T!W HARSWORD ⚠️
ADULT CONTENT 🔞⚠️masochist content⚠️
Genderswitch!
Male sub!K
Female dom!W
"Aargh... mommy kumohon ampuni aku".
Ctaak
Ctaak
Ctaak"No! You must be punished dear".
Sebuah cambuk berulang kali di pukulkan pada punggung seseorang.
Tali berukuran 190 cm itu terus menghantam belakang tubuh seorang laki laki. Baju yang di kenakan pun kini telah terkoyak akibat kerasnya cambukan yang diberikan.
"Aah... im turn on now". "Louder please".
Namun laki laki yang terkena cambukan itu malah meminta lebih.
Malah memberikan rangsangan terhadap hormonya.
Euphoria yang di rasakan membuat dirinya seperti di bawa melayang menuju nirvana.
Si wanita mengayunkan tanganya tanpa henti.
Tersenyum licik saat melihat orang yang di cambuknya itu memejamkan matanya ke enakan.
Tiba tiba cambukanya berhenti, membuat si laki laki menggeram kecewa.
"Kenapa berhenti mommy?".
"Kau harus membersihkan dirimu dulu sayang".
"Tidak! Jangan kamar mandi!".
Dia menggelengkan kepalanya keras.
"Kumohon... pukul saja aku!".
"Atau ikat saja! Kumohon...".
Seolah tuli, wanita itu tiba tiba menariknya paksa. Si laki laki mulai sedikit memberontak.
Dengan sekuat tenaga wanita itu manarik belakang kerah baju si laki laki.
Menyeretnya seperti orang kesetanan tanpa ada rasa kemanusiaan sedikit pun.
Orang yang di seret pun hanya pasrah mengikuti kemana dia akan di bawa.
"Jimin diam! Atau aku tidak akan pernah mau memberikanmu hukuman lagi!".
"Masuk sekarang!".
Setelah sampai di dalam kamar mandi, laki laki yang di panggil jimin itu di paksa masuk ke dalam bathup berisi air panas.
"Aargh! Ini sangat menyakitkan mommy". Jimin merintih kesakitan, lantaran lukanya yang lecet akibat cambukan tadi rasanya sangat sangat pedih ketika bertemu dengan air.
Orang yang di panggil mommy itu hanya membiarkan jimin yang sedang merintih kesakitan.
Dia malah sangat menikmati setiap ekspreksi yang jimin tunjukan.
Merasa sangat puas ketika seseorang tersiksa karena dirinya.
"Bersihkan dirimu dulu, baru setelah itu kita lanjutkan hukumanmu lagi sayang".
Wanita itu mulai membuka satu persatu kancing baju dan juga resleting celanana jimin.
Membuang seluruh pakaian itu ke lantai.
"Ba-baiklah. Tapi kau janji tidak akan berhenti seperti tadi?".
"Aku berjanji."
"Tapi kau tidak boleh mengeluarkan suara apapun apalagi menangis!".

KAMU SEDANG MEMBACA
ethereal
Randomoneshot au TW HARSWORD ⚠️ ADULT CONTENT 🔞 Top!K Bot!W Semua cerita ini hanya fiksi dan tidak ada di dunia nyata. Semua murni karangan penulis.