Salah satu keputusan terbesar dan berisiko yang diambil oleh Naomi adalah memutuskan untuk hiatus di dunia modeling.
Padahal sedikit lagi, Naomi bisa dikontrak agensi model luar negeri. Namun, Naomi memutuskan untuk mengambil waktu istirahat.
Dia merasa sepertinya dia dari kecil sampai menginjak kelas 1 SMA belum pernah berhenti bekerja. Tidak berhenti berlenggok diatas panggung fashion show.
Keputusan Naomi tentu saja ditentang oleh management yang menaungi Naomi. Apalagi Naomi sebagai model yang memberi pemasukkan dana paling besar di agensi modeling itu.
Untungnya, Nina sang Ibu tidak memaksa Naomi. Sebagai Ibu, Nina hanya mengikuti kemauan anaknya. Apalagi saat menjelaskan alasan ingin hiatus ke Nina, Naomi sampai meneteskan air mata.
Naomi ingin menjadi anak SMA yang normal yang menikmati masa sekolahnya tanpa ada beban bekerja.
Sejauh ini teman Naomi hanyalah Haris Shaquille. Sahabat dia dari kecil. Dulu orang tua mereka kerap berkata jika mereka berdua akan dijodohkan jika besar nanti.
Namun, nyatanya baik Naomi dan Haris tidak pernah mempunyai rasa suka satu sama lain. Bagi Naomi, Haris tetaplah sahabatnya.
Hubungan Naomi dan Haris kerap kali timbul desas desus jika mereka berdua terjebak dalam friendzone.
Namun rumor itu perlahan menghilang karena Haris yang sempat beberapa kali berpacaran dengan cewek lain.
Karena Haris satu-satunya teman Naomi membuat dirinya kerap kali meneror Haris untuk main. Entah itu pergi ke mall atau mencari jajanan.
Menurut Haris dengan hiatusnya Naomi membuat dirinya semakin terganggu. Hal itu membuat Haris membawa Utara yang temannya dari kelas 10 C ke Naomi.
Naomi berada di kelas 10 E. Sedangkan di kelas dirinya tidak ada teman yang bisa diajak kemana pun.
Awalnya Haris membawa Utara dengan alasan karena Naomi mengajaknya keluar saat dirinya bersama Utara. Jadi mau tidak mau membawa Utara.
Tapi lama kelamaan saat Naomi dan Utara sudah akrab, Haris sengaja meninggalkan Naomi dan Utara jika ada janji ingin main.
Hari demi hari, Naomi dan Utara semakin akrab. Utara yang sudah tidak ragu mengajak Naomi pergi begitu juga dengan Naomi.
Naomi senangnya bukan main ketika dirinya tau, dirinya dan Utara terletak di kelas yang sama. Saat ujian akhir semester di kelas 10, Naomi sempat bertanya ke Utara ingin masuk jurusan IPS atau IPA. Lelaki itu jelas menjawab IPS karena dirinya yang tidak menyukai rumus-rumusan.
Begitu juga dengan Naomi. Akhirnya mereka mengisi kuisioner ingin memasuki jurusan IPS. Ternyata takdir berkata lain, bukan hanya masuk ke jurusan yang sama tetapi masuk di kelas yang sama.
Utara : besok berangkat bareng gak Nao?
Naomi : bukannya lo nginep rumah nenek ya, jauh dong jemput gue
Utara : ya gapapa sih, tinggal berangkat lebih awal
Naomi : boleh deh
Utara : ok see u then.
Hanya itu saja pesan diantara mereka. Baik Naomi dan Utara hanya saling menghubungi jika ingin bertanya sesuatu. Tidak ada pesan basa-basi.
Kedekatan antara Naomi dan Utara kerap kali menjadi bahan bercandaan anak kelas.
Naomi tidak bisa mengelak karena sejujurnya dia sudah menyukai Utara bahkan saat lelaki itu dikenalkan pertama kali oleh Haris.
Utara adalah orang yang memberi pertolongan ke Naomi tanpa mempunyai niat untuk mendekatinya. Lelaki itu memang memiliki tampang bad boy namun aslinya lelaki itu baik.
Naomi masih ingat saat dirinya menangis setelah pertunjukan fashion show terakhir sebelum dia memutuskan hiatus. Seorang lelaki yang mengenakan pakaian rapi menghampiri Naomi dengan memberi sebuah sapu tangan.
Siapa sangka lelaki itu adalah Utara. Salah satu seorang Wikrama yang merupakan keluarga old money yang bergerak di bidang tambang dan fashion.
"Nih lap dulu air matanya" Ujar Utara mengulurkan sarung tangan.
"By the way you look so gorgeous especially when you wearing that black dress" Ucap Utara yang berdiri disamping Naomi.
Naomi menoleh ke Utara. Walaupun dengan cahaya yang kurang, tetapi cukup bagi Naomi untuk mengingat wajah lelaki itu.
"Thanks" Jawab Naomi seadanya.
"I don't know what happen to you, but I wish after cry you will feel better. Don't push yourself too hard, because no matter how kind you are, modeling world always be cruel especially for the model" Ujar lelaki itu lalu meninggalkan Naomi.
Ucapan Utara yang membekas itu membuat Naomi berharap bisa dipertemukan dengan lelaki itu. Naomi sempat menyesal karena dirinya tidak sempat menanyakan nama lelaki itu.
Siapa sangka, Haris yang kesal diajak main dengan Naomi terus menerus, membuat lelaki itu membawa Utara ke Naomi.
Saat pertama kali bertemu, Naomi tidak bisa menahan wajah leganya. Sementara Utara terlihat tidak mengenali Naomi. Awalnya Naomi kesal tapi jika dipikirkan lebih bagus jika Utara tidak ingat jika dirinya adalah cewek yang sama menangis di tempat gelap karena kejamnya dunia kerja model.
Kadang Naomi bertanya-tanya apakah dirinya dan Utara itu sekedar teman atau mereka memiliki hubungan khusus. Tapi mereka terlihat bersama jika ketemu langsung, sedangkan mereka tidak pernah bertukar kabar satu sama lain. Saling menghubungi jika ingin main, berangkat sekolah atau kegiatan lain.
"Lo gapapa jemput gue terus gini? Gue gak enak" Ujar Naomi saat perjalanan ke sekolah.
"Emang kenapa?" Tanya Utara.
"Ya orang-orang ngira kita pacaran tau! Gue gak enak aja gara-gara lo jemput gue gini bikin lo gak bisa dekat sama siapapun" Jelas Naomi.
"Oh gitu... " Ujar Utara tanpa berbicara lagi.
to be continued....
----
Intak P1Harmony as Utara Wikrama
KAMU SEDANG MEMBACA
I am just human [Wonyoung]
Teen FictionSering dianggap sempurna oleh orang lain dikarenakan penampilan fisiknya yang cantik. Belum lagi bakat yang dia punyai semakin muncul asumsi jika dirinya bukanlah manusia. Mempunyai paras cantik tidak selamanya menguntungkan bahkan membuat dirinya k...