"Tuhan , aku mohon , tolong sembuhkan mama"
"Happy Reading"
•
•
•High school internasional , tulisan yang bertengger manis di depan gerbang sekolah 3 tingkat tersebut , sekolah yang di idam-idamkan oleh para penuntut ilmu , sekolah paling terkenal di seantero Jakarta.
Keempat pemuda berdiri di depan gerbang seraya menatap kagum tulisan tersebut , terkecuali satu cowok yang hanya menampilkan wajah datar.
"Buset ga nyangka gue bisa sekolah disini" ucap erland terkagum-kagum
"Iyaaa , mimpi apa gue sampe bisa masuk ke sekolah sekeren ini" sahut Kenzo yang masih menatap kagum ke arah gerbang tersebut
"Pasti banyak nih cewek-cewek cantik didalam" ucap Arkan dengan senyum tengil nya.
"Norakk!!!" Ujar Rafael sinis , ia kemudian memakai helm full face kemudian melajukan motor ninja kesayangan ke arah parkiran sekolah di susul sama ketiga sahabat nya . Kedatangan mereka berempat mengundang banyak perhatian dari orang yang berlalu lalang. Rafael membuka helm full face dengan gerakan slowmotion .
"Keren bnget tuh cowok"
"Aaaa ya Allah cakep banget"
"Nambah Cogan lagi sekolah kita"
"Fiks ! Dia calon imam gue"
"Itukan Rafael sama sahabat-sahabat nya"
"Tuhkan apa gue bilang , pasti gue satu sekolahan lagi sama dia"Teriakan-teriakan histeris terdengar di telinga ke empat cowok tersebut , rafael dan erland hanya bersikap santai , namun tidak dengan kedua makhluk astral lainnya , Arkan dan Kenzo sibuk tebar pesona dengan menyugar rambut mereka ke belakang sambil melambaikan tangan ke arah cewek-cewek
"Raf , temen lo" ucap Erland malu akan tingkah keduanya
"Bukan temen gue" ucap Rafael segera meninggalkan Arkan dan Kenzo
"Loh loh Ar , kita ditinggal anjir" ucap Kenzo saat sadar bahwa Rafael dan Erland tidak lagi di samping mereka
"Kejarrr" teriak Arkan seraya menarik kerah belakang Kenzo membuat Kenzo pasrah dan ikut terseret.
*****
Pembagian kelas telah selesai , mereka ditempatkan di kelas X MIPA 2 , kini mereka sedang berada di kantin untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan."Mau pada pesen apa?" Tanya Arkan , ketiga sahabat nya mengernyit heran. Tumben banget , pikir mereka
"Gausah gitu banget liat guenya , mumpung gue lagi baik hati nih , kalian mau pesen apa biar gue pesenin , tapi bayar sendiri" ucap Arkan
"Yaelah Ar , perhitungan banget lo , bayarin lah sekali-kali , biar hasil tambang emas bokap lo makin jaya karena anak nya traktirin anak yatim kaya gue" ujar Kenzo
"Yeeeee lo , dikasih jantung minta hati , gini nih ciri-ciri manusia ga ada akhlak" ucap Arkan menatap Kenzo yang cengengesan
"Kebalik kali Ar , dikasih hati minta jantung , itu baru bener" koreksi Erland
"Nah itu maksud gue , td gue pura-pura lupa aja"
"Kalo oon mah oon aja , gausah sok pinter"
"Ngomong apa lo?!!" Sewot Arkan
"Apa Lo ? Sini one by one kalo berani" tantang Kenzo
"Wahh nantangin nih bocah , gatau apa gue......
"Jadi pesen gak?!!" Ucap Rafael tiba-tiba , membuat ketiganya terdiam
"Hehe jadi dong , babang Rafa." Jawab Arkan cengengesan
"Jadi gimana , mau pesen apa?"
"Gue bakso sama es teh aja" ucap Erland
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Teen Fiction"Ma , El sayang sama mama", Rafael Armaghan. "Saya sangat membenci mu , anak sialan", Monica Chessy Bagi Monica , kehadiran Rafael bagaikan suatu kesialan dalam hidupnya , karena kehadiran Rafael cita-cita nya untuk menjadi Dokter lenyap seketika...