01. Who Dis?

238 18 2
                                    

"Astaga, anak siapa ini?" Giselle yang baru saja sampai melebarkan matanya begitu melihat bayi kecil yang sedang terlelap di dalam troli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga, anak siapa ini?" Giselle yang baru saja sampai melebarkan matanya begitu melihat bayi kecil yang sedang terlelap di dalam troli.

Giselle menghampiri bayi itu lalu menekan pipinya pelan, "Gemes banget," ujarnya lalu beralih pada Karina yang duduk tak jauh darinya.

Karina menghela napas, ia menyerahkan selembar kertas tanpa mengucapkan apapun. Berharap pertanyaan Giselle dapat terjawab lewat itu.

Giselle membaca dengan seksama, keningnya semakin berkerut setelah membaca satu persatu kalimat yang tertulis di sana.

"Rin, bokap lo selingkuh sampe punya anak?"

Bukannya menjawab Karina justru mengerang sambil meremat rambutnya dengan kasar. "Bokap gue selama ini ternyata udah nikah siri dengan orang lain," Karina menjawab dengan frustasi. "Sebelum meninggal bokap gue sempet cerita kalo dia ada istri lain, gue gak tega buat marah karena keadaan bokap gue waktu itu udah sekarat. Tapi gue gak tau sampe punya anak kek gini!"

Karina rasanya ingin mengumpat dengan kasar atas brengseknya sang Papa.

Papa Karina baru saja wafat tiga bulan yang lalu akibat gagal ginjal, penyakitnya disembunyikan selama ini dan Karina baru mengetahuinya setengah tahun yang lalu.

Hati Karina teriris begitu tau sang Papa selama ini telah berkhianat di belakang mendiang istri dan anaknya.

Karina melihat troli itu dengan nanar, "Dan sekarang ibu dari anak itu mau gue ngurusnya, what the heck?!"

Giselle merasa kasihan dengan Karina, "Lo tau siapa ibunya? Balikin aja Rin, enak aja tuh perempuan udah ngehancurin keluarga orang sekarang malah ngelunjak dengan nyuruh lo ngurus anaknya."

"Masalahnya gue gak tau siapa ibunya, sewaktu gue buka pintu dan nemuin anak itu gue gak nemuin siapapun,"

"CCTV? Have you checked it?"

Karina mengangguk lesu, "Udah, tapi pakaian yang dipake orang yang naruh bayi itu tertutup banget, I can't recognize it,"

"Terus gimana? Lo gak mungkin ngurus dia, kuliah lo gimana?" Giselle turut prihatin.

"Apa gue taruh di panti asuhan aja?" Karina menggigit kukunya gelisah. "Gue gak bisa ngurus bayi, tolong!"

"Namanya siapa?"

Karina menggeleng, dia tidak mengetahui apapun bahkan menatap bayi itu rasanya saja Karina tidak sudi.

Giselle kembali mendekat ke bayi itu kemudian tersenyum kecil, "Lo harus cari pasti asuhan secepatnya Rin, dua minggu lagi semester baru udah mau mulai." ujarnya.

Karina berdeham, "Tapi bantuin, Jel."

"Gampang itu mah, ntar gue tanya-tanya nyokap," Ibu Giselle mempunyai banyak orang kenalan dari yayasan sosial, tentu tak sulit mencari panti asuhan.

Adek Winter [𝔧𝔢𝔫𝔯𝔦𝔫𝔞 ft. 𝔴𝔦𝔫𝔱𝔢𝔯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang