Toni membawa dua remaja laki-laki tersebut ke rumah nya yang berada tidak jauh dari sana.
Raja dan Nusan melihat ke sekeliling rumah Toni, rumah nya besar, sangat nyaman, banyak pepohonan rindang serta tanaman-tanaman cantik di sekeliling rumah Toni, Toni ini termasuk pedagang beras yang sukses di tambah orangtuanya yang juga punya sawah, serta perkebunan sawit.
"Wah bagus bang rumah lo," puji Raja, sambil terus melihat ke sekeliling nya.
Toni hanya tersenyum menanggapi pujian dari remaja di depannya ini.
"Jaksa," teriak Toni memanggil seseorang.
"Jaksa woi keluar dulu," panggil Toni sekali lagi,
Raja dan Nusan hanya diam memperhatikan Toni yang sibuk memanggil seseorang,
"Iya elah bentar napa, jalan dulu gue bang," sahut sebuah suara, tak lama muncul lah seorang pemuda yang bisa di bilang sangat tampan, pemuda itu hanya menggunakan kaos hitam tanpa lengan serta celana boxer hitam, jangan lupa tampang nya yang garang di tambah rambut undercut nya.
"Kenapa bang?" Tanya pemuda itu dengan nada malas kepada Toni.
"Ini gue bawa mereka berdua, kenalin yang tinggi ini Raja terus yang di samping nya itu Nusantara, kenalan sono seumuran lo ini siapa tau bisa jadi teman,"
Jaksa menoleh kepada dua orang pemuda seusia nya itu dengan wajah garang nya.
"Lo, lo yang waktu di angkot itu kan!" Seru jaksa yang tiba-tiba emosi saat melihat Raja yang juga kaget melihatnya.
Raja pun tak kalah kaget nya dengan kehadiran jaksa.
Sial, mampus gue- batin raja nelangsa.
"Sini anjir dompet gue mana, ayo balikin," ucap jaksa sambil berjalan mendekat, sedangkan raja bertambah ketar-ketir melihat itu.
"Weh weh santai bro, lo salah liat kali" ucap Raja dengan panik, dia berjalan ke arah Toni yang menatap keduanya dengan raut bingung.
"Bang bang anjir, tolongin gue!" Teriak Raja sambil berlari ke belakang badan Toni, mencoba mencari perlindungan, jaksa yang melihat itu pun langsung berlari mengejar Raja.
"Eh, eh kenapa nih. Woy woy sa kalem dek kalem," tahan jaksa yang mencoba menarik Raja yang bersembunyi di belakang badan Toni.
"Sini lo awas lo ya, gara-gara lo gue jalan kaki sama gak jajan seminggu anjing," umpat jaksa sambil terus menarik baju yang di pakai Raja.
"Gak bermaksud gue bro, maaf woy gak sengaja elah," balas jaksa panik.
"Udah, udah. Kalian ini," ucap Toni mencoba melerai, bagaimana tidak dia terjepit di antara anak-anak remaja bau matahari ini.
"Woi jangan tarik baju temen gue dong," Nusantara pun ikut turun tangan, dia juga menarik baju jaksa dari belakang agar pemuda itu melepaskan Raja.
"Jangan tarik baju gue, sini lo jangan sembunyi di belakang Abang gue" ucap jaksa marah berusaha menepis tangan Nusan, tapi tetap fokus menarik baju Raja.
Toni yang berada di tengah-tengah pun sudah mulai kewalahan saat jaksa terus menarik Raja yang berdiri di belakangnya, serta raja yang memegang baju nya dengan erat.
"Sini lo, si–"
Srak
Srak
Semua terdiam,
Jaksa menatap kaget ke arah Raja yang juga menatap nya kaget, jangan lupakan Nusan yang berdiri pucat om dengan sobekan baju di tangannya.
Toni pun menatap kaget kearah jaksa yang berada di depannya,
![](https://img.wattpad.com/cover/336194784-288-k367347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life || Na Jaemin • Lee Haechan
Fanfictionkisah persahabatan dua orang anak remaja berusia 16 tahun, yang masih terbilang sangat muda, harus merasakan kepahitan hidup di usia belia. Dua pemuda yang bersahabat dan selalu bersanding dengan tindakan kriminal yang bisa kapan saja mengancam kese...