Amour Cafe in Answer

2.6K 128 13
                                    

JEREJEJEJEJEJEJEJEJEJEJEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENG

BUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUM

Septo: HALOOOOO, Pemirsa, jumpa lagi di Interview in Progress Eps Amour Cafe in Answer. Wah, kalian pasti belum kenal siapa aku kan? Tak kenal maka kenalan. Huehehehe, siapa lagi jika bukan Septo dari Philia-Chiko, yang cute, lucu, ganteng dan unyu-unyu. Bruakakakakakakaka, jadi malu neh.

Derren: Dan di sini Derren.

Septo: Ampun deh Derren, ngomongnya gaul dikit dong.

Derren: *menaikan alis* Tidak. Aku sudah cukup mengenal terlalu banyak orang aneh sejenismu.

Septo: *Speechless* Anyway, kita sambut kembali teman-teman dari Amour Cafe!

Kevin, Felix, Hazel, Ariel, Kian, dan Alex: Haloooooo *wave

Alex: Kemana host sebelumnya?

Derren: dipecat.

Septo: Derren! Itu rahasia negara!

Derren: kita mulai saja sesi tanya jawab dari para fans. Pertanyaan pertama

Mariachrisna: *mengangkat tangan*

Septo: Ya, silakan berdiri dan perkenalan nama serta pertanyaan yang akan ditujukan.

Mariachrisna: MUAHAHAHAHAHAHAHAH *evil* Di sini Mariachrisna, pertanyaan ini untuk Kian: "Jika suatu hari Alex tewas di tangan Felix, apa yang akan kau lakukan?"

Kian: *bengong* Pertanyaan macam apa itu?

Derren: Sepertinya Mariachrisna sedikit tergila-gila pada dunia pembunuhan, jadi bisakah segera dijawab?

Kevin: Sebelum kita menjawab, ada baiknya Mariachrisna dibawa pergi dari lokasi siapa tahu penulis lewat dan mendengar pertanyaan ini. Aku khawatir dia akan terpengaruh ide gilanya.

Mariachrisna: MUAHAHAHAHAHAHAHA, aku tidak mau!! Jawab dulu pertanyaanku!

Felix: Aku tak mungkin membunuh Alex, yang benar saja!

Septo: Bisakah kita tenang sedikit?

Derren: Itu kan cuma pertanyaan. Kian, silakan

Kian: Jika Felix membunuh A-Lex, aku akan membunuh Felix dan cari pacar baru. Urusan selesai.

Derren: Masuk akal dan relasional.

Alex: Kau akan menggantikanku segampang itu?

Kian: Tidak, mungkin akan butuh beberapa tahun untuk move on. Lagipula, itu kan cuma pertanyaan.

Hazel: *menepuk bahu Felix* dia akan membunuhmu, jadi jangan coba-coba membunuh Alex

Felix: Diamlah, Hazel.

Septo: Wuahahahaha, jawaban Kian benar-benar luar biasa. Mungkin beberapa orang juga akan melakukan hal yang sama. Nah, kembali ke pertanyaan selanjutnya, ada dari NisaAdjah, wow, ini pertanyaannya panjang amat ya, ada buat semua anak-anak Amour. Derren!!

Derren: Pertanyaan buat Felix: bagaimana perasaanmu begitu mengetahui bahwa Alex adalah malaikat penyelamatmu? Tak ada rasa tertarikkah?

Felix: Tertarik. Tapi aku sedang patah hati dan sedang move on.

Septo: Wow, saingan Kian bertambah!

Derren: Buat Kian lagi, bagian mana yang paling menguras energimu?

Kian: *thinking* Bagian saat mencemaskan A-Lex yang tak pulang dan keluyuran bersama Hazel. Aku benar-benar cemas.

Ariel: Aku juga merasakan hal yang sama.

Felix: Hazel sering melakukan tindakan gila jika malam hari, wajar jika kami cemas.

Hazel: Hey, aku tersinggung tahu!

Derren: Untuk Hazel, saat kamu menolak Alex dan dia nangis, apa yang kamu rasakan?

Hazel: khawatir.

Derren: Cuma itu saja?

Hazel: Ya, cuma itu saja

Derren: Dan untuk A-Lex, bagaimana perasaanmu dikelilingi anak-anak Amour?

Alex: Senang dan kadang menjengkelkan. Mereka tukang ikut campur. Aku jadi ikut-ikutan tertular penyakit mereka.

Derren: Rasanya aku bisa mengerti, satu pertanyaan lagi buat Alex, apa yang ingin kamu sampaikan pada penulis.

Alex: SEKUEL! MINTA SEKUEL! Aku belum punya cerita menarik bareng Kian.

Septo: Wahahahahahaha, ternyata inilah alasan ketidakpuasan Alex! Sungguh tak diduga! Karena seluruh pertanyaannya sudah habis, maka kita tutup dulu sesi tanya jawab Amour Cafe

Kevin: Loh? Kami nggak dapat pertanyaan? *nunjuk diri sendiri dan Ariel*

Derren: Tidak ada pertanyaan buat kalian.

Septo: Kelihatannya kalian kurang populer.

Kevin: Aku datang jauh-jauh dari Amour cuma untuk duduk manis? O.O Ariel! Besok-besok kita nggak usah datang lagi

Ariel: Setuju, Bos.

Septo: Eh, tunggu tunggu tunggu

Derren: Dan begitulah akhir dari wawancara kali ini, Derren dan Septo melaporkan dari tempat kejadian 

LAYAR DITUTUP

DERERERERERERERERERERERENG

=============================================================

Interview in ProgressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang