dan menggeleng pelan

Ibu yang suka tersenyum, Ayah yang pengertian dan anak yang baik. Sempurna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot HoseoktopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang