part 1

1K 55 5
                                    

Makan malam sudah selesai dan perkenalan sudah dilakukan. Saat ini mereka sedang berkumpul menonton tv diruang keluarga. Yang mereka tau tentang anak bungsu mirza itu sudah meninggal, tapi mereka tak tau kalau ternyata zee anaknya. Mereka tau tepat malam ini saat makan malam tadi.

Sekarang zee sedang duduk dipangkuan abang sulungnya aidan. Gadis kecil itu hanya diam memainkan kancing baju yang dikenakan aidan.

"Baby malam ini tidur dengan abang oke?" Semua pasang mata langsung menatap tajam sang empu "a - abang sekarang aja, zee udah ngantuk mau bobo" aidan langsung menggendong zee kelantai dua menuju kamarnya.

Semua menatap aidan cemburu termasuk mirza dan yura yang melihat anak kandungnya yang dulu ia buang kepanti sudah sembuh.
.

.

.

.
Keesokan paginya zee terbangun lebih dulu dari pada abangnya. Ia mendongakkan kepala melihat wajah sang abang yang terasa asing baginya. Walaupun begitu zee merasa nyaman dengan pelukan sang kakak.

"Abang bangun, zee hari ini sekolah" menggoyangkan tangan sang empu namun tak ada respon

"Abang bangun nanti zee terlambat" ia memukul muka aidan dengan tangan kecilnya.

Aidan yang merasa terganggu pun terbangun dan tersenyum kearah sang adek "good morning baby, did you sleep well?" zee hanya menganggukan kepala dengan muka kesalnya.

"Abang lepas zee mau mandi, mau sekolah nanti kesiangan" ucapnya sambil berusaha melepaskan tangan aidan yang memeluknya.

Setelah terlepas dari pelukan sang abang zee langsung berlari menuju kamar mandi.





































































Di meja makan semua anggota keluarga sudah berkumpul kecuali Zee.

"Aidan kemana zee kenapa lama sekali" kepala keluarga akhirnya bertanya. Sudah 30 menit zee belum menampakkan diri.

"Dia sedang bersiap"

"Mommy tapan makanna? Elin sudah lapar" rengekan terdengar dari anak perempuan kepada Yura.

"Sebentar lagi ya sayang, ck kenapa anak itu lama sekali? Dia sudah membuat kesayanganku kelaparan"

Kelaparan udah ga dikasih makan berapa tahun tuh

Tak lama suara langkah kaki terdengar, dia hazeera dengan tas sekolahnya.

Sesampainya di meja makan zee diangkat oleh haris ketempat duduknya. "Kenapa kakak lama syekali? Elin sudah lapar tau?" Ucap elin dengan tatapan sinisnya.

"Maafin zee, tadi zee nyari buku fisika" ia menundukkan kepalanya Karna merasa bersalah sudah membuat mereka menunggu.

"It's okay baby" Haris mengelus kepala zee sayang "sekarang makan!!".

Saat makan berlangsung tak ada yang membuat suara. Biasanya zee akan berceloteh dengan hal random yang ia temui atau yang ada dalam pikirannya, tapi sekarang ia memakan makanannya dengan diam.

Sarapan sudah selesai dan semuanya akan berangkat ke aktivitasnya masing-masing.

"Baby ayok berangkat" Kenzie menurunkan zee dari kursinya.

"Daddy elin mau berangkat sama bang Kenzie"
"Tak akan pernah"

"Ayok sekarang pamit sama semuanya" menuntun zee agar bersalaman dengan yang lain.

"Zee sekolah dulu yaaa, ayok abang" ajak zee. "Aku berangkat" mereka berdua berjalan kearah garasi untuk mengambil motor Kenzie.

Setelah mereka menghilang dan tak terlihat semuanya ikut membubarkan diri, kecuali elin yang akan menangis "baby berangkat sama daddy aja, oke" yang ditanya hanya menganggukan kepala saja.

Semuanya berangkat ke tujuan masing masing.
















































Mobil bugatti la voiture noire yang dikendarai oleh Kenzie dan zee sudah sampai di parkiran mobil. Semua siswa zeeraaxelle high school berkerumun untuk melihat Kenzie si pangeran dan zee putri sekolah.

Begitu kenzie dan zee keluar dari mobil seseorang mendorong zee sampai terjatuh. Kenzie yang kaget langsung menghampiri zee dan menuntun nya untuk berdiri.

"Baby ada yang sakit".

"Zee gapapa, zee oke zizie gausah khawatir" zizie adalah panggilan zee kepada Kenzie ketika di sekolah.

Semua siswa yang melihat kejadian tadi berbisik.

"Dia siapa berani beraninya mendorong kesayangan axelle"

"Bakal ada ppb"

"Dih dorong dorong sheen dia mau apasih"

Masih banyak lagi Dede males ketikin semuanya.

Kenzie melihat kearah samping matanya langsung berubah tajam dan ternyata elin pelakunya.

"Maksud lo apa dorong dorong orang"
"Elin gasuka abang deket deket sama dia" ia menunjuk ke arah Zee.

"LO CUMA ANAK........."






















- 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚌𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎 -

𝙈𝙖𝙖𝙛 𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙜𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙪𝙡𝙪
𝙅𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩

kalo rame lanjut

axelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang