[BL LOKAL] PABRIK CINTA |OKY-ARFAN [ENDING]✓

BAB 3: A DAY IN KOST🔞

WARNING!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG SEDIKIT UNSUR DEWASA, BAGI YANG DI BAWAH UMUR BISA SKIP.
DAN UNTUK YANG MERASA TIDAK NYAMAN TOLONG JANGAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA!!!

setelah kurang lebih 7 jam berada di area pabrik, kini Oky dan Arfan keluar dari gerbang tempat kerja itu. berjalan santai menuju kost mereka yang ada di belakang pabrik.

kost itu adalah tempat kost Oky sejak awal merantau ke kota industri ini, dulu Oky sempat bekerja di pabrik otomotif dan memilih kost di area itu karna terhitung murah.

kini kost itu di tempati berdua dengan Arfan atas izin pak haji zainal, sang pemilik kost.

"mas kita makan apa nanti?"

sembari berjalan menuju kost yang harus sedikit memutar karna gang menuju kost ada di samping pabrik elektronik yang jaraknya beberapa pabrik dari tempat mereka bekerja.

"lu mau makan apa? gofood atau mau ke lapangan matel?"

Arfan sedikit berfikir untuk makanan yang dia inginkan, sebenarnya dia bukan tipe pemilih soal makanan dan lebih ke pemakan segala.

"tapi aku males keluar ah" dengan bibir yang sedikit di majukan Arfan menjawab.

sial Arfan terlihat sangat menggemaskan di mata Oky.

"yaudah gofood aja ya, nanti gue yang pesen"

Arfan terkekeh kecil dan mengiyakan ucapan Oky.

sekitar 10 menit berjalan, akhirnya mereka sampai ke depan kost dua petak itu. Arfan merogoh saku celana nya mengambil kunci pintu kost itu, kemudian membuka kunci nya dan segera masuk di susul Oky.

Arfan langsung merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur tanpa dipan itu, berbanding terbalik dengan Oky yang menutup pintu kost lalu membuka seragam kerjanya dan mengganti dengan kaos polosan.

"mandi dulu sana, cape kan" Oky mengambil duduk di samping tubuh Arfan.

"nanti dulu ah mas"

Oky memperhatikan Arfan yang kini menutup matanya dengan nafas yang mulai teratur, Oky yakin kurang dari 5 menit Arfan akan tertidur. Oky cukup hafal dengan kebiasaan Arfan setelah tinggal bersama remaja itu.

"mandi dulu badan lu keringetan dari tadi"

tangan Oky membuka kancing seragam Arfan satu persatu, Arfan masih dalam posisinya tidak terusik sama sekali.

tidak mendapat tanggapan apapun kini Oky merubah posisi duduk dengan mengurung Arfan di bawahnya.

merasakan pergerakan itu akhirnya Arfan membuka mata yang sejujurnya mulai terasa berat itu, dapat ia lihat posisi Oky yang mengurung dirinya dan menyadari kancing seragam yang sudah terlepas semua.

badan atas bagian depan Arfan dapat Oky lihat sepenuhnya, terlihat halus mengundang hasrat Oky untuk dijelajahi.

Oky merundukan kepalanya dan mendekatkan bibir ke arah nipple kiri Arfan, tentu hal itu membuat Arfan panik dan mencoba keluar dari kurungan Oky.