MAMA MINTA AKU HAMIL ANAK PAPA TIRI
Adam dan Gisel sudah menikah selama hampir 15 tahun tapi Gisel belum juga mengandung anak dari hasil pernikahan mereka, bukan karna Gisel mandul karna Gisel sempat punya anak dari mantan suaminya. Elisa nama anaknya itu.
Memang Gisel menikah dengan Adam sebagai janda beranak satu, tapi setelah menikah dengan Adam Gisel tak kunjung hamil. Gisel sudah ke dokter dan dokter mengatakan kalau Gisel memang kesulitan hamil sejak melahirkan putrinya Elisa. Tapi meski tau kalau istrinya tidak bisa mengandung lagi Adam tetap mencintai Gisel dengan tulus.
Bagi Adam cintanya tak pernah pudar meski Gisel tak bisa memberikannya keturunan, Elisa putri tirinya sudah cukup. Meski tak sedarah tapi Adam sudah berperan sebagai seorang Ayah untuk Elisa sejak Elisa masih sangat kecil. Bagi Adam Elisa sudah seperti putri kandungnya sendiri.
Namun Ayah Adam tak setuju, Ayah Adam menginginkan seorang cucu sungguhan. Cucu laki-laki yang bisa dia banggakan. Ayah Adam tak mau memberikan Adam warisan kalau Adam tak memberikannya cucu. Kalau Adam menginginkan warisan maka Adam harus memberikan Ayahnya cucu laki-laki dulu, kalau tidak maka Adam tidak akan dapat warisan sepeserpun.
Adam jadi pusing, Adam tidak tau bagaimana caranya untuk memberikan Ayahnya cucu sedangkan Gisel tak bisa mengandung lagi. Adam juga tidak mau warisan dari Ayahnya diberikan ke panti asuhan karna Adam tidak bisa memberikan Ayahnya seorang cucu laki-laki.
"Sampai kapanpun Adam gak akan menikah lagi Yah, Adam cintanya sama Gisel."
"Gak ada yang nyuruh kamu nikah lagi, Ayah cuma mau cucu laki-laki. Kamu gak perlu nikah lagi kamu cukup hamilin perempuan, udah itu aja. Mau surogasi atau kamu tidur sama perempuan lain terserah, Ayah cuma mau cucu kalau gak ada cucu Ayah gak akan kasih kamu warisan Ayah! Semua harta benda Ayah bakalan Ayah sumbangin ke panti asuhan dan perusahaan juga gak bakalan jatuh ke tangan kamu. Kamu gak layak jadi penerus kalo kamu aja gak bisa bikin penerus buat keluarga kita."
Adam emosi mendengar omongan Ayahnya, kenapa Ayahnya tega sekali mau mencoret nama Adam dari daftar warisan dan melimpahkan semua warisan ke panti asuhan hanya karna Adam gak bisa kasih cucu laki-laki.
Adam gak mandul, Adam laki-laki sehat tapi istri Adam sebaliknya. Adam dan Gisel usianya terpaut jauh, Gisel adalah guru Adam semasa SMA dulu. Gisel seorang janda dan mereka jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Tapi Gisel sudah tidak bisa hamil lagi, rahim Gisel sudah diangkat sejak beberapa tahun yang lalu karna sakit. Gisel sudah tidak punya telur untuk Adam buahi, jangankan hamil untuk sekedar melayani Adam di ranjang saja Gisel sudah kesulitan karna tenaganya sudah tak seperti dulu.
Maklum Gisel sudah tidak muda lagi, tidak sebanding Adam yang tenaga dan nafsunya masih menggebu gebu. Gisel sudah 45 tahun sedangkan Adam masih 33 tahun. Masih sangat muda dan energik.
"Kamu juga Gisel jangan egois jadi istri, kalian sudah menikah selama 14 tahun tapi Adam gak bisa dapat keturunan karna kamu penyakitan. Saya gak minta Adam nikah lagi, saya cuma minta cucu. Saya pengen punya cucu laki-laki kandung sebelum saya mati, apa kamu tega biarin saya mati tanpa sempat ngerasain punya cucu?" Ayah Adam menekan Gisel, Gisel jadi merasa bersalah karna suami dan mertuanya sering bertengkar karna dia.
"Yah! Jangan kasar sama Gisel, Gisel itu menantu Ayah!"
Gisel nahan tangan Adam agar tidak berteriak pada Ayahnya lagi, Gisel tidak mau suaminya jadi anak durhaka karna membela dirinya.
"Gapapa Dam, Ayah benar aku gak boleh egois."
"Tapi aku gak mau nikah lagi Sel, aku cintanya sama kamu."
"Seperti yang Ayah bilang, kamu gak perlu nikah lagi cukup surogasi aja."
"Surogasi apa yang kamu maksud? Kita gak bisa surogasi sel telur kamu aja udah gak ada. Apa kamu mau minta aku buahi sel telur wanita lain? Aku gak mau, itu bukan anak kita kalau sel telurnya bukan dari kamu. Lagian juga rahim siapa yang mau kita pinjam, apa kamu gak cemburu kalo liat perempuan lain hamil anak aku?"
"Percaya sama aku Dam, aku udah punya perempuan yang bisa disuntikkan benih kamu. Kalau perempuan itu yang mengandung benih kamu dan juga pakai sel telur dia, aku gak akan cemburu."
"Siapa perempuan itu?"
"Dian putri Ku."
Adam nepis tangan Gisel karna terlalu kaget.
"Gila kamu ya?! Dian itu anak kamu, kamu istri aku berarti Dian itu udah jadi anak aku juga. Kita udah tinggal sama-sama selama 14 tahun, aku udah anggep Dian kaya anak kandung aku sendiri dan kamu mau Dian hamil daei benih aku? Gila kamu Sel."
"Lalu kalo bukan Dian siapa lagi Dam? Kita gak bisa percaya perempuan lain selain Dian. Aku sayang sama Dian jadi aku gak akan cemburu kalau Dian yang hamil anak kamu." Gisel nangis, Gisel juga udah gak tau harus gimana. Jalan pikirannya udah buntu, cuma ini yang bisa Gisel lakuin demi kebahagiaan keluarga mereka. Demi mertuanya bahagia dan demi bisa kasih Adam anak laki-laki biar Adam gak jatuh miskin karna kehilangan hak warisan.
"Ayah setuju sama Gisel, Dian itu kan bukan anak kandung kamu Dam. Lagian kamu gak tidur sama Dian, kalian cukup konsul ke rumah sakit, dokter akan ambil sel sperma kamu dan nyuntikkin sperma kamu ke sel telurnya Dian. Segampang itu, Dian cuma perlu berkorban mengandung anak kamu selama 9 bulan lalu melahirkannya."
"Gak segampang itu Yah, Dian itu punya mimpi dia mah kuliah ke luar negeri. Gimana dia bisa kejar impiannya kalo dia hamil?" Adam masih ngotot menolak, Dian seharusnya gak ke seret masalah ini.
"Dia bisa kuliah ke luar negeri setelah melahirkan, Ayah bakalan Kuliahin dia di kampus terbaik, kalo kamu gak punya anak kandung kamu gak bakalan dapat harta warisan, kamu jatuh miskin gimana cara kamu kuliahin Dian ke luar negeri kalo kamu aja udah kehilangan hak warisan kamu? Ini demi kebaikan bersama Dam, Ayah dapat cucu, kamu dapat warisan, Dian bisa kuliah ke luar negeri dan Gisel gak akan dapat tekanan lagi dari Ayah."
"Tapi Dian.. Gimana kalo dia gak mau?"
Gisel ngusap punggung Adam lembut.
"Aku yakin Dian pasti ngerti, Dian itu anak baik. Dia pasti gak masalah berkorban sedikit demi keluarga."
***
Dian kaget pas denger permintaan Mamanya, Dian gak nyangka kalau dia bakalan diminta hamil anak Ayah tirinya. Dian sebenarnya gak mau, tapi Dian gak tega buat nolak. Dian tau banget kalo bertahun tahun Mamanya selalu tersiksa karna ditekan Kakek tirinya karna gak bisa ngasih keturunan. Ini kesempatan buat bikin Kakek gak benci lagi sama Dian dan Mamanya.
Tapi di satu sisi Dian takut, Dian baru lulus SMA. Dia masih 18 Tahun, dia masih perawan tapi harus hamil tanpa pernah ngerasain yang namanya malam pertama. Padahal Dian sudah jaga keperawanannya baik baik untuk calon suaminya nanti, tapi Dian sekarang harus terpaksa hamil dalam keadaan perawan, sel sperma Ayah tirinya bakalan di suntik ke rahimnya.
Dian mau nolak tapi gak tega liat ekspresi wajah melas Mamanya, akhirnya Dian cuma bisa pasrah dan nurut. Kalo ini demi kebahagiaan keluarga Dian rela berkorban, Mama masih sering sakit dan butuh uang untuk pengobatannya kalau warisan gak jatuh ke tangan Ayah tirinya berarti Mama Dian gak bisa berobat, Dian juga gak akan bisa kuliah ke luar negeri.
Meski takut Dian rela hamil dalam keadaan perawan, ini pengorbanan dan juga balas budinya buat sang Mama. Semoga Mamanya bahagia dengan ini.
Gisel dan Adam tersenyum bahagia karna Dian setuju tapi mereka tidak tau kalau Dian menahan tangisnya karna Dian sebenarnya tak rela melakukannya. Dian terpaksa dan Dian merasa sedih.
Saat malam Dian hanya bisa menangis di kamarnya, menangis dalam diam karna besok Dian dan Ayah tirinya akan ke rumah sakit untuk melakukan proses injeksi sperma. Dian menangis tersedh di kamar dan Adam yang kebetulan lewat kamar Dian untuk mengambil minum tak sengaja mendengar tangisan Dian.
Adam merasa bersalah karna telah membuat Dian berkorban, Adam juga tidak ingin melakukan ini pada Dian tapi Gisel dan Ayahnya sudah setuju. Mereka tidak bisa mundur lagi.
"Maafkan Papa Dian.."
BACA FULL TAMAT DI KARYAKARSA, LINK ADA DI BIO!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamilin Papa Tiri
RomanceDian anak baik, Dian rela lakuin apa aja demi Mamanya yang sakit sakitan termasuk hamil anak Papa tirinya sendiri.