part 6

4.8K 474 14
                                    

Jake menatap keenam vampir itu secara bergiliran, mereka membawa Jake ke tengah hutan yg mana Jake tidak tahu maksud mereka membawanya kemari.

"Apa yg kalian inginkan dariku lagi?" Tanya Jake sebisa mungkin untuk terlihat tenang, padahal dalam hati dia takut di tempat gelap posisi sedang di hutan ia membayangkan dirinya di tinggal sendirian.

"Katakan!" Bentak Jake frustasi, dia benar-benar lelah menghadapi keenam vampir tampan itu.

"Kalian ingin darah ku? Ambil, dan habisi aku sekalian."

"Kami hanya ingin kau menjadi milik kami seorang Jaeyun, kenapa begitu sulit untukmu?" Tanya Heeseung dengan nada dingin, Jake membuang nafas kasar dan melihat ke sekeliling hutan belantara yg benar-benar jauh dari perkotaan tapi mereka mampu membawa Jake dalam hitungan detik saja.

"Kalian terlalu tiba-tiba, kalian mengawali itu dengan melakukan mencium ku tiba-tiba. Kau pikir aku tidak takut? Aku sangat takut tapi kalian tidak mengerti dan mencoba mendapatkan ku dengan melecehkan ku." Jake menahan keras diri nya untuk tidak menangis, dia akhir-akhir sering menangis karena keenam vampir itu.

"Kami tidak melakukan nya." Elak Sunoo.

"Heeseung dan Sunghoon yg melakukan nya." Ucap Niki datar, Sunoo dan Jungwon yg tidak tahu apa-apa memukul Heeseung dan Sunghoon kesal sedangkan Jay hanya mendelik tajam pada saudaranya.

"Berhenti melakukan ini padaku, ya?
Kumohon, aku benar-benar memohon pada kalian." Ujar jake sambil menggenggam kedua tangannya memohon pada keenam vampir itu.

"Kumohon biarkan aku hidup seperti biasa."

"Tidak bisa Jaeyun, kau milik kami. Dan akan terus menjadi milik kami." Ujar Jay.

"Kalian benar-benar jahat." Lirih Jake, dia benar-benar frustasi di pertemukan dengan enam Vampir sekaligus seperti mereka.

"Kami memang seperti itu sayang." Ujar Heeseung sambil menyelipkan rambut Jake yg sedikit memanjang pada telinga nya.

DUARRR....

Petir menyambar dan guntur terdengar kencang Jake reflek memeluk Heeseung, dia takut dengan dengan kebisingan apalagi dengan suara guntur.

"Bawa aku pergi, BAWA AKU PERGI. KU MOHON!" teriak Jake sambil memeluk Heeseung erat, Heeseung membalas pelukan Jake tak kalah erat bukan hanya Jake tapi mereka pun merasakan kebisingan yg sama bahkan telinga mereka mengeluarkan darah karena suara guntur yg begitu kencang bagi mereka yg dapat mendengar tiga kali lipat lebih kencang.

"Ayo pergi."

Mereka semua meninggalkan hutan itu ke tempat yg lebih sunyi, lebih tepatnya mengantar Jake kerumah nya.

"Sial, telinga ku berdarah." Ujar Jungwon sambil mengelap darah berwarna hitam di telinga nya, begitupun dengan yg lainnya. Jake menatap nya terkejut, telinga mereka benar-benar berdarah walaupun darah nya berbeda dengan darah milik nya.

"Kalian tidak apa-apa? Apakah sakit?" Tanya jake pada mereka berenam, mereka sekarang sudah berada di depan rumah Jake.

"Kami baik-baik saja manis." Jake memeriksa telinga mereka satu-persatu dan darah itu tidak berhenti keluar dari telinganya.

"Ayo masuk."

Jake mengambil tisu lalu memberikan nya pada mereka semua untuk menyumbat darah nya agar tidak terlalu banyak yg keluar.

"Kenapa seperti ini? Kalian benar-benar tidak apa-apa?" Tanya Jake khawatir. Benar-benar berhati malaikat, walaupun di buat menangis karena mereka tapi Jake masih mengkhawatirkan mereka.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkan kami cantik, kami baik-baik saja."

"Pasti sakit." Gumam Jake. Memang sakit, tapi mereka menahan nya dengan memasang wajah datar.

One In a Billion (Jake Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang