Agha Rajendra

483 259 186
                                    

Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan bagi semua orang. Masa dimana kamu akan melihat bagaimana indahnya dunia ini, masa dimana kamu akan bertemu dengan seseorang, entah seseorang yang akan memperlakukanmu dengan baik maupun sebaliknya.

Bertemu dengan orang orang baik, bertemu dengan orang orang yang tak pernah memikirkan perasaan orang lain, bertemu dengan seseorang yang seenaknya dan lainnya.

Ada yang mengatakan "jika kita memperlakukan orang dengan baik, maka orang juga akan memperlakukan kita dengan baik." Apakah kalian mempercayai opini ini? Nyatanya 85% opini ini salah. Banyak manusia yang tidak tau yang namanya balas budi.

•~•

Langkah demi langkah, suara berisik mulai terdengar jelas, dunia sudah mulai kembali sibuk, semua orang menjalankan tugasnya masing masing kecuali yang pengangguran.

Senin adalah hari yang di benci banyak siswa. Di bawah teriknya matahari semua siswa berdiri di lapangan sekolah untuk mengikuti upacara bendera. Jika ada siswa yang mengeluh kepanasan maka pasti akan ada guru yang berkata "baru segitu saja kalian sudah ngeluh, dulu pahlawan nggak makan nggak minum demi memperjuangkan negara ini" kata kata ini sepertinya sudah menjadi template guru di seluruh indonesia. Terlebih dari apapun itu, kita juga harus tetap mengikuti upacara bendera setiap hari senin sebagai penghormatan kita kepada negara.

"Ini amanatnya kapan selesai si? Perasaan udah 15 menit nggak selesai selesai" Ujar seorang siswa dengan kumis tipis, ia bernama Agha Rajendra.

"Bacot, gue pengen berak" balas siswa yang berdiri di belakang nandra dengan wajah yang sudah penuh dengar keringat dingin. Kalau yang ini namanya Brian.

"Nih batu" Agha melemparkan batu tersebut ke arah Brian.

Dengan wajah kesal, Brian tetap mengambil batu yang di lemparkan Agha kepadanya. Tentu saja kalian tau untuk apa batu itu.

Mereka berdua sudah berteman sejak SD. Ada yang mengatakan bahwa People come and go tapi kalau kata Agha Ini manusia kapan go nya?. Mereka sudah sangat dekat bahkan jika mereka sedang pergi keluar berdua dan bertemu dengan orang orang  maka orang akan mengira mereka kembar. Padahal kalau menurut Brian dilihat dari sisi manapun tidak ada yang mirip dari mereka berdua.

Agha anak yang lumayan tengil, kalau debat sama dia ngga bakalan ada kelarnya, kecuali dia memang ingin mengalah sendiri. Sangat berbeda dengan Brian, dia anak yang tidak terlalu banyak bicara, dia juga anak yang sedikit sulit berinteraksi dengan banyak orang. Perpaduan yang sudah sangat pas bukan?.

Mereka berdua memiliki hobi yang sama, yaitu menggambar, tetapi Brian hanya akan menggambar untuk hal hal penting saja, misalnya untuk tugas sekolah. Sangat berbeda dengan Agha, kalau ada jam kosong dan melihat kertas kosong maka sebuah karya seni akan tercipta di sana. Ia menghabiskan banyak waktunya hanya untuk menggambar. Terlepas dari itu Agha tidak akan melupakan kewajibannya sebagai seorang siswa, tentu saja ia tetap mengerjakan tugas sekolah meskipun setiap mengumpulkan tugas selalu telat.

Mereka berdua duduk di bangku kelas 12 SMA. Tepatnya di kelas 12B. Masa Agit adalah masa masa dimana semuanya harus di pikirkan dengan baik, dan juga masa tersibuk siswa saat duduk di bangku SMA.

°°°

Sekarang, mari kita ulas seorang Agha Rajendra. Agha pada masa ottoman berarti Tuan. Namun, pada umumnya Agha di artikan pemimpin sedangkan Rajendra di ambil dalam bahasa Sansekerta yang berarti "Penguasa tertinggi. Meskipun arti nama Agha adalah Raja, ia merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Tentu saja ia memiliki sifat yang ingin di mengerti dan sedikit manja jika bersama orang tuanya.

Agha anak yang sangat mudah berbaur dengan orang baru, Ia memiliki sifat yang sangat friendly. Meskipun Agha sangat suka menggambar atau bahkan menghabiskan banyak waktunya hanya untuk menggambar, orang orang pasti akan perpikir bahwa cita cita Agha adalah menjadi seorang seniman ataupun seorang arsitektur.  Tetapi, itu salah besar, Agha tidak pernah berpikir untuk menjadi seniman ataupun seorang arsitektur.  Jika ditanya apa cita citanya ia hanya akan menjawab "Saya ingin keliling dunia dan duduk di bawah pohon besar, lalu menikmati makanan khas berbagai negara." Dari sini kita belajar untuk tidak menilai orang hanya dari sampulnya saja.

Hidupnya terlihat sangat menyangkan bukan? Bahkan jika hanya melihatnya dari luar orang orang akan mengira ia menjalankan hidupnya dengan baik. Tanpa sadar, ia sudah banyak berulang kali mencoba dan mencoba lagi untuk bertahan, meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik baik saja, berusaha agar tidak ada seseorang yang bisa mendapatkan celah untuk melihat bagaimana kehidupannya yang sebenarnya.

Nyatanya, setiap orang sedang berjuang untuk hidupnya. Orang yang selalu tertawa lebar itu entah seberapa besar luka yang sedang ia tutupi, orang yang selalu mendengarkan cerita cerita orang di sekitarnya tersebut entah seberapa besar perhatian yang ia harapkan. Maka dari itu, jangan menjadi manusia jahat dengan mematahkan semangatnya dengan mulut tanpa adabmu itu, karena bisa saja semangat tersebut adalah semangat  terakhir yang ia miliki.

"Semakin hari saya semakin sadar, bahwa saya tidak benar benar menikmati hidup ini, hidup hanya untuk menjalani hari ini dan menunggu hari berikutnya, yang penting hari ini selesai"

Agha Rajendra

To be continue

Lasting ImpressionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang