1. MUSEUM

7K 315 4
                                    

Olivia Harper Collins, seorang staff yang bertugas mengatur pergelaran acara fashion show London tahun 2023 itu terlihat sibuk mengamati sebuah lukisan seorang pria yang entah sejak kapan berhasil membuat langkah kakinya terhenti sejenak untuk menikmati keindahan lukisan itu.

Duke Caspian Sebastian Silas. Parasnya terlukis dengan begitu tampan memang kerap kali membuat pengunjung terpesona setengah mati.

Bahkan beberapa wanita begitu betah saat harus berlama-lama di dalam museum ini hanya demi bisa memandang wajah rupawan Duke Caspian.

Akan tetapi pria itu memiliki kisah yang sangat tragis. Ia harus dihukum penggal karena dituduh sebagai seorang pengkhianat oleh pihak kerajaan Windfield.

Ia tidak sendiri, seorang gadis bernama Coraline Benjamin Hawthorne yang merupakan putri pertama Raja George juga mendapat hukuman yang sama akibat mempunyai niatan untuk menggulingkan sang raja dari takhtanya.

Olivia tidak terlalu tau banyak mengenai cerita kedua sejoli itu, bahkan sejarah museum Windfield saja ia tidak begitu mengerti.

Olivia lalu mengakhiri kegiatannya melihat lukisan dan lanjut memperhatikan beberapa kertas yang ia bawa. Kali ini tugasnya adalah memastikan jika dekorasi properti yang berada di-draft telah berada di tempatnya masing-masing.

Ah, sepertinya pekerjaan Olivia akan selesai sebentar lagi. Ia pikir malam ini ia akan lembur karena Lennon mengatakan beberapa properti akan terlambat datang malam ini, tapi sepertinya semuanya datang sesuai jadwalnya.

Olivia menutup lembaran kertas di tanganya dan sedikit memutar sendi pinggangnya yang terasa pegal. Seharian ini ia fokus meng-handle beberapa properti dan menyusunnya sesuai konsep yang telah direncanakan.

Tinggal sisa esok malam dan setelahnya Olivia akan tidur dengan nyenyak di kamarnya. Walaupun bukan kali pertama baginya menjadi staff acara seperti ini, tapi tetap saja sendi-sendi di tubuhnya mudah merasa pegal jika terlalu lama berdiri dan mengangkat beberapa barang.

Sorot mata Olivia beralih pada sebuah pedang yang entah sejak kapan tergeletak di lantai tanpa tau siapa yang meletakkannya di situ. Ia lalu mengambil pedang itu dan untuk sebentar memperhatikan setiap detail yang ada pada pedang itu.

Bohong jika Olivia tidak kagum pada detail ukuran yang berada pada pedang itu. Terdapat sebuah tulisan yang Olivia sendiri tidak tau apa artinya.

Saat hendak meletakkannya kembali ke tempatnya, seorang pria terlihat berjalan terburu-buru menghampiri Olivia dengan seruan napas yang begitu terdengar lelah.

"Kau berhasil mengangkat pedang itu? Ah, kau sungguh hebat, Oliv," puji seorang pria tambun yang barusan datang ke hadapan Olivia dengan terburu-buru.

"Apa maksudmu, Char?" Tanya Olivia tidak mengerti. Ia meletakkan kembali pedang itu ke tempatnya seperti semula dengan mudahnya.

Pria tambun bernama Charlie itu sedikit membernarkan kacamatanya sebelum menjawab pertanyaan Olivia.

"Semenjak museum ini dibuka, tidak ada yang bisa mengangkat pedang itu dan mengembalikannya ke dalam kotak kaca. Bahkan aku sudah menyuruh 10 pria untuk memindahkannya, tetap saja tidak ada yang bisa," jawab Charlie jujur.

Olivia hanya mengangguk paham dan kembali berjalan diikuti oleh Charlie di sampingnya.

"Sepertinya olahraga angkat beban yang aku lakukan akhir-akhir ini semakin membuat otot-otot di lenganku menjadi kuat saja," puji Olivia sembari memperlihatkan lengannya yang kuat.

Olivia dulunya adalah seorang atlet anggar yang sangat hebat. Ia berhasil mendapatkan beberapa mendali emas dan perak yang tersusun rapi di meja kamarnya.

THE DRAGON SWORD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang