01. Pertemuan pertama

1.7K 135 13
                                    




Di pagi hari yang cerah di depan gerbang SMA  ENGENE High School terlihat seorang pemuda berdiri tegap sembari sesekali mengecek jam di pergelangan tangannya. Raut wajahnya dingin dan datar.

Tidak, pemuda itu tidak sedang di hukum oleh guru, Justru malah sebaliknya.

Pemuda berparas tampan dan manis itu bernama Yang Jungwon. Wakil ketua OSIS sekaligus ketua kelas 11- A yang hari ini berjaga di depan gerbang.

" S-selamat pagi kak Jungwon"

Beberapa siswa perempuan kelas 10 menyapa dengan gugup dan malu-malu, wajahnya bersemu merah.

Jungwon menanggapinya dengan anggukan kepala singkat, lalu kembali menatap lurus kedepan.

Siswa yang tadi menyapa Jungwon sedikit merasa kecewa, sapaannya hanya dibalas berupa anggukan kepala. Lalu kemudian siswa itu pergi bersama temannya.

Sudah hampir Jam delapan. Sesuai peraturan gerbang harus di tutup, Jungwon memberikan perintah kepada pak satpam penjaga gerbang untuk segera menutup gerbang.

Ada sekitar 10 siswa yang terlihat rusuh berlari ketika melihat gerbang sekolah yang mau di tutup.

Empat diantaranya berhasil masuk kedalam sebelum gerbang benar-benar tertutup dan di kunci dari dalam.

Mereka yang terlambat mengeluh dan memohon kepada pak satpam untuk membiarkan mereka masuk. Yang tentu saja tidak di kabulkan.

Kemudian mereka beralih menatap ke Wakil Ketua OSIS. Kata-kata permohonan itu langsung tertelan kembali begitu melihat ekspresi datar Jungwon.

Di sekolah ini, selain takut kepada Kepala sekolah dan guru para Siswa juga tidak akan pernah berani menyinggung sang wakil Ketua OSIS. Bukan karna takut- eh takut sih dikit kalau udah mode kayak sekarang gini. Tapi dibanding bilang takut para siswa lebih kayak segan kapada sang wakil Ketua OSIS.

Kenapa?

Karena Yang Jungwon itu orangnya baik kok, dan dia adalah pemegang peringkat 1 paraler. Kebayang gak tuh betapa pinternya seorang Yang Jungwon?
Walaupun gitu Jungwon orangnya gak sombong ataupun pelit, kalau ada yang minta tolong pasti di bantuin apalagi dalam urusan pelajaran. Orangnya juga sopan. Makanya banyak yang suka. Tapi ya kalau Jungwon udah dalam mode kayak sekarang gini mending gak usah di senggol.

Jadi enam siswa itu hanya bisa pasrah. Habis ini pasti poin mereka di kurangi dan mereka juga akan terkena hukuman.

Dan benar saja sang wakil Ketua OSIS dengan nada datar menyuruh mereka buat lari keliling lapangan. 30 putaran buat yang cowok dan 15 putaran buat yang cewek. Lalu habis itu jalan jongkok sampe ke kelas masing-masing. Belum habis di situ, mereka juga di suruh menulis permintaan maaf dan berjanji akan lebih disiplin dan tidak akan melanggar peraturan sekolah lagi dalam bentuk lisan.

Ada yang mau di hukum sama si wakil Ketua OSIS yang satu ini?


"Lain kali jangan di ulangi"

Para siswa yang terlambat itu mengangguk dan meminta maaf kepada Jungwon seraya menyerahkan selembar kertas yang berisikan kalimat permintaan maaf mereka.

Lalu Jungwon menyuruh mereka segera kembali ke kelas masing-masing.

Jungwon memeriksa kertas di tangannya sembari berjalan meninggalkan gerbang.
Jungwon terlihat dengan sangat cermat membaca setiap baris kalimat. Sampai kemudian atensinya sedikit terusik begitu mendengar suara dari arah tembok timur.

Ini pasti ada siswa yang manjat tembok - dengan langkah setenang mungkin Jungwon mendekati area tembok timur dan benar saja , Jungwon menemukan seorang siswa yang mencoba masuk dengan cara memanjat tembok.


" Hei " Ujar Jungwon .

Detik berikutnya mata Jungwon membeliak terkejut dan tubuhnya seketika terasa sangat sakit begitu sesuatu menghatam tubuhnya dari atas.

Ya! Siswa yang berusaha masuk dengan memanjat tembok itu jatuh dan menimpa tubuh Jungwon yang memang posisinya berada tepat di bawahnya.
Mungkin karena terlalu terkejut melihat kehadiran Jungwon, hingga akhirnya siswa itu terpeleset.

Mereka berdua mengaduh bersamaan. Tentu saja Jungwon yang paling merasa kesakitan. Bayangkan saja tubuhnya di hantam dari atas lalu di tindih. Belum lagi ukuran tubuh siswa yang menindih Jungwon jauh lebih besar di bandingkan dengan tubuh Jungwon.

Sumpah!. Jungwon merasa seperti tulang punggungnya akan patah dan juga dadanya sesak dan dia akan kesulitan mengambil nafas jika kalau siswa laki-laki itu tidak segera bangkit dari atas tubuh Jungwon.

"H-hei cepat berdiri" suara Jungwon seperti tercekik. Tangan Jungwon menepuk punggung dan mendorong bahu siswa itu agar setidaknya memberi sedikit jarak.

Siswa itu tersentak, lalu setelah menyadari posisinya siswa itu segera memberikan sedikit jarak dengan menopang berat tubuh dengan tangannya alih-alih segera bangun dari atas tubuh Jungwon.

Posisi mereka sekarang terlihat begitu ambigu, jika ada orang yang melihat posisi mereka sekarang mungkin akan salah mengira mereka sedang berbuat yang iya-iya di area sekolah yang sekarang begitu sepi.

Kedua mata saling memandang satu sama lain dengan ekpresi wajah yang berbeda.
Jungwon jelas terlihat sangat kesal dengan wajah yang memereh padam. Sedangkan si siswa yang kini dengan posisi mengurung tubuh Jungwon diantara kedua tangannya menatap dengan keterkejutan dan..
Ekpresinya rumit untuk dijelaskan.

"Apa yang kau lihat? Cepat bangun dari atas tubuhku"
Kata Jungwon dengan dingin.

Mata indahnya melirik ke arah nama tag si siswa.

"Lee Heeseung"

Tapi siswa itu - Lee Heeseung tak kunjung bergerak dia malah menatap wajah Jungwon dengan dalam.


Ff HeeWon pertama gue Ini bakalan slow up deh tergantung gue dapet ide buat lanjut atau enggak hehe😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ff HeeWon pertama gue Ini bakalan slow up deh tergantung gue dapet ide buat lanjut atau enggak hehe😁

Tolong berikan apresiasi kalian, minimal vote lah ya☺

My Starlight 💫 HeeWon 💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang