Akhir dari Ervino

528 53 18
                                    

Yahoo,, vall up lagi nich
Jangan lupa votmen ya

🔆🔆🔆🔆🔆❤🔆🔆🔆🔆🔆
.
.
.
.
.

Keluarga cynderyn sedang bersiap-siap
Sedangkan para maid sedang memasukkan barang milik keluarga cynderyn yang diperlukan untuk ke pantai.

" Papaaa, Vino sudah siap " Ucap Vino berlarian ke arah Robert.
Vino memakai atasan kaos putih oversize dan bawahan celana pendek warna biru di atas lutut.

" Jangan berlari Vino, nanti jatuh " Peringatan dari Robert.
" Ehehhee,, oke papa " Cengir Vino

Gilbert yang melihat pakaian Vino, agak geram, gilbert berjalan ke arah Vino dan langsung memakaikan hoodienya warna biru dongker ke Vino.
Dan karena perbandingan tubuh gilbert dan Vino itu 1000:1 , jatuhnya Vino seperti tidak memakai celana.

" HIHHHHH,, abang il, Vino gak mau pakai, liat nih, Vino kayak gak pakai celana banggg " Marah Vino
Vino berusaha untuk melepas hoodie nya.
" Jangan lepas " 2 kata yang keluar dari mulut gilbert, membuat Vino ketar ketir, jadi dia mengurungkan niatnya untuk melepas hoodie gilbert.

Anastasya yang melihat itu hanya bisa tersenyum.

Di mobil

" Lalala,, aku senang sekali doraemon~"
Vino bernyanyi di dalam mobil.

            ( posisi duduknya sekarang )

Anastasya         Robert

                 Gilbert     Vino    Elbert

Robert memilih menyetir sendiri, karena dia ingin merasakan kebersamaan bersama keluarga tercintanya, tanpa adanya orang asing.

" Bang el, nanti kita cari duyung sama-sama ya " Ucap Vino menoleh ke arah Elbert.
Dan di angguki oleh Elbert.

" Emangnya ada duyung di pantai yang dangkal? " Tanya Robert penasaran
" Ada kok pa, kata bang el , nanti kalau Vino foto sama duyung nya, Vino dibeliin longboard sama bang el 😁" Ucap Vino tersenyum.
" Kalau gitu papa mau ikut foto juga sama duyungnya " Kata Robert
" Papa mau foto sama duyung yang cantik dan seksi ya, soalnya yang Vino tau duyung cuma pakai beha pa " Ucap Vino.
Robert yang diberikan bombastic side eyes oleh Anastasya , langsung ketar ketir
" Emm,, gak jadi deh fotonya kalau gitu " Vino bingung dengan papa nya
" Kenapa pah, kata bang el itu cowo cowo suka liat cewe cuma pakai beha sama kolor aja, abistu Vino sering liat bang el liat cewe sama cowo gak pakai ba-" Mulut Vino langsung di tutup oleh Elbert dengan tangannya.

' capek banget sumpah, punya adek yang terlalu jujur, mampus gua nanti balek kena bogem bang gilbert ' batin Elbert karena Anastasya, Robert, dan juga gilbert menatapnya datar.

" D-dek ini abang ada game pou main ya " Ucap Elbert mengalihkan pembicaraan takut adeknya ini akan bebicara yang engga engga lagi.
" Wahhh,, pou, mau bang " Senang Vino

Gilbert juga memberi Vino coklat agar tidak suntuk.

2 orang di dalam mobil sedang keringat dingin. Robert yang masih di berikan bombastic side eyes oleh Anastasya, dan Elbert yang ditatap sinis oleh gilbert.
Sedangkan Vino sedang bahagia dengan pou dan coklatnya.
.
.
.
.
.

" Yuhuuuu,,bang rafaaaa " Teriak Vino kala melihat rafael salah satu abang-abangannya di dekat tenda pantai.

" Eh, Rafa, tu si bocil dah disini dia " Salah satu teman Rafa memberitahu nya.
Rafa tersenyum dan mendekati Vino , lalu menggendongnya.
" Kenapa kamu ke pantai hmm? Kan abang sudah bilang, kalau kamu masih belum sembuh " Tanya rafael ke Vino.
" T-tapi kan, Vino mau ke pantai, Vino sudah janji, janji itu harus ditepati kan kata abang "
Rafael hanya bisa berdehem saja, karena berdebat dengan Vino tidak ada habisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang