Chapter 11

397 44 5
                                    


At. Lee's Company

Jayden baru saja datang dan disambut oleh sekretarisnya Rena yang baru menyelesaikan rapat dan menyapa atasannya yang baru datang.

"Selamat pagi, Presdir Lee." ucap Rena menyapa atasannya sambil tersenyum dan membungkuk.

"Selamat pagi juga sekretaris Rena, bagaimana? Apa urusan anda sudah selesai?" jawab Jayden menyapa balik sekretaris nya dan bertanya padanya.

"Sudah Presdir."

"Baiklah, kalau begitu."

"Oh iya, sekretaris Rena. Nanti sore saya dan istri saya akan menjemput Tasya."

"Baik Presdir, akan saya beritau Mommy dan adik saya sebentar." jawab Rena dan diangguki oleh Jayden.

"Presdir, apa anda ingin dibuatkan kopi?" tanya Rena.

"Tidak usah, sekretaris Rena. Saya sudah minum dirumah."

"Bagaimana dengan rapatnya?"

"Sudah saya handle, Presdir."

"Baiklah kalau begitu, saya masuk dulu dan sekretaris Rena. Siang ini kosongkan jadwal saya, karena saya ingin ke proyek untuk melihat pembangunan hotel baru."

"Baik, Presdir."

Setelah masuk keruangannya Jayden akhirnya memeriksa laporan dan menandatangani berkas - berkas dihadapannya yang menumpuk itu.

******

Disisi lain

Jevan masih memikirkan perkataan Mama nya tadi. Ia saat ini duduk di kursi ruang kerjanya yang ada dalam kamar pribadinya. Jevan menyimpan album foto juga sapu tangannya dilaci meja kerjanya dan sekarang tengah menyesap kopi buatan Mamanya, ia melamun lumayan lama memikirkan bagaimana rupa dari calon istrinya nanti, apa dia lebih cantik dari gadis yang menabrak nya dulu? Apa dia pandai memasak? Apa saja hobinya? Makanan kesukaannya apa? Apa dia orang nya baik? dll. Sampai akhirnya ia membuka iMac nya yang berada dimeja dan melihat lihat foto yang ia ambil menggunakan camera nya setahun yang lalu. Ia tersenyum begitu melihat wajah gadis yang membuat ia jatuh hati padanya saat pertama kali bertemu dengan tidak sengaja di dekat sungai han.

"Maaf baby, aku sekarang akan pasrah dengan semua ini. Mungkin ini yang terbaik untukku dan aku juga belum tau, apa kamu juga sudah memiliki kekasih. Aku berharap kamu bahagia, walaupun sangat sulit untuk melupakanmu." gumam Jevan sambil tersenyum miris meratapi masa depannya yang ia tidak tau akan seperti apa kedepannya dan tanpa disadari oleh Jevan, Mamanya melihat apa yang ia lakukan dan katakan saat ini.

Setelah mengatakan itu Jevan mematikan iMac nya dan menuju kasur, ia ingin istirahat sebelum pergi kerumah sakit untuk melihat ponakannya yang baru lahir itu, sekalian mengantar Mama nya juga kesana.

******

Jevan akhirnya bangun dan bersiap - siap ingin mengantar Mamanya kerumah sakit dan sekalian menjenguk kakak dan bertemu dengan kakak iparnya.

"Mah, jadi ke rumah sakit?" tanya Jevan yang melihat Mama nya sedang menonton tv dengan santai diruang keluarga.

"Jadi dong, bentar Mama ambil tas dulu. Kamu kayak gini?" ucap Taera yang berdiri dari duduk santainya disofa sambil menunjuk anaknya dari atas sampai bawah.

"Iya, emang kenapa Mah?" tanya Jevan bingung.

"Masa kamu pakai celana pendek, terus baju kaos doang. Ganti Jevan!"

Story Love Of SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang