"There are no bargains between lion and men. I will kill you and eat you raw."
—The Song of Achilles (Madeline Miller)...
KETIKA Sparrow kembali ke dalam kamar dengan masking tape dalam genggaman, Raven masih berdiri di dekat ranjangnya. Ia melemparkan tatapan penuh tanya seolah menunggu Sparrow mengakui bahwa ia sedang menyangkal kenyataan yang tak terhindarkan. Menyangkal kenyataan sih tidak, berusaha membuat hidupnya di kamar 1422 sedikit lebih mudah dilalui sampai ia bisa mengubah nasib agak lebih tepat.
Sparrow mendorong teman sekamarnya menjauh dari bagian tengah ruangan, menerima seruan protes dari yang bermarga Han. Ia berjongkok, merobek ujung gulungan masking tape dan menempelkan pita perekat tipis itu dimulai pada lantai di bawah meja belajar.
"Apa sih yang kamu lakukan?" tanya Raven. Pertanyaan itu seolah menguap ke udara tanpa mendapat jawaban.
"Sparrow?" Raven memanggilnya lagi, dan lagi ia tak menghiraukan pemuda itu. Sibuk berjalan jongkok sambil menempelkan masking tape di lantai kayu kamar dorm mereka hingga ia mencapai pintu.
Setelah puas dengan hasil pekerjaannya, dilemparkannya gulungan masking tape itu ke tempat tidur. Kemudian Sparrow mulai memasukkan barang-barangnya satu persatu ke kamar: koper-koper, tas ransel dan beberapa kardus.
"Okay, you made a stupid line with a masking tape. Now what?"
"Ini bagianku. Itu bagianmu. Dilarang melewati batas ini untuk alasan apa pun. Mengerti?" tukas Sparrow, menunjuk lantai tempatnya berdiri lalu tempat Raven berdiri seolah si Han terlalu bodoh untuk mengerti maksudnya tanpa diberi isyarat visual.
Raven menunjuk kamar mandi yang terletak di area kamar Sparrow dan hendak menyuarakan protes, namun belum sempat bibirnya berucap, Sparrow menjawab keluhannya. "Well, kecuali ke kamar mandi. Selain itu, this side is off limit."
Ini jauh lebih mudah dari yang ia kira. Raven menerima permintaannya—mungkin lebih tepatnya tuntutan—seolah menerima titah kerajaan yang absolut. Barang satu angkatan bahu atau rengutan tak setuju pun tidak ia berikan pada Sparrow. Ia melangkah mundur dan dengan kasual kembali ke aktivitasnya sebelum si lelaki Kim membuka pintu kamar 1422: membongkar koleksi komik dan menata rak buku tiga susun miliknya. Agak mengecewakan, sebagian diri Sparrow mengharapkan suatu perlawanan dari si mantan teman kecil. Buang-buang waktu saja memancing ikan yang bahkan menolak untuk melirik umpannya. Mungkin Raven sengaja membuatnya semakin marah, mungkin ia tidak punya keunggulan dalam permainan ini seperti yang ia kira.
Sial. Sparrow mengumpat di bawah embusan napas, ia menarik keluar kabinet di bawah ranjangnya dan mulai memindahkan pakaiannya dari koper. Sebagian besar pakaiannya masih menumpang tinggal di apartemen Addie hingga waktu yang belum ditentukan, hanya beberapa kesukaannya saja yang ia bawa ke dorm. Kabinet-kabinet kayu itu masih menyisakan ruang setelah koper pertamanya selesai ia kosongkan, mungkin ia bisa mengambil beberapa potong kemeja atau kaus tambahan akhir minggu ini. Rak bukunya ia isi dengan buku-buku teks untuk keperluan kuliah dan beberapa novel yang sudah ia baca sampul ke sampul ratusan kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
soar through your sky
Fanficthey said hatred and love are just two sides of the same coin. and if fate decides to flip sparrow's coin; on which side will it land? // A slice-of-life, coming of age, college au featuring: skz kim seungmin & han jisung. sonnenblum © 2023