3. Kegamonan seorang Haikal

0 0 0
                                    

HARI GINI MASIH JAMAN GAMON?
_BABANG REYHAN TAMVAN_

🌱🌱🌱

"Eh Zacky! Dasar anak nakal kamu ya, disuruh makan malah kabur!" seorang wanita menghampiri anak kecil yang berada disamping Hanni.

"Noh! Bener kan gua itu abangnya, ngeyel amat jadi orang. Lagian emang tampang gua mirip penculik apa? Ganteng gini juga." kesal cowok itu.

"Didunia ini lo gak bisa percaya sama siapapun! Gue aja gak percaya sama Abang gue, soalnya dia sering makan pancake gue tapi bilangnya enggak kan jadinya bikin gue trust issue ya." balas Hanni.

"Gak nanya!" balas cowok itu.

Hanni yang mendengarnya kesal, uap-uap panas keluar dari atas kepalanya, gerak geriknya seakan ingin menerkam cowok itu namun untung sedang ada Mamahnya.

"Zacky sini!"

"Gak mau! Aku maunya sama kakak cantik ini! Aku gak mau sama mamah galak!"

Hanni berjongkok, menyamakan tingginya dengan Zacky. Hanni mengacak rambut Zacky dengan gemas. "Zacky makan dulu ya? Nanti habis makan, Kakak temenin main oke?"

"Janji ya!"

Hanni mengangguk sembari tersenyum, ia melirik ke Mahen yang sedari tadi diam menunggunya. "Hanni mau disini dulu bang, nanti kalo udah selesai Hanni ke sana."

"Ya udah, jangan kemana-mana ya disini aja biar Abang gak susah nyarinya. Nanti pas waktu makan Abang kesini." Hanni mengangguk kan kepala, dan Mahen lalu pergi.

"Kayak anak kecil aja." desis cowok itu.

"Sirik aja lo, gua denger ya!" Hanni menatap tajam cowok itu, yang ditatap hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Aidan, dia siapa?" Mamah Aidan menatap Aidan dengan penuh tanya.

"Gak tau, orgil kali."

Hanni membulatkan matanya tak terima, ia memukul lengan Aidan dengan kesal. "Enak aja ngatain gue gila! Nyebelin banget sih!"

"Eh eh udah udah jangan berantem, Aidan kamu tuh jangan bilang kayak gitu gak sopan, cantik gini dibilang gila."

Hanni mengangguk setuju, "Denger tuh, gue cantik gak mungkin gila!"

"Menurut gua Lo jelek, jadi Lo gila kan?"

"LO KOK NYEBELIN BANGET SIH HAH?!"

Hanni memukul-mukul Aidan dengan kesal, Aidan terus mundur untuk menghindar namun tanpa sadar ia sudah berada dipinggir kolam dan tercebur.

Hanni yang melihatnya tertawa puas diikuti dengan tawa Zacky yang juga menertawakan Aidan, Aidan memukul air dengan kesal.

"Sialan Lo ya!" umpatnya dengan kesal, Aidan menepi dari kolam untuk naik lagi namun ide jahilnya muncul.

Ia tersenyum licik, "Bantuin!" Hanni melipat tangannya ogah membantu.

"Itu kan ada tangga, harus banget gue tolongin?"

"Lo yang bikin gua jatuh, tolongin gak!"

"Duh cantik, tolongin aja. Mulut dia gak bakal berhenti sampai omongan dia diturutin, bikin malu itu dilihatin sama yang lain." Mamah Aidan menggelengkan kepala nya, heran dengan tingkah anaknya yang satu itu.

Akhirnya dengan terpaksa Hanni menolong Aidan, Hanni mengulurkan tangannya dan Aidan meraihnya. Namun tanpa Hanni curigai, Aidan langsung menarik tangan Hanni dengan kencang yang membuat Hanni tercebur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KB (Keluarga Bencana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang