Dua puluh tiga

3.9K 100 0
                                    

Aku melingkarkan tangan ke lehernya. Sedikit kaget karena kukira malam ini sudah tuntas. Tetapi ada satu pejantan lagi yang ingin dipuaskan.

Kami masuk kerumah itu. Sudah tersusun rapi. Pak Mawan melanjutkan ciuman nya, bahkan tidak membiarkan bibir kami lepas sekarang aku benar-benar hanyut dalam permainan bibirnya itu. Terus di cium nya sambil meletakan badan ku diatas tempat tidur yang disediakan. Aku menutup mataku menikmati hisapan, lumatan dan kecupan bibirnya. Sangat nikmat. Bahkan sangkin terlena nya aku tidak menyadari dia sudah telanjang juga sekarang. Aku tersadar ketika perut dan selangkangan ku menyentuh perutnya yang rata dengan terisi otot itu.

Seksi sekali.

Pak Mawan turun mengecup leher ku. Aku mengerang sejadi jadinya. Bahkan tangan ku diangkat nya, dan ketiak ku menjadi sasaran selanjutnya. Ketiak yang sudah mulus tanpa bulu itu habis dilumat oleh lidah nya nya yang hangat, kasar dan basah itu. Aku mengeluh, mengerang dan menggigit bibir ku menikmati sensasi yang diberikan pak Mawan.

Lalu dia turun ke dada ku. Disana puting ku dihisapnya hingga digigit kecil-kecil hingga aku mengeluh panjang akibat sensasi yang kurasakan. Kulit ku yang cerah mulus itu menyisakan bercak merah akibat hasil permainan bibir nya.

Pak Mawan terus menjilati hingga turun ke area perut. Aku dibuatnya menggelinjang disana, tetapi pinggang ku ditahannya. Hingga turun ke selangkangan. Dia melewati penis ku, menciumi pinggir nya, juga buah pantat ku. Aku sangat terangsang dengan permainan hebat nya ini. Bahkan kalah dari permainan 10 pengawal tadi.

Di tatap nya aku. Penuh makna. Aku tersenyum melihat tatapan nya yang meminta jatah miliknya sekarang juga. Aku bangun dari pembaringan ku, dan meraih penis nya sekarang.

Ku masukkan penis itu ke mulut ku. Ku hisap. Ku jilat. Ku emut dengan sangat semangat. Tenaga ku sudah benar benar pulih sekarang. Aku terus mengoral milik nya hingga dia benar benar mengerang hebat. Precum sudah banjir didalam mulut ku. Aku sangat menikmati nya.

Bahkan setelah 20 menit ku hisap terus, tangan nya memegang kepala ku dan menggoyang penis nya maju mundur tanpa ampun. Aku hanya bisa pasrah, hingga akhirnya.

"Nngghh ssshh Aaakhh AAARRRGHHHH!!!!"

Crot crot crot Crot crot crot Crot crot crot Crot crot crot Crot crot crot

Banyak sekali. Tenggorokan ku mencoba menelan apa yang baru saja keluar. Gila. Benar benar banyak. Bahkan banyak nya hingga membuat ku meneguk sperma itu beberapa kali. Dia benar-benar menahan kepala ku hingga penis nya berhenti menyemprot amunisi.

Di tarik nya penis itu dari kepala ku.

"Sekarang kita akan bercinta sampai fajar" ucap pak Mawan.

Aku bergidik ngeri. Dia baru saja orgasme. Tapi langsung memposisikan tubuhku telentang dengan kaki terbuka.

Penis nya langsung disiapkan didepan mulut anus ku. Sudah cukup terbuka akibat gangbang tadi. Perlahan ditekan nya penis itu kedalam.

Lagi lagi kenikmatan kurasakan saat penis pak Mawan masuk. Aku benar benar terangsang dan menikmati.

Digoyang nya perlahan. Kami melakukan nya seperti seorang kekasih. Tidak ada yang dikejar selain kenikmatan. Benar benar santai dan perlahan. Bahkan hanya dalam 5 menit, aku mencapai orgasme ku akibat nikmat yang begitu kurasakan dari penis pak Mawan. Dia mencium bibirku saat aku menikmati orgasme ku. Benar benar jantan.

Setelah itu didiamkan nya sejenak penis nya hingga nafas ku benar benar teratur lagi. Lalu dia menggoyangkan penis nya lagi perlahan lahan. Kami melakukan ronde pertama sekitar 1 jam lama nya hingga akhirnya dia mencapai puncak nya.

"Sshhh akhhh saya ampai" ucapnya lalu penis itu berkedut didalam lubang ku mengeluarkan isinya. Masih sama banyak nya dari yang dikeluarkan nya didalam mulut ku tadi.

__________________
Ebook sudah tersedia di karyakarsa.com/clementid atau karyakarsa.com/makanbuah

Dapatkan segera. Ada lebih dari 300 halaman !

Buku 9 - SUKU HUTAN PEDALAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang