Chapter 1 : Pria yang ada di layar

292 28 0
                                    

Seorang anak perempuan bernama Gabela Cassandra Wong, adalah anak yang lahir dari seorang rahim wanita bernama Kate Wong. Ibunya keturunan orang tiongkok yang tinggal di Amerika, New York.

Kate merupakan seorang pemain cello ternama sekaligus model wanita yang kini namanya sedang naik daun di atas permukasn. Ia sudah banyak memenangkan penghargaan bergengsi yang membuatnya selalu mendapat banyak endorse dari berbagai produk yang men-sponsorinya.

Hal ini yang membuat Gabela bisa di bilang memiliki hidup yang nyaman dan berkecukupan. Namun meski begitu, yang namanya hidup tidak ada yang sempurna meski Gabela di katakan bisa mendapatkan semua yang ia mau karena Ibunya. Walau begitu ia jarang mendapatkan perhatian yang cukup dari Kate, di tambah ia tak punya sosok Ayah.

Paginya selalu di awali dengan sarapan yang sudah di siapkan oleh asisten rumah mereka, tanpa ada Ibunya di sana. Gabela menyantap sarapannya sembari menonton televisi di ruang tengah yang jaraknya tidak jauh dari ruang dapur.

Layar televisi itu kemudian menampilkan seorang presenter dari berita olahraga.

「Berita terkini dari dunia olahraga sepak bola. Seorang bintang dari posisi striker, bernama Noel Noa. Berhasil memenangkan ballon d'or, tepat setelah lima bulan yang lalu berhasil memenangkan piala dunia tahun 2018.」

Gabela berhenti menyantap makanannya saat melihat foto dari bintang sepak bola tersebut cukup menarik perhatiannya. Warna rambutnya yang putih dan mata kuning keemasan, persis seperti miliknya.

"Nona, nona!." Pembantu di rumahnya itu memanggilnya.

"I-Iya ?."

"Cepat habiskan sarapannya, nanti kau telat."

● ● ●

Sepulang sekolah. Gadis berusia 8 tahun itu pergi ke kolam renang untuk latihan, ya Gabela juga seorang atlet (lebih tepatnya calon atlet berenang profesional).

Setelah berganti pakaian di ruang ganti — ketika berjalan menyusuri lorong bahunya tak sengaja menabrak seseorang.

"A-Ah! Sorry."- Gabela.

"Hm ? Yes, it is okay." Ucap pria bermasker itu kemudian pergi.

Gabela terdiam sejenak memandang pria tersebut yang mulai menjauh bersama.Aneh, kenapa dia memakai masker. Gabela langsung pergi ke kolam sebelum di marahi pelatihnya.

Sesampainya di sana ia melihat ada seorang wanita berambut putih sudah berdiri di hadapannya bersama anak-anak lainnya. "Perkenalkan namaku Griselda Noa, aku berasal dari Prancic kota Paris. Mulai sekarang aku akan menjadi pelatih kalian selama aku ada disini."

Setelah perkenalan itu semua anak-anak yang ada di sana mulai berlatih, termasuk Gabela. Griselda yang tengah mengawasi latihan mereka— matanya tiba-tiba tertarik pada Gabela yang tengah berenang gaya bebas.

Saat Gabela sudah sampai di ujung kolam wanita itu menghampirinya. "Maaf apa kau ada waktu untuk bicara sebentar ?." Gabela menatap Griselda dengan masih memakai kaca mata renangnya, ia mengangguk lalu keluar dari dalam kolam renang.

Saat gadis itu melepas kacamata renangnya dan penutup kepalanya, manik kuning keemasannya membulat saat melihat rambut putih Gabela yang panjang dan manik merah darahnya. Sunyi sesaat sampai akhirnya Gabela berbicara, "Kenapa coach memanggilku ?."

"O-Oh tidak hanya saja.... Kau hebat juga bisa berenang gaya bebas secepat itu. Kebetulan sebentar lagi akan ada pertandingan yang akan di adakan di Los Angeles. Jika kau tak keberatan apa kau mau ikut ?."

Gabela diam sejenak dan mulai menjawab. "Biar aku pikirkan dulu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di rumah Gabela mendekati Ibunya yang sudah pulang ke rumah. "Mama tadi ada pelatih baru yang menawarkanku untuk mengikuti perlombaan di Los Angeles, apa aku boleh ikut kan."

Kate berhenti meminum tehnya lalu melihat putrinya. "Tentu saja boleh. Selagi kau bisa melakukan apa yang kau inginkan." Wanita itu kembali meminum tehnya sembari membaca buku.

"Mmm Mama."

"Ya sayang ?."

"Tadi di televisi—"

Ponsel Kate yang ada di meja berbunyi Kate langsung mengangkatnya tanpa menghiraukan putrinya. "Halo ada apa ? Oh! Persiapan untuk pertunjukan ya ? Baik aku akan ke sana."

"Padahal baru pulang." Ucap Gabela, meski wajahnya minim ekspresi seperti biasa tapi nada kecewanya sangat jelas.

"Ini penting. Mama harus segera pergi ke tempat teater, ini juga demi kamu. Megi tolong siapkan jaket dan bajuku untuk pergi keluar!."

"Baik Nyonya."

Kate langsung pergi ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju. Gabela kembali menyalakan televisi yang lagi-lagi layarnya menampilkan berita olahraga.

「Noel Noa kini berada di New York sekarang, untuk menemui beberapa atlet sepak bola wanita yang ada di sini.」

Gabela yang melihatnya mulai penasaran siapa pria yang hari ini selalu muncul di televisi di rumahnya, memangnya seberapa terkenalnya dia sampai terus-terusan namanya di sebutkan. Kate akhirnya turun ke bawah setelah selesai berpakaian, "Gabela Mama akan pergi dulu, makan malamnya sudah Mama buatkan tinggal kau minta Megi untuk menyiapkannya saja."

Saat Kate memakai sepatunya Gabela menghampirinya sembari bertanya : "Mama, apa Mama kenal Noel Noa ?."

Kate mematung sejenak lalu melihat ke arah Gabela. "Apa maksudmu ?."

"Itu lho, seorang pesepak bola apa Mama kenal ?."

"Aku tidak tahu apa maksudmu." Kate kemudian keluar dari rumahnya setelah memakai sepatu. Gabela menghela nafasnya berat melihat tanggapan Ibunya yang dingin seperti biasanya.

Selesai makan malam Gabela pergi ke kamarnya dan membuka laptop-nya guna mencari informasi soal Noel Noa. Setelah beberapa lama mencari situsnya akhirnya dia menemukannya, terdapat salah satu situs yang memberikan informasi banyak tentang Noel Noa. Di mulai dari tempat ia lahir, hingga saat ia berhasil menjadi pesepak bola yang di kenal oleh dunia.

Gabela kemudian beralih menonton beberapa pertandingan yang di hadiri oleh Noa. "Kemampuannya lumayan juga."

Selesai menonton pertandingannya, Gabela kembali melihat situsnya dan ada satu yang cukup menarik perhatiannya ketika melihat salah satu judul dari situs yang ia baca.

Skandal hubungan Noel Noa dan Kate Wong.

Gabela langsung meng-klik judul situs tersebut dan melihat seluruh isinya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu kemudian menyenderkan punggungnya ke senderan kursi dan tangannya memegang kepalanya.

Tapi tunggu dulu. Ini hanya skandalnya dan di situsnya di katakan rumornya masih simpang siur.

Semoga saja tidak benar- Batin Gabela.

Bersambung...

Next Chapter : Ulik Skandal lama

FatherlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang