Happy reading, sorry for typo
☘️
Dumd, Dumd, ckitt...
"Kenapa nih motor"
Seorang pria mungil turun dari motor miliknya yang sepertinya bermasalah
"Kok bannya kempes sampe gepeng ke aspal gitu? Aku nabrak apa tadi"
Dia menyalakan senter handphone untuk men-cek kondisi ban motornya
"Astagaa... Banyak banget pakunya, mana ada paku gede lagi. Pantes aja" kagetnya melihat ban depan dan belakang yang tertusuk banyak paku
"Duh gimana ya, mau nelpon bunda sama ayah nggak mungkin. Nelpon abang, pasti nggak diangkat. Sekarang kan abang lagi tanding basket, haduh gimana ya"
Lelaki ini melihat kiri dan kanan jalanan yang mulai sepi karena sudah jam 11.46 malam
"Aku nggak punya nomer hp tukang bengkel, disini ada bengkel yang deket gak ya, tapi masih aman gak nih motor kalo aku jalanin"
Monolog nya menimang-nimang apakah menuntun motornya sambil mencari tukang bengkel atau enggak, karena ia tidak tau apakah masih aman ban motor yang sudah se bocor itu kalau dibawa jalan. Mana tempatnya sekarang singgah sunyi banget, banyak toko yang sudah tutup
Tiba-tiba dari arah kanan ada sekelompok motor yang sepertinya akan berhenti untuk melihat lelaki ini
"Duh... Jangan begal pliss..."
Batinnya menatap horor para pemotor yang sekarang udah berhenti tepat dibelakang motornya
Glup...
Dilihatnya salah seorang dari kelompok itu turun dan menghampirinya
"Motornya kenapa mbak?"
Tanya seorang lelaki
"Tunggu, mba?"
Batinnya tak terima, tapi ia takut berdebat dengan orang ini. Karena Badannya 2 kali lebih kecil dari orang dihadapan nya ini
"Em... Bocor mas, nabrak paku banyak banget"
"Ck. Masih aja ada yang nebarin paku dijalan" ucap lelaki lainnya yang entah dari kapan berada di dekatnya, disusul oleh lelaki lainnya
Kini ia dikerumuni oleh em... Yang ia duga adalah kelompok geng motor yang berjumlah sekitar 11 orang
"Kamu pulangnya kemana mbak? Biar saya antar nanti motornya biar diurus sama mereka" ujar salah satu laki-laki yang memakai helm hitam dengan garis-garis hijau
"Em... Rumah saya jauh"
"Udah nggak papa, kami cuman niat mau nolong nggak lebih" ucap yang lainnya memakai helm dominan merah dengan sedikit warna hitam
"Duh... Gimana ya" batinnya gusar
Dia nggak ada pilihan lain soalnya, tapi dia masih ragu. Takut kalo-kalo ditipu
"Udah mbak, ini jaminannya mba bisa bawa hp temen saya dulu. Jadi kami nggak bakal bisa bawa kabur motor mbak" ucap yang lainnya memakai helm full warna hijau tua, setelah menyomot handphone temennya yang sedaritadi asik chat-an entah dengan siapa
"Eh anjing! Balikin hp gw!!"
"Nggak! Gw minjem dulu napa sih, lo dari tadi diem aja nggak bantuin apa-apa jadi hp lo gw jadiin jaminan biar guna lo"
"Tau. Ayang mulu dipentingin, dia cewe bro, tinggal sendirian dsini bisa-bisa diculik om-om pedo"
"Bener tuh... Jadi cwok itu harus gantel, biar jadi spek idaman semua kaum"
KAMU SEDANG MEMBACA
JiKook/KookMin
Teen Fiction"Jungkook, kamu kami jodohkan dengan anak dari sahabat kami" "Apa-apaan ini, Kenapa ayah dan bunda tiba-tiba berkata akan menjodohkan ku. Kenapa masih saja menganut budaya kolot seperti itu" Jungkook membatin kesal, melepas genggaman sang bunda lalu...