Newyork USA
Karina Yoo. Nama yang begitu indah dan sepadan dengan paras nya yang begitu menawan. Pagi ini begitu cerah sehingga membuat karina menikmati pemandangan luar lewat jendela kamar rumah sakit tempat dia dirawat.
Sudah hampir 2 tahun karina dirawat di rumah sakit itu. Sudah hampir 2 tahun pula dia menunggu donor lever untuk terlaksananya transplantasi lever padanya. Karina sudah mulai lelah dan bosan di rumah sakit, karena hampir setiap hari yang dipandangi hanya orang orang berjas putih atau orang orang dengan selang infus.Di sisi lain, mama yoo ibunda karina yang merupakan pemilik rumah sakit tersebut sedang berbincang dengan dr Kang Daniel. dr Kang Daniel merupakan dokter spesialis bedah Hepatobilier ternama di korea. Namun sekarang dr Kang bekerja di amerika khusus untuk merawat karina, anak dari pemilik rumah sskit yang ia tempati sekarang dan juga papa nya yang terkenal sebagai pengusaha terkaya di korea.
"Kita tidak bisa menunggu lama lagi direktur. Karina harus segera dioperasi. Mau nggak mau kita harus mencari donor hidup untuknya. Hampir 2 tahun ini kita menunggu donor mati otak tapi tak kunjung ada. Saya takut kalau terlalu lama, karina bisa terkena komplikasi lain" jelas dr Kang Daniel.
"Saya tau maksud dr Kang sangat baik. Tapi saya juga tidak tega dengan pendonor hidup dok. Bagaimana nanti kehidupan dia selanjutnya. Apalagi kita tau jika pendonor hidup setelah mendonorkan lever harus membatasi aktifitas" Mama yoo
"Betul apa yang anda katakan direktur. Tapi kalau menunggu lebih lama lagi, itu sangat memberatkan karina. Semua komplikasi bisa datang termasuk serangan jantung. Apakah direktur baik baik saja dengan ini ?" Tanya dr Kang Daniel
Mama yoo menghela nafas panjang. Pikiran mama yoo begitu berat kali ini. Disatu sisi mama yoo ingin sekali karina cepat sembuh. Tapi di sisi lain mama yoo juga tidak ingin mengorbankan orang lain.
"Kita ke kamar karina saja dok. Saya ingin melihat kondisi dia sekarang" ajak mama yoo. dr Kang Daniel mengiyakan dan berjalan menuju ke kamar rawat inap karina.
Sesampainya di kamar karina, mama yoo melihat karina sedang melamun sendirian.
"Anak mama kok ngelamun sih" mama yoo
"Ehh mama bikin kaget ajaa. Oh ada dr Kang Daniel juga. Haloo dokter" sapa karina
"Halo juga karina. Ada keluhan untuk hari ini ?" Tanya dr Kang
"Keluhannya bosen di rumah sakit pengen jalan jalan" canda karina
"Mau jalan jalan sebentar ke taman ?" Tawar mama yoo
"Waahhh ide bagus tu. Tapi aku mau nya ditemenin sama kak jihyo. Boleh kan ma ?" Tanya karina ke mama yoo
"Boleh banget dong. Yaudah mama panggilin dulu kak jihyo kamu tunggu disini ya" mama yoo pun beranjak ke meja telfon untuk menelfon perawat jihyo yang sedang bertugas.
Tak berselang lama, perawat jihyo datang dengan membawa kursi roda. Perawat jihyo pun langsung menuntun karina untuk duduk di kursi roda dan memberikan selimut pada karina agar tidak kedinginan. Cuaca kali ini lumayan dingin tapi sejuk membuat karina tak sabar ingin menghirup udara segar di taman.
"Kalo ada apa apa sama karina, kamu telfon aja ya sayang" dr Kang Daniel dengan suara yang rendah namun cukup terdengar oleh karina.
"Heeee apaa barusan. Sayang ?? Kalian berdua pacaran yaa ? Sejak kapan ? Kok aku gak tau sih ? Wahh wahh wahhh" cerca karina
"Jangan jangan mama juga udah tau nih" tanya karina ke mama yoo
Mama yoo hanya membalas pertanyaan karina dengan senyuman dan tertawa kecil.
"Waahhh wahhhh gabisa nih gabisaa. Gitu semua yaa aku gak dikasih tau. Ngambek nih" canda karina
"Dihh udah gede juga ngambekan. Biar gak ngambek lagi mau dibeliin apa nih ?" Tanya dr Kang
"Mau cake... red veelvet, coklat mmm apa lagii yaa" jawab karina dengan senang.
"Satu aja karina. Gak boleh banyak banyak" perawat jihyo
"Iihh kak jihyo kan aku pengen makan cake banyak banyak" sebal karina
Jihyo hanya membalas dengan senyuman tingkah karina itu.
"Udah kamu jalan jalan dulu aja. Nanti dateng udah ada tu cake tenang" dr Kang
"Benerrr yaa ??" Tanya karina
"Iyaa bawel ampun dah" dr Kang
"Cantik gini dibilang bawel ihh. Maa kakak kapan dateng ke sini ? Karin kangen" Tanya karina ke mama yoo
"Sabar sayang. Kakak masih ada ujian. Udah sana jalan jalan keburu sore" jawab mama yoo
Karina pun mengangguk dengan penuh semangat.
"Kak jihyo mampir ke cafe rumah sakit sebentar ya. Pengen beli choco mint hangat" pinta karina
"Iyaa. Tapi size kecil aja yaa. Gaboleh yang besar. Nanti di marahin dr Kang lo. Lagian kamu tu lucu yaa. Suka sama rasa pasta gigi" kekeh perawat jihyo
Karina hanya senyum lebar dengan menampakkan gigi putih nya. Setelah dari cafe rumah sakit, karina dan jihyo berjalan jalan di taman. Menghirup udara segar seperti ini sangat menyenangkan bagi karina. Menumbuhkan semangat nya lagi untuk sembuh agar bisa melihat dunia ini dengan penuh bahagia.
"Kak.. kira kira umur ku sampai kapan ya ?" Tanya karina
"Huusshh gaboleh tanya gitu. Umur karin masih panjang. Karin bisa sembuh. Karin harus semangat sama pengobatannya. Pokok nya karin harus tetep berjuang. Papa, mama, dr Kang, kakak akan selalu ada untuk karin. Udah diminum dulu coklat nya keburu dingin" jawab jihyo dengan mata berkaca kaca dan senyuman
Saat karina tengah meminum coklat hangat nya tiba tiba..
"Uhuukkk.. uhuuuukkk.. uhuuukkkk.." karina batuk tak henti. Dan batuk tersebut mengeluarkan darah kental yang banyak
"Kak darah kak.. daraahh" teriak karina. Namun setelah karina berteriak, kepala nya begitu pening, pandangan karina mulai kabur, tangan karina pun lemas sampai minumannya jatuh mengenai baju nya. Setelah itu karina tak sadarkan diri.
Perawat jihyo yang melihat itu pun panik, langsung menelepon dr Kang dan meminta bantuan perawat lainnya untuk membawa karina kembali ke kamar.
Karina pun segera di pasang infus dan alat bantuan nafas untuknya. Setelah diperiksa oleh dr Kang, akhirnya dr Kang memutuskan untuk menempatkan karina di ruang ICU karena kondisi karina yang memburuk. Mama yoo yang melihat karina begitu tak berdaya pun terduduk lemas. Pikirannya kemana mana saat ini.
"Karina mengalami kebocoran jantung karena komplikasi dari lever nya. Dari hasil lab pun sudah terlihat jelas. Karina harus operasi juga saat ini direktur. Untuk sementara kita atasi dulu kebocoran jantung nya. Setelah kondisi karina stabil baru kita memikirkan lagi untuk transplantasi lever nya. Saya akan bekerja sama dengan dokter bedah TKV untuk masalah ini" jelas dr Kang Daniel
"Iya dr Kang. Tolong berikan penanganan yang terbaik untuk karina" jawab mama yoo sembari menangis sesenggukan.
dr Kang beserta perawat lainnya memindahkan karina ke ruang operasi. Mama yoo dengan setia menunggu di depan ruang operasi. Pada saat yang bersamaan pun, mama yoo menerima telepon dari seseorang yang sukses membuat mama yoo terduduk lemas dan menangis se jadi jadi nya..
To be continued
----------------------------------------------------------
Hallooo readers ku
Welcome to my second story
Semoga kalian suka yaa
Untuk story ku yang Nothing Without You tetep lanjut kok tenang aja. Tapi biar gak bosen aku kasih story lain nih
Gimana menurut kalian ??
Jangan lupa comment di bawah yaaHappy reading
Kangaroostep 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WORLD [AESPA X NCT] FANFICTION
FanfictionSepertinya dunia sudah tidak lagi berpihak padaku Apakah aku harus menyusul mu ke surga sana ? Dunia ku terasa hancur sampai tidak ada lagi semangat untuk hidup Sampai akhirnya aku bertemu dengan mu yang mengubah cara pandang hidup ku Terima kasih s...