02.

701 91 7
                                    

Gyuvin menatap Minji malas. Katanya ingin datang jam delapan, tapi? KENAPA JAM ENAM SUDAH BERADA DI KOS AN NYA?!

"Sumpah gue ga abis pikir sama lo. Kata lo datengnya jam delapan, ngapain lo jam enam udah disini?"

"Hehe ternyata gue ada kelas nanti jam sepuluh, jadi harus buru-buru."

"Fuck you."

Minji hanya cengengesan melihat Gyuvin kesal. Dia juga ga tau bakal ada kelas mendadak jam sepuluh.

"Ya maap hehe,"

"Terus sekarang lo mau ngapain?"

"Ko gue? Ya elo mandi sekarang lah!"

"Elah males gueee," rengeknya.

"Ayoo Vinnn,"

"Iya-iya bawel lu."

Setelah itu dengan gontai Gyuvin beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Sedangkan Minji pergi ke sofa kos an Gyuvin dan duduk sambil memainkan ponselnya.

Sementara Gyuvin sedang bersender di balik pintu kamar mandi nya.

Gyuvin menghela nafasnya, "Maaf, gue bohong. Sebenernya gue ga suka sama dia Minji, gue cuma berharap sebelum gue ga ada, gue bisa ngebales kebaikan lo sama keluarga lo."


--;--

Sekarang Gyuvin dan Minji sudah berada di dalam salon langganan Minji.

Gyuvin kagum dengan apa yang dilihatnya. Banyak sekali wanita bahkan pria yang sedang memotong rambut mereka, mewarnai rambut, bahkan memakai make up. Ada banyak juga wig, baju casual dan dress yang dia ga pernah tau atau bahkan lihat.

"Eh Vin ngapain lo masih disitu? Sini!"

Gyuvin mengangguk dan berjalan menghampiri Minji. Mereka memasuki satu ruangan yang sedikit sepi, hanya ada mereka disini.

"Nah lo duduk disana gih Vin," ucap Minji sambil menunjuk ke salah satu kursi salon itu dan langsung dilakukan oleh Gyuvin.

"Kalian udah dateng ternyata."

Ucapan seorang wanita yang baru datang itu membuat Gyuvin kaget.

"Jadi dia?" tanyanya pada Minji.

"Yap! Gimana cantik kan?"

"Cantik, melebihi ekspetasi gue."

Minji tersenyum licik, "Kan apa gue bilang,"

Orang itu mengangguk, "Dress nya lo bawa kan?" tanyanya pada Minji.

Minji menganggukkan kepalanya dan segera membuka totebag yang ia bawa tadi.

Sementara Gyuvin melihat mereka berdua bingung, "Dress apaan?" begitu batinnya.

Begitu Minji mengeluarkan sesuatu yaitu dress, Gyuvin melotot, "Dress buat pernikahannya maksudnya?"

"Oh ya, ini dress yang nanti lo pake di pernikahan itu Vin," ucap Minji sambil menunjukkan dress yang ia pegang pada Gyuvin.

"Ga ada yang lebih pendek apa?" Gyuvin menatap dress itu tak percaya. Dress itu terlalu panjang dan terlihat ribet.

"Lo kan tinggi Vin,"

"Ga gitu. Nanti gue keribetan sendiri lagi pas make itu dress,"

"Terus lo mau pake dress yang pendek nya se paha?"

GIRL -YuGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang