chapter 3

136 10 0
                                    

"Hei isagi, bangun"

Isagi terbangun dari tidurnya

'Hoammm' ia menguap

"Hei isagi, tidakkah kau mau hadiah itu?"

Isagi mengangguk

"Aku ingin pergi sebentar, tunggulah aku siang nanti"

Isagi lalu menjawab "ya, baiklah"

Hari mulai kesorean dan para pria gila itu pulang

"Maaf isagi, kami terlambat, pukul berapa sekarang? Pukul 3"

"Ego, aku dan reko akan pergi sebentar, kau jagalah bocah ini" ucap shoko

"Ya ya, pergilah"

Kedua pria itu pergi

"Hei isagi, tidakkah kau mau hadiah itu sekarang?"

"Ya aku mauuu"

Mata isagi ditutup dengan kain hitam

"Baiklah, kita mulai ya.... "

Pria itu tersenyum lebar

Pria itu melukai pipi isagi dengan pisau yang penuh karat

"A-akh"

Pria itu melukai kaki isagi

"Isagi... Jangan takut, aku pelan pelan kok"

Isagi berteriak minta ampun, ia menangis

"Sakit, tolong berhenti, tolong"

Ia menangis kesakitan

Isagi pingsan

"Huh? Pingsan? Sungguh pria yang membosankan"

Shoko dan reko pun akhirnya pulang

"Hei egoo, mengapa kau tak menunggu ku dulu, kita bisa lakukan bersama sama"

Kedua pria itu pergi

Cukup lama isagi tidak sadarkan diri

Hingga malamnya ia terbangun dari pingsannya itu

"Wah... Isagi sudah bangun ya..."

"Lemah" lanjut psikopat itu

"Hei isagi, tidurlah, tunggu hadiah selanjutnya besok ya... Ahahahahah"

Ketiga pria itu pergi keluar

Isagi menangis

"Kenapa, kenapa begini, aku masih mau hidup"

Ia menangis dan tertidur dikursi yang penuh bercak darah itu

Sagi minta maaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang