Dari aku yg begitu patah
dari setiap cinta yang hanya singgah.
Berulang Kali berganti hati
mencari dan mencintai berkali-kali.
Tapi tak ada satupun cinta yang benar-benar ingin menetap dan tinggal.
Kau yang begitu ku jaga di setiap inci hati, tapi pada akhirnya hanya berujung nyeri. Ternyata mencintaimu tidak cukup setia saja,
tapi juga membutuhkan kesabaran dan airmata .
Kamu yang aku kira labuhan terakhir ku, kamu yang ku kira rumah tinggalku,
kamu yang aku kira akan menemaniku hingga semuanya berlalu.
Nyatanya kau hanya sebuah kisah yang meninggalkan luka teramat parah.
Berulang kali aku menggali di mana letak salahku,
dimana letak kurang dan khilaf ku.
Namun, ternyata aku salah mencari itu semua.
Karena, semua in berakhir akibat rasamu yang sudah lagi tiada.
Aku mencoba menepis sadar ku,
mencoba memungkiri kalau kita sudah berakhir.
Karena tidak mudah bagiku mengakhiri ini begitu saja dan menjadikannya seolah tak terjadi apa-apa.
Mengapa…
Pertanyaan itu selalu berputar-putar di kepalaku..
mengapa aku berakhir menyedihkan begini?
Aku yang mencintaimu tanpa pernah memedulikan sakitnya hati,
Aku yang memilihmu tanpa pernah menatap hati lain,
Aku yang menetapkan mu sebagai hati yg harus selalu ku jaga tanpa pernah menjaga diriku sendiri.
Aku yang rela menghabiskan sebagian hidupku hanya demi bisa selalu bersama mu,
Aku yang menyebut namamu dalam setiap munajatku,
Aku yang paling lelah mencintaimu disini tanpa pernah kau perduli.
Tapi mengapa dengan kejamnya rasa itu kau hempaskan begitu saja setelah kau temukan tempat nyaman yg baru.
Semudah itu kamu menggantikan aku sementara kau tak pernah tergantikan bagiku.
Jika saja kamu tahu seberapa kerasnya aku selama ini berjuang dalam menjaga keutuhan hubungan ini.
Entah kamu masih akan tetap meninggalkan ku atau setidaknya pikirkan ulang kembali rasaku selama ini.
Sekarang, semua ini hanya berupa kata-kata keluhan yang tak akan pernah terdengar oleh telinga manismu.
Seperti apapun aku menjerit, menangis, meronta, mengutuki serta meneriakkan namamu.
Kamu tidak akan pernah kembali lagi ke sisi ini.
Sia-sia menahan orang yang ingin pergi. Meski kau berikan nyawamu kalau dia sudah tak lagi mencintaimu maka dia akan tetap pergi dan berlalu.
Untuk saat ini biarkan aku berenang bersama luka dan darahku atas semua luka yang kamu torehkan.
Pergi Mu meninggalkan sakit yang begitu teramat karena aku yang begitu mencintaimu tanpa tahu malu.
Kasih, meski hadirmu meninggalkan luka dan airmata, tapi dulu pernah ada cinta diantara kita.
Aku tidak akan pernah membencimu karena akulah yang memilih untuk mencintaimu segila ini.Lala Shi
1 Juni 2023, Samuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI DAN PROSA
PoetryJIKA AKHIRNYA MENCINTAIMU HANYA MENGHADIRKAN SEBUAH LUKA. SEHARUSNYA TAK KUTITIPKAN HARAP YANG LEKAT.