PROLOG

23 7 0
                                    


Hallo manteman mampir di cerita keduaku yuk semoga kalian semua suka🖤 jangan lupa vote dan komen nya ya 🥺 biar aku semangat buat up kembali sayang kalian🤗🤗

Happy reading

Siang ini matahari sangat terik memancarkan sinarnya begitu panas dan di sambut keriuhan manusia yang memantulkan hawa panas menyelimuti setiap penjuru sekolah.

kringgggg

Bel istirahat berbunyi suasana yang sangat pas buat manusia yang sedang merasakan lapar berlalu lalang kesana kemari memecahkan ruang sunyi dan sepi itu. Melepaskan rasa lelah dengan semua materi yang melekat di kepalanya. Suasana siang ini yang dikenal menemani perjalanan ke empat insan yang memberikan sejuta jejak kenangan di atas tanah indah namun tiada rupa berdebu tiada Tara.

" OMG tungguin guee kampret" Suara cempreng lodya merambat cepat menembus gendang telinga yang membuat ke tiga gadis itu menutup telinganya rapat rapat.

Vanya, Annara, dan Rena memutar badannya setengah putaran menatap horor ke arah gadis yang sedang berlari ke arahnya yang tidak pernah lupa dengan suara toa nya itu.

"Lo kira gue apa maen di tinggal aja kan cape tuh wajah gue jadi acak acakan gini ngejar Lo pa-" lodya berhenti mengibaskan rambut panjangnya ketika melihat wajah sangar dari ketiga temannya itu.

"N-napa liat nya gitu serem anjir berasa kaya tetangga yang nginjem duit tapi pas di tagih galak atau" lodya mengetukan tangannya didagu setengah berfikir.

Mereka hanya menatap satu sama lain memperhatikan unfaedah didepannya ini.

"Oooo atau Lo pada iri ya sama kecantikan gue ini makanya liatin nya kaya begitu HUUUUUUUU emang kamu wanita tercantik sejagat raya lodya para cowok pastiii klepek klepek sama gu- eemmmmph" Vanya bertindak membekap cepat mulut dramatis lodya.

"lephuashhhin ghhuemph"

Annara dan Rena tertawa melihatnya.  Bagaimana tidak Vanya membekap mulut lodya dengan tangannya yang sengaja dia gesekan dulu ke arah  ketiaknya.

"Nih rasain ketiak neng Vanya rasa surgawi bisa bikin otak Lo ga sinting" ia melepaskan tangannya itu lalu menariknya kembali.

"Huekk jijikkkkkkkk ketiak Lo ga pernah di urus apa sadis bener bau nya"

"Lebay Lo" jawab Vanya enteng.

"Mau disini terus udah laper gue dari tadi" Annara berkacak pinggang menatap lodya tidak bersahabat "Lo lagi perut gue kembung nelen suara Lo yang kaya toa masjid udah lama dramatis pula"

"Ululululu kamu kalo ngomong jujur banget si sayang" ucap lodya yang sengaja di imut imutin.

Vanya dan Rena melotot dibuatnya dosa apa mereka bisa punya sahabat gesrek kaya lodya. Annara melangkah duluan karena perutnya demo minta di isi diikuti dengan ketiga curut di belakangnya.

"Emang bener minta di mandiin sama nenek gayung" ucap Rena asal.

***

"Gue ga heran aja sama si David bajingan itu" ucap seorang cowok berambut pirang sukses memecahkan keheningan di antara ketiga sahabatnya yang sibuk dengan dunianya masing masing.

Elang menatap Gavin intens "gue berpikir demikian mungkin ulah mereka yang buat warung bi Inah hancur"

"Sewwwtuwwjuu" ucap Leo sambil mengangkat tangan dengan mulutnya penuh dengan siomay Bi Ningsih.

"Gue yakin mereka, hanya mereka yang nyari masalah sama kita kita" ucapanya kembali.

Sementara Arlan mengepalkan tangannya di atas meja apa yang mereka katakan benar adanya tidak ada yang pernah mengusik kediaman aodra selain mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARLANKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang