Bab 1

6.1K 38 3
                                    

Seorang wanita dewasa menarik tangan orang yang lebih tua darinya, mungkin bisa dikatakan sebagai orang yang lebih tua darinya, menariknya hingga keluar dari keramaian dan tanpa ia sadari cekalan yang begitu kuat membuat orang tua tersebut kesakitan. Tetapi ia lebih memilih diam saja dan mengikuti kemana ia akan dibawa pergi.

Akhirnya mereka berenti dipinggir jalan, yang tempat memang untuk pejalan kaki.

Wanita itu akhirnya sadar saat apa yang ia lakukan dan melepaskan cekalan tangan itu.

"Maaf bu, Naura megangnya kekencengan ya Bu?" Tanya wanita itu.

"Tidak apa apa sayang" wanita paruh baya itu, yang tidak lain ibu dari wanita itu.

"Ibu ngapain ke sana?" Tanya wanita itu.

"Ibu hanya membeli barang yang sedang diskon nak, kebetulan ibu melihat harganya yang sedang benar-benar murah dari harga aslinya"

"Oh ya liat ini, ibu membelikan sepatu untuk kamu kerja, ibu hanya memperkirakan ukuran kakimu yang ibu tahu, semoga saja muat untuk kamu" lanjutnya.

Wanita itu melihat gerak gerik sang ibu, yang sedang membukakan plastik serta bungkus kardus sepatu itu.

"Ini lihat, bagus bukan?" Unjuknya

"Bu, apa ibu membelanjakan hal yang tidak penting dari uang bulanan Naura?"

Terlihat wajah ibu menggeleng cepat, bahwa ia tidak mungkin menghamburkan uang jerih payah anaknya, dia hanya ingin membelikan kebutuhan anaknya, karena selama ini Naura hanya mementingkan keperluannya saja.

"Ibu gaperlu beli ini"

"Lebih baik ibu sekarang pulang, nanti sakit ibu kambuh lagi" ada sedikit nada khawatir yang ia tunjukkan kepada ibunya.

"Coba kamu pakai dulu, kalo memang tidak muat biar ibu balik lagi dan meminta ganti ukurannya"

Naura akhirnya mengalah dan memakainya.

"Nah kan muat!" Pekik si ibu

"Sekarang kamu pakai aja sepatunya, sini sepatu kamu yang lama biar ibu bawa pulang"

"Bu lain kali jangan membeli barang yang ga penting kaya gini, Naura bisa beli kebutuhan Naura sendiri"

"Kapan kamu beli barang buat kamu? Selama ini hanya kebutuhan ibu yang kamu penuhin Naura, jadi sekali kali ibu membelikannya untuk kamu" jujurnya.

Naura hanya menghela nafas dan lebih baik mengalah.

"Lain kali ibu ga boleh kaya gini, kalo emang mau beli sesuatu ajak Naura, dan jangan beli barang diskonan terus, Naura juga bisa beliin ibu barang atau apapun itu tanpa harus beli pas diskon Bu".

Bukan apa-apa dilihat jika membeli barang diskonan pasti orang-orang dengan tidak sabarnya ingin mendapatkannya, dilihat dari penglihatannya saat orang orang memperebutkan barang barang itu, sungguh tidak karuan. Kalo bahasa sekarang menyebutnya "main serobot aja".
Ia hanya takut terjadi apa apa. Dengan ibunya.

Karena keluarga yang hanya dimilikinya hanya ibunya.

Karena ayahnya meninggalkan mereka disaat umur ia masih balita dan pada akhirnya ibu dan ayahnya bercerai.

Jadi ibunya lah yang memperjuangkan dirinya untuk bisa tetap hidup sampe sekarang ini.

Walaupun begitu, ia tetap bersyukur.

Ia tahu keluarga kecilnya memang tidak sekaya itu untuk bisa membeli barang barang mahal, namun ia tetap bersyukur, karena masih memiliki ibu. Yang selalu menemaninya. Maka dari itu wanita ini selalu siap siaga menjaga ibunya.

"Makasih Bu" lanjutnya.

Setelah perdebatan kecil dengan ibunya, dan mengantarkan ibunya pulang menggunakan taksi, Naura tidak bisa mengantarkannya sampai pulang, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Naura kembali ke tempat ramai itu, yaitu mall terkenal dengan semua barang bermerek, tak heran jika yang ibunya perebutkan adalah salah satu brand terkenal. Jika tidak diskon saja yang membeli sudah menggeludak, apalagi sedang diskon? Seperti tadi contohnya.

Saat sampai sudah ia duga akan di pertanyakan oleh bos nya

"Darimana saja kamu? Ke kamar mandi di kota mana yang kamu kunjungi Naura?

"Maaf Bu, tadi saya ada keperluan mendadak yang harus diselesaikan jadi saya agak terlambat"

Bosnya tidak mempentingkan jawaban dari bawahannya itu.

"Sekarang kamu bawa dokumen ini, dan antar kepada klien kita, sisa waktun kamu kesana 15 menit"

"Resiko kamu yang sangat lama dari toilet luar kota yang kamu datangi Naura" sindirnya.

"Alamatnya akan saya kirimkan melalui pesan" lanjutnya.

"Baik bu"

Tanpa Naura ketahui bahwa tempat yang ia akan datangi sangat jauh, belum lagi terkena macet dan sebagai hal.

Dan itu baru ia sadari saat ia membaca pesan bosnya dimobil.

"Gila nyuruh gue kesana dalam waktu 15 menit?!"

"Dipikir jakarta ngga macet apa?!"

"Dipikir gue terbang kali kesono"

Akhirnya Naura membawa mobil dengan kecepatan rata rata sambil menggerutu bibirnya terus berkomat kamit menyumpahi serapah bosnya itu.

Sampai membuatnya tidak menyadari bahwa ada sebuah truk berlawanan arah, mengarah ke mobilnya.

...

BRAK!

Sebuah mobil menghantam keras truk di depannya, membuat badan pengendara di dalamnya bergerak tak nentu arahnya, mengikuti gerakan cepat dari mobil yang tidak terkendali. Dengan hal tersebut membuat badan mobil mengarah ke sebuah jurang yang sangat dalam. Membuat sang empu pengendara ketakutan setengah mati, keringat dan darah dikepala sudah tidak dia perdulikan, dia berusaha keluar dari tempat pengemudi tetapi sialnya pintu mobil tersebut macet. membuat ia mengumpat dalam hati.

"SHIT!"

setelah dicoba beberapa kali akhirnya pintunya bisa dibuka, tetapi takdir sepertinya tidak berpihak padanya kali ini, mobil yang ia naiki saat ini oleng saat dia mencoba untuk keluar dari mobil itu, membuat mobil itu menjadi seimbang dann akhirnya mobil tersebut masuk sepenuhnya ke arah jurang yang begitu dalam.

Dilihat dari kedalamannya, kemungkinan hanya 5% dia akan tetap hidup bukan?

Dia sudah pasrah, jika memang ini hari terakhir dia bisa melihat dunia yang sungguh kejam. Hanya satu orang yang terlintas dikepalanya.

"Maafin Naura bu, naura gabisa jaga ibu lagi" gunggamnya

Sampai mobil itu terjun bebas ke bawah, sebuah ledakan keras terdengar memekak ditelinganya dan entah apa yang terjadi selanjutnya karena semuanya menjadi gelap.

Sebelumnya belum pernah ia bayangkan akan mati secepat ini?

Dan tiba tiba tanpa ia sadari..

*
*
*

Cover by pinterest

"Foto karakter dan sebagainya hanya fiktif dan diambil dari pinterest"

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang