"aku terima perjodohan ini," finalnya. Ia menghembuskan nafas berat hanya untuk mengeluarkan kata-kata tersebut. Jauh di lubuk hatinya ia sangat terpaksa untuk semua ini. Seluruh keluarga bersyukur lega mendengar anak gadisnya akan dipersunting. Begitupun keluarga yang akan mempersuntingnya. Setelah seminggu berpikir tidak bukan lebih tepatnya merenung ia mengatakan 'iya' lagi entah untuk keberapa kalinya.
Gia sebenarnya sudah sangat pasrah. Ia akan menjalankan kehidupan yang sudah ada di depannya saja. Ia tak ingin memikirkan hal lain lagi. Suka tidak suka,mau tidak mau,ia harus menjalankannya karna ini takdirnya (?) Sebenarnya bisa saja ia menolak tapi ia tak punya tenaga untuk itu. Ia membiarkan itu terjadi untuk kesenangan kedua orang tuanya.
"Pernikahan kalian akan dilaksanakan awal bulan depan,kalian pengen ngurus sendiri atau diurus kita nihh??" Ucap Nita ibu jevan. "Nggak usah tan,biar kita urus sendiri aja," bukan. Bukan jevan yang menjawab melainkan gia. Itupun yang membuat orang tua mereka tersenyum lebar mendengar perkataan itu. "ehh jangan panggil tante ya sayang,panggil bunda aja," ucap Nita seraya tersenyum kepada gia. "iya bunda," tidak terbata-bata ia mengucapkannya tapi senyum kikuknya tak bisa bohong.
Jevan melihat itu hanya tersenyum dalam diam. Ia sangat tau bahwa gia terpaksa menerimanya. Ia tau bahwa gia tak suka kepadanya. Dan ia tau apa yang membuat gia berakhir menerimanya. Ia sebetulnya kaget saat mengetahui gia menerimanya karena ia sudah bersiap diri jika harus ditolak. Tetapi gia tidak melakukannya. Dalam hati jevan berjanji akan membahagiakan gia,tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang gia berikan kepadanya.
"Gue bakal bahagian lo gi. Akan dan selalu. thank you for choises me gianara,"
________________.
halowww guyss ini cerita pertama aku yang aku agak niat bikinnya. semoga bisa lanjut terus (kalau tidak mhagerr). thank you udah mampirr꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡